Treasury Goes To Campus sebagai ajang edukasi dan penguatan peran Ditjen Perbendaharaan di Provinsi Maluku
Dalam rangka menyemarakkan hari Bakti Perbendaharaan yang diperingati setiap tanggal 14 Januari, yang bertepatan dengan lahirnya UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Kanwil Ditjen Perbendaharan Provinsi Maluku pada tanggal 16 Januari 2018 menyelenggarakan acara talkshow Treasury Goes To Campus dengan tema “Peran Perbendaharaan Dalam Pengelolaan Keuangan Negara dan Pembangunan “, bertempat di Aula Rektorat Universitas Pattimura . Acara ini merupakan salah satu agenda kegiatan edukasi mengenai peran Ditjen Perbendaharaan kepada masyarakat khususnya di Perguruan Tinggi selain agenda kegiatan lain yang yang akan dilaksanakan berupa penyelenggaraan bedah buku “Kisah Sukses Dana Desa”, lomba cerdas cermat antar SMA di Kota Ambon, santunan kepada Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dan pensiunan, serta kegiatan peduli lingkungan berupa program perbendaharaan go green.
Kegiatan talkshow Treasury Goes To Campus ini disambut hangat dan antusias oleh Rektor Universitas Pattimura beserta segenap civitas akademika . Undangan yang ditargetkan sebanyak 100 peserta, ternyata melebihi kapasitas hingga 165 peserta.
Dalam acara dimaksud yang bertindak sebagai pembawa materi adalah Sudarmanto, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku, sedangkan yang bertindak sebagai pembahas adalah Prof. DR. M.J.Saptenno SH, M.Hum, dengan moderator Burhani AS, Kepala Bidang PPA I Kanwil DJPb Provinsi Maluku .
Dalam materinya Sudarmanto memaparkan mengenai peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku sebagai instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan (DJPb), dalam pengelolaan keuangan Negara baik terkait pendapatan pajak,cukai dan PNBP , serta belanja Negara terkait belanja Pemerintah Pusat, dana transfer, DAK Fisik dan Dana Desa di Provinsi Maluku tahun 2017, serta outlook APBN pada tahun 2018. Untuk penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017mencapai 91%. Capaian penyerapan anggaran tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Maluku karena konsumsi pemerintah memberikan andil sebesar 45%, yang berarti penyerapan APBN maupun APBD sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Maluku. Untuk tahun 2018, alokasi anggaran pemerintah pusat dan transfer daerah, dan Dana Desa mengalami peningkatan sebesar 6,21% yang mencapai Rp.20,2 Trilyun .
Dalam sesi pembahasan, Rektor Unpatti Prof. Dr. M. J. Saptenno, SH, M.Hum memberikan tanggapan bahwa kebijakan pembangunan dalam bidang keuangan negara belum sepenuhnya mencerminkan prinsip kemandirian, karena berbagai kendala yang ditemui, misalnya sumberdaya manusia yang kurang trampil, selain itu, pengelolaan keuangan negara perlu memperhatikan prinsip pemberdayaan sebagai bagian dari dinamika pengelolaan keuangan yang dapat mendorong peningkatan proses pembangunan yang mampu mensejahterakan masyarakat .
Pada sesi tanya jawab, antara lain ditanyakan oleh peserta mengenai mengapa angka kemiskinan di Maluku tinggi, bagaimana upaya peningkatan infrastruktur di Maluku, mekanisme pemberian bea siswa bidik misi, bagaimana kiat-kiat daya serap APBN yang tinggi, serta bagaimana pola rekrutment PNS Kemenkeu.
Dalam menanggapi hal tersebut, Sudarmanto menyatakan bahwa angka kemiskinan yang di rilis pada tahun 2017 sebenarnya kurang mencerminkan kondisi di Maluku, karena indikator perhitungannya antara lain tingkat masyarakat dalam mengkonsumsi beras serta daging, sedangkan masyarakat Maluku sudah biasa makan selain beras yaitu sagu dan umbi, serta ikan. Untuk infrastruktur di Maluku masih harus terus ditingkatkan, dan alokasinya bukan hanya infrastruktur di darat , namun juga berupa sarana konektivitas antar pulau berupa kapal, pelabuhan serta Bandara. Mekanisme pemberian bea siswa bidik misi harus memperhatikan prinsip keadilan dan tepat sasaran, terutama untuk siswa/mahasiwa miskin namun berprestasi. Untuk daya serap anggaran APBN bukan hanya didasarkan pada realisasi anggaran namun harus didasarkan pada capaian Output secara efektif dan efisien. Pola rekrutmen PNS di Kemenkeu merupakan yang terbaik dan hanya melalui dua jalur yaitu penerimaan D1/D3 STAN dan sarjana umum .
Pada akhir sesi acara, Rektor Universitas Pattimura mengharapkan kegiatan edukasi mengenai APBN ini dapat berlanjut di waktu-waktu mendatang.