STRATEGIC BRIEF SHEET
KOLABORASI PENGENDALIAN INFLASI
A. DASHBOARD

B. PERKEMBANGAN EKONOMI REGIONAL
Pertumbuhan Ekonomi. Ekonomi Lampung triwulan III-2022 tumbuh 3,91 persen (yoy), dan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Lampung sampai dengan triwulan III-2022 dibanding periode yang sama di tahun 2021 tumbuh sebesar 4.02 persen. Namun jika dibandingkan dengan triwulan II-2022, ekonomi Provinsi Lampung triwulan III-2022 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,84 persen. Seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif kecuali komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mengalami kontraksi sebesar 1,41 persen (q-to-q) dan 8,40 persen (yoy). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 14,17 (q-to-q) persen dan 10,54 persen (yoy). Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Lampung, pemerintah daerah perlu membuat kebijakan fiskal yang dapat mendukung daya beli masyarakat karena Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) yang terkontraksi. Dikhawatirkan PKRT mengalami kontraksi akibat dari kenaikan harga BBM yang menyebabkan beberapa harga komoditas naik tanpa diiringi oleh bantuan yang tepat sasaran dan tepat waktu. Kontributor terbesar pertumbuhan PDRB triwulan III Tahun 2022 dari sisi lapangan usaha masih oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 28,50 persen dan kontributor terbesar PDRB dari sisi pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi Rumah Tangga sebesar 59,49 persen.
Inflasi/Deflasi. Pada Bulan November 2022 Lampung mengalami inflasi sebesar 5,89 persen (yoy), lebih tinggi dibanding inflasi nasional yaitu sebesar 5,42 persen (yoy), dan secara month-to-month Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil inflasi (secara month-to-month) tertinggi, yaitu sebesar 0,05 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi pada bulan November 2022 adalah subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan yaitu sebesar 0,05 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah bensin, angkatan udara, rokok kretek filter, beras, sekolah menengah atas, angkutan dalam kota dan daging ayam ras. Kenaikan harga komoditas bensin masih terjadi sebagai imbas dari kebijakan pengalihan subsidi BBM di awal bulan September. Kenaikan harga beras diakibatkan karena stok beras hasil panen musim sebelumnya sudah semakin menipis. Kenaikan harga daging ayam ras terjadi mengingat akan memasuki libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2023. Inflasi Sekolah Menengah Atas terjadi karena sudah dibukanya pendaftaran masuk sekolah, menjelang masa ujian akhir semester, dan beberapa sekolah mengadakan study tour.
Tingkat Pengangguran Terbuka. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. TPT Agustus 2022 sebesar 4,52 persen, turun 0,17 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021. Penduduk yang bekerja sebanyak 4.388,0 ribu orang, meningkat sebanyak 103,6 ribu orang dari Agusutus 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (0,59 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor Konstruksi (0,92 persen poin).
Nilai Tukar Petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk menunjukan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Pada Bulan November 2022 NTP turun 0,28 persen dari bulan sebelumnya, menjadi 101,32. Penurunan NTP disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) mengalami penurunan sebesar 0,20 persen dan peningkatan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,08 persen. Peningkatan lb disebabkan indeks biaya produksi dan penambahan berang modal sebesar 0,37 persen. Meskipun NTP Provinsi Lampung secara umum tercatat di atas 100, tetapi NTP subsektor Tanaman Pangan masih berada di bawah 100 yaitu tercatat 94,19 turun sebesar 0,12 persen dari bulan sebelumnya. Faktor pemicunya adalah komoditas ketela pohon dan jagung. Turunnya harga ketela pohon dan jagung disebabkan stok di tingkat petani mengalami peningkatan. Selain itu, beralihnya pola tanam petani yang semula menanam kelapa sawit atau karet menjadi ketela pohon juga menyebabkan peningkatan stok.
C. ANALISIS REALISASI APBN & APBD REGIONAL, DAN HUBUNGAN REALISASI APBD DAN TKDD
1. KINERJA APBN
Pendapatan Wilayah Lampung hingga 30 November 2022 tercatat sebesar Rp10,21 triliun atau berhasil terealisasi sebesar 102,21 persen dari target penerimaan. Pendapatan APBN di Provinsi Lampung mengalami kenaikan sebesar 12,45 persen (yoy), sumber utama kenaikan berasal dari Pajak Penghasilan yang sebesar Rp3,33 Triliun. Growth dari sisi penerimaan terbesar dialami pendapatan Cukai yaitu sebesar 2.071,98% (yoy). Naiknya pendapatan cukai tidak terlepas dari kebijakan kenaikan tarif cukai pada awal tahun 2022.
