Dalam kehidupan sehari-hari uang berfungsi sebagai alat tukar yang sah. Di awal kemerdekaan, uang juga berfungsi sebagai alat perjuangan. Untuk itu pemerintah kala itu melalui Keputusan Menteri keuangan tanggal 29 Oktober 1946 menerbitkan Oeang RI. Oeang RI berlaku secarah sah tanggal 30 Oktober 1946 pukul.00.00WIB. Detik detik berlakunya ORI adalah momen yang menjadi simbol pemersatu bangsa sekaligus lambang identitas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia di mata dunia.
Oeang RI Resmi beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks UUD 1945. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi.Untuk itu setiap tanggal 30 Oktober kita memperingati Hari Oaeng RI (HORI).
HORI tahun 2022 ini mengambil tema” Sigap hadapi tantangan tangguh kawal pemulihan”. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa" Kemenkeu harus pandai membaca tantangan dan kemudian sigap merumuskan dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk menghadapi tantangan itu. Kenapa? karena tangguh mengawal pemulihan itu tidak akan terjadi kalau kita tidak sigap menghadapi tantangan".(sumber : Kemenkeu.go.id).
KPPN Klaten sebagai instansi vertikal Kemenkeu juga menyemarakkan HORI ke -76 tahun 2022. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah Jalan sehat yang dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 7 Oktober 2022. Jalan sehat diikuti semua pegawai KPPN Klaten baik ASN maupun non ASN, juga diikuti mahasiswa magang dan siswa PKL. Jalan sehat diawali dengan foto bersama di halaman KPPN Klaten. Pemberangkatan jalan sehat ditandai dengan pengibaran bendera start oleh kepala KPPN Klaten bapak Sugiyana. 
Jalan sehat mengambil rute Jalan Kopral Sayom, Jalan Veteran, Jalan Pemuda, Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Kopral Sudibyo, dan kembali ke Jalan Kopral Sayom. Dalam perjalanan dilaksanakan foto bersama dengan siswa SDN 4 Bareng Lor. Foto bersama juga dilaksanakan di tugu monument peluru. Tugu tersebut untuk memperingati gugurnya pahlawan klaten, yaitu Sersan Sadikin dan Kopral Sayem. Di sela sela perjalanan juga membagikan souvenir kepada pengguna jalan yang lain.
Penulis : Sumadi KPPN Klaten
