JALAN SOLO KM 8.6 NAYAN, MAGUWOHARJO, DEPOK,SLEMAN, YOGYAKARTA

KODE  POS :  55282

 

Yogyakarta, 2 Juni 2022

 

Kajian Fiskal Regional D.I. Yogyakarta Triwulan III Tahun 2021 

 

Ekonomi DIY diproyeksikan tumbuh melambat pada triwulan III 2021. Perekonomian DIY pada triwulan III 2021 diperkirakan akan tumbuh melambat (y-o-y), lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi DIY periode triwulan II 2021. Beberapa hal yang mendasari proyeksi melambatnya perekonomian DIY tersebut antara lain adalah risiko penyebaran COVID-19 dari varian delta yang belum mereda dan penerapan pembatasan aktivitas melalui PPKM yang berakibat menurunnya produktivitas masyarakat. Proyeksi laju pertumbuhan ekonomi DIY triwulan III 2021 (q-to-q) diperkirakan akan sedikit meningkat dibandingkan periode triwulan II 2021 yang tercatat berada di angka -1,36. Diharapkan pada periode triwulan III 2021 laju pertumbuhan ekonomi DIY akan berada di level positif.

Tingkat inflasi triwulan III 2021 lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tingkat inflasi tahunan (y-on-y) pada September 2021 terhadap September 2020 sebesar 1,58 persen, tercatat lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi nasional yang mencapai 1,60 persen. Tiga Komoditas yang paling mempengaruhi inflasi di bulan Juli 2021 tersebut adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,36 persen; kesehatan sebesar 0,19 persen; kelompok transportasi sebesar 0,17 persen.

Jumlah penduduk miskin di DIY mengalami peningkatan. Sampai dengan triwulan III tahun 2021, tingkat kemiskinan di DIY tercatat pada Maret 2021 sebesar 12,80 persen atau naik sebesar 0,52 persen dibandingkan pada periode Maret 2020. Angka tersebut masih berada di atas rata-rata nasional (10,14 persen). Jumlah penduduk miskin DIY cenderung mengalami kenaikan, tercatat sebesar 506,45 ribu jiwa, atau naik sebesar 30,73 ribu jiwa. Berbagai langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di DIY, antara lain dengan pemberian bantuan sosial oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta anggota masyarakat, dan telah memberikan andil terhadap penurunan laju pertambahan jumlah penduduk miskin.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami peningkatan. TPT di DIY s.d. Triwulan III tahun 2021 masih diukur pada Februari 2021, berada pada angka 4,28 persen, meningkat 0,9 persen poin dibandingkan Februari 2020 (3,38 persen). Angka tersebut lebih rendah jauh di bawah angka TPT Nasional (6,26 persen). Peningkatan TPT DIY tersebut antara lain disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran, dimana penduduk usia kerja yang terdampak Covid- 19 pada Februari 2021 sebanyak 12,61 ribu orang. Berdasarkan jenjang pendidikan, urutan TPT tertinggi pertama adalah tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 7,42 persen, disusul jenjang Diploma (4,77 persen), dan tingkat universitas sebesar 4,64 persen, Indikator Ketimpangan Pendapatan Prov. DIY meningkat. Nilai Gini Ratio DIY periode Maret 2021 tercatat sebesar 0,437 atau meningkat 0,003 poin dibandingkan periode Maret 2020 dan lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional (0,384 persen). Salah satu langkah Pemerintah DIY dalam mengatasi tingkat ketimpangan pendapatan antara lain mengupayakan semaksimal mungkin supaya pandemi COVID-19 teratasi dengan baik, agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus mengentaskan kemiskinan.

Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan. NTP DIY berada di angka 96,44 atau mengalami penurunan indeks sebesar 1,18 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q) yang tercatat sebesar 97,62. Angka tersebut berada jauh di bawah angka NTP Nasional, yang mencapai 105,68. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) DIY berada pada angka 104,19 sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) mencapai 108,03.

Nilai Tukar Nelayan (NTN) mengalami peningkatan. Sampai dengan bulan September 2021, NTN DIY meningkat di angka 117,06 atau naik sebesar 0,6 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q) yang tercatat sebesar 116,46. Angka tersebut berada jauh di atas angka NTN Nasional, yang berada di angka 105,60. Kenaikan NTN DIY disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima sebesar 0,36 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan turun sebesar 0,35 persen.