Belanja negara dari sisi Belanja Pemerintah Pusat mengalami perlambatan sebesar Rp7,05 triliun atau minus 17,41 persen (yoy). Penyebab utamanya adalah melambatnya Belanja Barang (52) dan Belanja Modal (53) masing-masing sebesar minus 2,15% dan minus 55,97% serta alokasi realisasi kedua Belanja tersebut yang masih rendah. Realisasi Belanja Modal yang terealisasi sampai dengan 30 November 2022 sebesar 58,00% persen disebabkan antara lain: (1) Terdapat gagal lelang akibat tidak tersedianya spesifikasi produk pada e-catalog sehingga menyebabkan keterlambatan kontrak; (2) Sisa dana kontraktual yang bersumber dana SBSN yang tidak dapat dioptimalkan karena batasan peraturan sehingga persentase realisasi tidak mencapai target. Sedangkan kendala pada penyerapan Belanja Barang adalah keterlambatan juknis dari K/L pada satker Kewenangan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, khususnya terkait pengadaan belanja barang.
2. KINERJA APBD
Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Lampung s.d 30 November 2022 adalah sebesar Rp23,24 triliun didominasi oleh komponen Pendapatan dari Dana Transfer sebesar 18,14 triliun atau 86,66 persen dari total pendapatan APBD. Realisasi Belanja APBD Provinsi Lampung hingga 30 November 2022 sebesar Rp20,69 triliun didominasi oleh komponen Belanja Operasi Rp15,48 triliun. Jumlah DAK Fisik yang telah disalurkan Pemerintah pusat s.d 30 November 2022 kepada RKUD provinsi/kabupaten/kota di regional Lampung sebesar Rp1,40 triliun atau 73,21 persen dari alokasi.

D. CURRENT ISSUES MAKROEKONOMI DAN FISKAL
Perkembangan kasus Covid-19 yang mulai naik kembali menjelang akhir tahun 2022 tampaknya tidak mempengaruhi kondisi perekonomian Lampung secara signifikan dan berarti. Data Infografis Covid-19 per 30 November 2022 di Provinsi Lampung terkonfirmasi mencapai 75.891 kasus, dengan 4.184 kasus kematian, 484 kasus aktif, dan 71.226 kasus kesembuhan. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir kasus Covid-19 terkonfirmasi naik 1.064 kasus, dan terdapat 19 kasus kematian. Alokasi anggaran Percepatan Pemulihan Nasional hingga 30 November 2022 telah terealisasi sebesar Rp3,98 Triliun untuk terus mempertahankan kegiatan ekonomi di Provinsi Lampung melalui berbagai program.
- Penyaluran KUR dan UMi di Provinsi Lampung
Berdasarkan survey Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2020), UMKM berkontribusi sebesar 61,1 persen atas PDB, penyerapan tenaga kerja sebesar 89,2 persen, penyediaan lapangan kerja 97 persen. Mengingat 99,9 persen unit usaha di Indonesia berbentuk UMKM, maka Pemerintah Pusat memberikan perhatian lebih kepada para pelaku usaha UMKM agar mampu bertahan di tengah guncangan perekonomian global dengan memberikan program pembiayaan melalui KUR dan UMi. Realisasi KUR untuk Provinsi Lampung per 30 November 2022 mencapai Rp10,12 Triliun untuk membiayai 240.871 pelaku usaha. Capaian ini meningkat sebesar 2,46% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Sedangkan untuk pembiayaan UMi mencapai Rp248,11 Miliar untuk membantu 59.096 pelaku usaha. Capaian ini meningkat sebesar 5,69% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
- Reviu Penyaluran TKDD Provinsi Lampung
Penguatan kualitas desentralisasi fiskal melalui kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2022 yang diarahkan untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan kualitas pelaksanaan guna mendukung kinerja daerah. TKDD diarahkan untuk melanjutkan kebijakan perbaikan kualitas belanja daerah untuk peningkatan dan pemerataan antar daerah. Alokasi dana TKDD total yang diterima oleh Provinsi Lampung tahun 2022 sebesar Rp 21,18 Triliun yang terdiri dari Dana Bagi Hasil sebesar Rp711,23 Miliar yang berhasil terealisasi 100 persen; Dana Alokasi Umum sebesar Rp12.021,11 Miliar yang juga terealisasi 100 persen; DAK Fisik sebesar Rp1.920,27 Miliar hingga 30 November 2022 terealisasi sebesar Rp1.455,45 Miliar atau 73,21 persen; DAK Non Fisik sebesar Rp4.096,61 Miliar terealisasi sebesar Rp3.659,33 Miliar atau sebesar 89,33 persen; Dana Insentif Daerah sebesar Rp112,75 Miliar terserap 79,85 persen atau sebesar Rp90,03 Miliar; dan Dana Desa sebesar Rp2.326,83 Miliar tersalurkan sebesar Rp2.114,88 Miliar atau 90,89 persen. Alokasi DAK Fisik merupakan alokasi dengan realisasi paling rendah yang tidak mencapai target dari penyerapan anggaran.
- Perkembangan Peluang Investasi
Provinsi Lampung sebagai gerbang masuk pulau Sumatera memiliki potensi yang cukup besar. Potensi tersebut sangat layak untuk dikembangkan khususnya di daerah Bakauheni, Lampung Selatan di mana daerah tersebut merupakan pintu awal ketika memasuki Provinsi Lampung. Maka dirancang sebuah megaproyek Bakauheni Harbour City yang ditargetkan menjadi destinasi pariwisata unggulan di Lampung. Bakauheni Harbour ditargetkan sebagai kawasan Bakauheni dapat menjadi destinasi pariwisata yang bukan hanya sebagai pelabuhan penyeberangan, tetapi juga menjadi lokasi wisata baru dan menjadi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan pariwisata terpadu Bakauheni yang dibangun di atas lahan dengan luas total 214 hektare ini akan menjadi kawasan pariwisata tepi laut terbesar dan berkelas dunia yang berada di Provinsi Lampung.
Namun seiring dengan rancangan proyek tersebut, beberapa kendala turut hadir salah satunya terkait pemilikan lahan kawasan Bakauheni Harbour City dimiliki oleh beberapa pihak sehingga dimungkinkan terjadi sengkata lahan. Kendala lainnya yang dihadapi adalah terkait pembiayaan proyek. Pemerintah daerah merencanakan untuk membiayai kegiatan ini melalui pinjaman, dan meminta persetujuan DPRD pada saat pembahasan kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Prioritas, serta Plafon Anggaran Sementara. Kepala Daerah berdasarkan pasal 18 ayat 1 PP 56/2018 menyampaikan usulan rencana pinjaman daerah untuk mendapatkan pertimbangan Menteri Dalam Negeri. Karena bertepatan dengan tahun politik, menteri dalam negeri memerlukan waktu untuk mengkaji keberlangsungan pembangunan infrastruktur yang dibiayai dengan pinjaman sehubungan dengan masa jabatan kepala daerah.
Analisis Tematik
- Isu 1 Kemiskinan Ekstrim, Stunting, dan Ketahanan Pangan
Tren angka kemiskinan berbanding lurus dengan tren angka stunting di Provinsi Lampung. Hal ini menandakan bahwa kemiskinan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada angka stunting di suatu regional. Sedangkan naiknya angka cadangan beras yang mencerminkan ketahanan pangan di Provinsi Lampung, menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik dengan tren kemiskinan dan stunting.
Dana yang dialokasikan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan pada tahun 2022 melalui Belanja K/L sebesar Rp32,11 Miliar (naik 22,2 persen dibanding alokasi tahun 2021) dan Transfer Daerah sebesar Rp725,5 Miliar (naik 26,14 persen dibanding alokasi tahun 2021) melalui BLT Dana Desa, terbukti berhasil mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Lampung. Selain itu dana yang dialokasikan pemerintah untuk penanganan stunting pada tahun 2022 melalui Belanja K/L sebesar Rp29,76 Miliar (naik 48,8 persen dibanding alokasi tahun 2021) dan Transfer Daerah melalui DAK Fisik mencapai Rp23,94 Miliar, naiknya alokasi belanja penanganan stunting juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya angka stunting di Provinsi Lampung.
Sedangkan dana yang dialokasikan pemerintah untuk ketahanan pangan pada tahun 2022 melalui Belanja K/L sebesar Rp40,38 Miliar (turun 37,3 persen dibanding alokasi tahun 2021) namun dibarengi oleh komitmen pemerintah daerah untuk menjaga Lampung dari krisis pangan melalui dibentuknya satgas pangan berhasil membuat surplus beras sebagai komoditas utama pangan tetap surplus sebesar 1,5 juta ton di tahun 2022.