Belanja Kementerian/ Lembaga Sektor Pertanian dan Perikanan terealisasi lebih dari 70% s.d. Triwulan III 2021. Alokasi total pagu output strategis Sektor Pertanian di Kementerian Pertanian (018) di wilayah DIY mencapai RP31,94 miliar dan terdiri atas 21 Output strategis. Sampai dengan 30 September 2021, telah terealisasi sebesar Rp26,26 miliar atau 82,22 persen. Alokasi total pagu output strategis Sektor Pertanian di Kementerian PUPR (033) di wilayah DIY mencapai Rp1,63 triliun, yang terdiri dari 2 kelompok output strategis yaitu Pembangunan Bendungan/DAM/Embung, dialokasikan sebesar Rp1,08 tiliun dan Pembangunan Jaringan Irigasi, dialokasikan sebesar Rp555,37 miliar. Sampai dengan 30 September 2021, realisasi belanja output strategis Sektor Pertanian di Kementerian PUPR (033) mencapai Rp1,30 triliun atau 79,94 persen.

Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sektor pertanian dan perikanan mengalami peningkatan. Untuk sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, penyaluran KUR di wilayah DIY sampai dengan 30 September 2021 mencapai Rp667,86 miliar yang disalurkan kepada 22.898 debitur, mencapai 15,98 persen dari total penyaluran KUR. Dibanding pada masa pandemi tahun 2020 dan 2019, penyaluran KUR pada sektor ini tumbuh sebesar 62,21 persen per tahun. Pada Sektor Perikanan, penyaluran KUR mencapai Rp109,60 miliar, yang disalurkan kepada 3.087 debitur. Kontribusi sektor ini terhadap total penyaluran KUR hanya sebesar 2,64 persen, mencatat pertumbuhan sebesar 65,91 persen dibanding pada masa pandemi tahun 2020 dan 2019.

Pembiayaan Kredit Ultra Mikro (UMi) di Sektor pertanian dan perikanan terus disalurkan. Penyaluran Pembiayaan UMi di wilayah DIY s.d September 2021 mencapai Rp623,44 miliar yang disalurkan kepada 17.258 debitur. Untuk Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, penyaluran UMi di wilayah DIY sampai dengan 30 September 2021 mencapai Rp95,84 miliar atau 15,37 persen dari total penyaluran yang disalurkan kepada 3.249 debitur. Sementara itu, untuk sektor Perikanan, penyaluran pembiayaan UMi mencapai Rp14,99 miliar atau 2,40 persen dari total penyaluran yang disalurkan kepada 440 Debitur.

Alokasi DAK Fisik Bidang Pertanian, Irigasi (Ketahanan Pangan) dan Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2021 meningkat. Total alokasi DAK Fisik Bidang Pertanian, DAK Irigasi (Ketahanan Pangan) dan DAK Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2021 di wilayah DIY mencapai Rp77,57 miliar, meningkat tiga kali lipat dibanding alokasi tahun 2020 yang sebesar Rp25,77 miliar. Realisasi sampai dengan triwulan III 2021 mencapai Rp50,41 miliar atau 64,98 persen, yang terdiri dari penyaluran Bidang Irigasi (Ketahanan Pangan) sebesar Rp36,51 miliar (63,21 persen), Bidang Pertanian sebesar Rp9,29 miliar (69,60 persen) dan Bidang Kelautan dan Perikanan sebesar Rp4,60 miliar (71,26 persen).

Tingkat kesejahteraan petani mengalami penurunan sepanjang tahun 2021. Tingkat kesejahteraan petani di wilayah DIY sepanjang Januari 2021 s.d September 2021 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2020. Selama tahun 2021, sampai dengan September 2021 NTP DIY tercatat selalu dibawah 100. Bahkan pada bulan Juli dan September 2021, NTP DIY hanya sebesar 96,42 dan 96,44. Hal ini mengindikasikan bahwa kesejahteraan Petani di DIY mengalami penurunan, karena Indeks Harga yang diterima Petani (It) < Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib).

Rekomendasi Kebijakan. Skala kepemilikan rumah tangga tani di DIY mayoritas berskala kecil. Untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas petani, pola usahatani petani perlu dilakukan melalui pendekatan pengembangan usahatani terpadu dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan yang terbatas untuk mengurangi resiko akibat kegagalan produksi. Upaya lainnya untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas petani, dapat dilakukan dengan peningkatan akses kepada teknologi (melalui bimbingan dan penyuluhan), peningkatan akses terhadap layanan usaha tani dan infrastruktur untuk memperoleh kemudahan sarana produksi dan peningkatan akses pasar.

 

Kajian Fiskal Regional D.I. Yogyakarta Triwulan III Tahun 2021 selengkapnya Klik Disini!

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

 IKUTI KAMI

 PENGADUAN

 

Search