- Isu 2: Risiko dan Penanganan Bencana
Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang minim akan bencana alam besar, namun memiliki resiko yang besar terkait keberadaannya sebagai salah satu daerah terdekat dengan Gunung Krakatau dan Anak Gunung Krakatau yang masih aktif. Bencana alam yang sering terjadi di Provinsi Lampung adalah banjir dan tanah longsor. Belanja penanggulangan bencana yang dialokasikan pada Provinsi Lampung pada tahun 2022 sebesar Rp308,9 Miliar (naik sebesar 35,25 persen dibanding alokasi tahun 2021) hingga akhir November 2022 hanya terserap sebesar Rp84,78 Miliar atau sebesar 27,45 persen dari alokasi. Hal ini menandakan anggaran penanggulangan bencana di tahun 2022 sedikit terpakai karena makin sedikitnya bencana yang terjadi.
- Isu 3: Kelayakan Sanitasi dan Tata Kelola Sampah
Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk kelayakan sanitasi pada tahun 2022 melalui Belanja K/L sebesar Rp57,83 Miliar dan melalui Transfer Daerah sebesar Rp66,81 Miliar melalui DAK Fisik Kelayakan Sanitasi. Namun, alokasi untuk pengelolaan sampah yang dianggarkan melalui APBN sepertinya masih nihil/minim.
E. PELAKSANAAN TATA KELOLA RCE DI DAERAH
Dalam rangka identifikasi isu perekonomian Lampung, Kanwil DJPb Provinsi Lampung telah melaksanakan rapat Deputies Penyusunan ALCo Realisasi 30 November 2022, pada tanggal 12 Desember 2022 pukul 13.30 hingga 16.00 WIB, di Aula Semergow Kanwil DJPb Provinsi Lampung. Pada rapat kali ini Kanwil DJPb Provinsi Lampung turut serta mengundang Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung, Bappeda Provinsi Lampung, dan Local Expert mitra Kanwil DJPb Provinsi Lampung yaitu Dr. Marselina, SE, MPM. Kegiatan ini dilaksanakan dengan fokus diskusi terkait current/strategis issues, local issues, analisis tematik yang akan diangkat untuk ALCo Bulan November 2022, juga policy responses atas isu strategis dan isu tematik di regional, selain menjadi wadah konfirmasi data untuk laporan ALCo Regional.
F. KEBERMANFAATAN RCE BAGI STAKEHOLDER DAN MASYARAKAT
Pembentukan identitas Kanwil DJPb sebagai Regional Chief Economist (RCE) nyatanya telah memberikan dampak yang signifikan bagi para stakeholder, masyarakat, dan insitusi pendidikan di lingkup Kanwil DJPb Provinsi Lampung. Kegiatan RCE yang telah dilaksanakan hingga 31 Oktober 2022 mendapat respon positif diantaranya:
- Biro Perekonomian Provinsi Lampung sebagai stakeholder menyatakan bahwa dengan diinisiasinya rapat-rapat koordinasi oleh Kanwil DJPb Provinsi Lampung terkait perkembangan perekonomian Lampung, menjadi salah satu sumber informasi dalam rangka penyusunan kebijakan-kebijakan pemerintah, serta mengetahui informasi tentang pengelolaan keuangan pemerintah pusat. Selain itu Biro Perekonomian juga berharap dapat berkolaborasi dengan Kanwil DJPb Provinsi Lampung dalam pelaksanaan pembinaan dan asistensi BLUD lingkup Provinsi Lampung; dan
- Bank Indonesia dan Universitas Lampung sebagai institusi pendidikan juga menggunakan hasil Kajian Fiskal Regional yang telah disusun Kanwil DJPb Provinsi Lampung tiap triwulan sebagai bahan yang digunakan dalam melakukan penyusunan laporan-laporan dan penelitian.
G. HIGHLIGHT FORUM KOORDINASI PENGELOLA KEUANGAN NEGARA
- Pelaksanaan Bimbingan Teknis Persiapan BLU Politeknik Negeri Lampung. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 01 November 2022 bertempat di Ruang Sidang Utama Politeknik Negeri Lampung, dihadiri oleh rektor dan wakil rektor Polinela dan seluruh civitas akademi Polinela (Tim Pesiapan BLU). Permasalahan yang dihadapi yaitu satker kurang memahami peraturan terkait syarat-syarat menjadi satker BLU dan satker belum dapat menggali potensi PNBP yang dapat diperoleh untuk menambah PNBP satker. Oleh karena itu, kegiatan dilaksanakan agar Politeknik Negeri Lampung siap menjadi satker BLU setelah diberikan bimbingan dan arahan secara teknis.
- Rapat Peningkatan Kualitas Pelaporan Perangkat Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat Lingkup Pemerintah Provinsi Lampung. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2022 bertempat di hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, dihadiri oleh Kanwil DJPb Provinsi Lampung, Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, dan Satker DK/TP lingkup Provinsi Lampung. Permasalahan yang dihadapi yaitu kinerja pelaksanaan anggaran satker DK/TP lingkup Provinsi Lampung sampai dengan triwulan III 2022 masih rendah dan dibawah target. Kanwil DJPb Provinsi Lampung sebagai narasumber melakukan pembinaan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan keuangan dan pelaporan pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Diharapkan kinerja pelaksanaan anggaran satker DK/TP Periode Triwulan IV Tahun 2022 tercapai sesuai target yang telah ditetapkan untuk setiap indikator.
- Sosialisasi dan Diskusi Aturan Pembayaran Remunerasi ke 13 dan 14. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 14 November bertempat di Ruang Sidang Utama Rektorat Universitas Lampung, dihadiri oleh Kanwil DJPb Provinsi Lampung, rektor dan wakil rektor Universitas Lampung, serta seluruh civitas akademi Universitas Lampung. Diadakan sosialisasi dikarenakan remunerasi ke 13 dan 14 yang bersumber dari PNBP belum dibayarkan kepada para Pegawai dan Civitas Akademik UNILA. Diharakan agar pembayaran Remunerasi ke 13 dan 14 yang bersumber dari PNBP dapat dibayarkan kepada para pegawai dan civitas akademik UNILA.
- Monitoring dan Evaluasi dan Pemetaan Satker PNBP yang Berpotensi Menerapkan PK BLU. Kegiatan dilaksanakan tanggal 17─25 November 2022 bertempat di UIN Raden Intan Bandar Lampung, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, dan Institut Teknologi Sumatera. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperoleh gambaran utuh mengenai kinerja keuangan dan layanan atas implementasi pola pengelolaan keuangan BLU pada satu tahun anggaran; memperoleh landasan bagi perbaikan kebijakan pembinaan BLU; memperoleh data dan informasi detil terkait dengan pengembangan pola pembinaan BLU dan diharapkan menambah jumlah satker PNBP yang berpotensi menerapkan pengelolaan keuangan BLU.
- Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Terkait Revisi Anggaran dan Strategi Untuk Memperoleh Nilai IKPA Sangat Baik. Dilaksanakan tanggal 29 November 2022 bertempat di Kalianda Lampung Selatan, kegiatan ini dihadiri oleh Kanwil DJPb Provinsi, Badan POM Bandar Lampung, dan Loka POM Tulang Bawang. Pengetahuan dan Pemahaman pengelola keuangan belum merata terkait Revisi Anggaran dan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelolaan keuangan bagi petugas di Lingkup Badan POM Bandar Lampung.
- Kegiatan BANGIK (Bincang Anggaran dan IKPA). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2022 bertempat di Cendana Ballroom Hotel Aidia Grande Kota Metro, dihadiri oleh Kanwil DJPb Provinsi Lampung, KPPN Metro, dan satker mitra kerja KPPN Metro. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran dan implementasi digital payment, serta pemahaman mengenai mekanisme revisi anggaran dan kebijakan zero dispensasi.
- Pelaksanaan Program Gerakan Tanam Cabai. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 November 2022 bertempat di Kantor Kecamatan Tegineneng, Desa Trimulyo, Kabupaten Pesawaran dan dihadiri oleh Kanwil DJPb Provinsi Lampung, Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, dan Bank Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam upaya pengendalian inflasi pangan di Provinsi Lampung. Perekonomian Lampung ditopang oleh sektor pertanian dan mengingat ketidakpastian global yang menyebabkan kenaikan harga berbagai komoditas, Bank Indonesia dan Pemerinah Provinsi Lampung melaksanakan program Gerakan Tanam Cabai sebagai salah satu langkah kebijakan.
- Focus Group Discussion Calon Penyalur UMi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2022 di Aula Semergow Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, dihadiri oleh Kanwil DJPb Provinsi Lampung; Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung; Lembaga Keuangan Bukan Bank; dan BLU Pusat Investasi Pemerintah sebagai narasumber. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah agar penyaluran pembiayaan UMi dapat terus ditingkatkan seiring dengan bantuan rekan-rekan koperasi yang akan menjadi mitra penyaluran UMi yang baru dan lebih lanjut dengan adanya pembiayaan UMi yang mendorong perkembangan UMKM dan perekonomian Indonesia tumbuh inklusif.
H. POLICY RESPONSES
Isu 1: Kemiskinan Ekstrim, Stunting, dan Ketahanan Pangan
Pemerintah daerah perlu melakukan upaya extra ordinary, mengingat angka kemiskinan di Provinsi Lampung masih di atas rata-rata nasional. Diperlukan langkah kebijakan strategis dari pemerintah dalam menekan angka kemiskinan dan stunting. Isu penting lainnya yaitu terkait ketahanan pangan. Pemerintah Provinsi Lampung berharap melalui program dan kegiatan yang dicanangkan dapat menjaga ketahanan pangan di Provinsi Lampung tetap stabil. Program Gerakan Tanam Cabai di Kabupaten Pesawaran yang telah dilaksanakan pada November 2022 merupakan salah satu bentuk aksi pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan di Provinsi Lampung dan Kanwil DJPb Provinsi Lampung turut mendukung program tersebut. Selain itu, pemerintah daerah Provinsi Lampung memberikan dukungan kepada petani melalui alokasi APBN untuk sektor pertanian dan juga program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang diharapkan dapat meningkatkan produksi panen. Local Expert memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam menghadapi isu ketahanan pangan antara lain yaitu:
- Penambahan anggaran untuk BLT;
- Pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMTAS);
- Pemberian bantuan supplement untuk Ibu Hamil;
- Bantuan Sembako dan pasar murah;
- Pelatihan-pelatihan dan Bantuan Modal untuk Rakyat Miskin;
- Bantuan Pemasaran untuk produk yang berasal dari usaha-usaha RT Miskin;
- Anggaran untuk Pandemi bisa dialihkan ke program penurunan kemiskinan dan pencegahan stunting lebih banyak.
- Pendataan secara akurat tentang riil luas lahan produktif yang ada, jumlah produksi, dan tingkat produktivitas lahan per Ha;
- Inventarisasi Lahan lahan tidur dan membuat regulasi untuk pemanfaatan lahan-lahan tidur yang ada;
- Kebijakan Pencegahan alih fungsi lahan. Misal dengan memberikan subsidi kepada RT yang mempertahankan lahan produktifnya;
- Memberikan sosialisasi dan pelatihan pada masyarakat untuk pemanfatan lahan, memberikan bantuan bibit, ternak, dan lain-lain;
- Penambahan anggaran untuk subsidi pupuk dan bibit;
- Perbanyak pelatihan dan sosialisasi menggunakan produk-produk non beras yaitu seperti sukun, jagung, Ubi, dan lain-lain; dan
- Mengembangkan Pertanian Perkotaan (hydroponic) dan pemanfaatan di lahan-lahan sempit.
Isu 2: Penanganan Bencana Pengelolaan Sampah
Local Expert memberikan saran kebijakan untuk menghadapi isu bencana dan pengelolaan sampah antara lain:
- Sosialisasi pada masyarakat mengenai jenis-jenis potensi bencana di Provinsi Lampung Kabupaten/Kota serta trennya ke depan;
- Memberikan pelatihan bagi tenaga-tenaga tanggap bencana;
- Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggap Bencana sehingga ketika bencana terjadi sudah jelas “Siapa Melakukan Apa” dan koordinasinya seperti apa; dan
- Meningkatkan anggaran penanggulangan bencana.
Isu 3: Sanitasi dan Pengelolaan Sampah
- Penyadaran kepada RT/masyarakat akan pentingnya pemisahan sampah-sampah rumah tangga yaitu sampah mudah busuk, sampah-sampah kertas, dan sampah pecahan kaca dan lain-lain;
- Meningkatkan anggaran untuk pengelolaan sampah terutama yang berasal dari APBN;
- Pemerintah daerah mencari investor untuk mengelola sampah menjadi barang ekonomis;
- Fasilitasi Pendirian Bank Sampah di setiap desa; dan
- Sosiliasi pengolahan sampah organic menjadi MOL (Mikro Organisme Lokal) pupuk cair.