Jl.Kopral Sayom No. 26 Klaten

Berita

Seputar Kanwil DJPb

KEGIATAN PEMBINAAN MENTAL (TARHIB RAMADHAN)

         Kegiatan pembinaan mental dan tarhib Ramadhan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 15 Maret 2023 pukul 15.30 s.d. 16.30 WIB di Aula KPPN Klaten dan Live Youtube KPPN Klaten dengan Link https://www.youtube.com/watch?v=VFiWGVmYr1U. Kegitan pembinaan mental bertema Tarhib Ramadhan yang bertujuan menguatkan mental dan spiritual untuk selanjutnya dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari serta menyambut bulan Ramadhan tahun 2023 yang disampaikan oleh Ustadz Umarul Faruq Abu Bakar Lc., MA.

        Kegiatan diikuti oleh para pejabat/pegawai KPPN Klaten dan pegawai PPNPN serta Mahasiswa Magang secara offline  dan on line. Kegiatan Pembinaan Mental (Tarhib Ramadhan) dibuka oleh pembawa acara Ustadz Nanang Usman Salim dengan bacaan basmallah. Dilanjutkan dengan dibacakan tilawah ayat suci Al-Qur’an surat al Baqarah ayat 183-186 oleh   Raditya Nadhif (Santri Kelas 9 PPTQ Ibnu Abbas Klaten) yang disimak oleh seluruh peserta.

        Acara selanjutnya yaitu sambutan dari Bapak Dani Mei Nugroho Kasubbag Umum KPPN Klaten selaku Pembina Badan Amalan Islam KPPN Klaten. Dalam sambutannya bapak Dani berpesan jika bertemu dengan Syekh, Ustadz, maupun Kyai sebaiknya kita  meluangkan waktu untuk memohon nasehat, ilmu, dan doa. Marilah kesempatan ini kita dengarkan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan nasehat, ilmu, dan doa untuk bekal ibadah bulan Ramadhan yang akan datang.

        Acara selanjutnya yaitu acara inti tarhib Ramadhan yang disampaikan Ustadz Umarul Faruq Abu Bakar al Hafidz Lc., MA. Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Abbas Klaten. Setelah mengucapkan tahmid dan sholawat Ustadz menyampaikan bahwa kita dapat hadir di pengajian ini karena taufik dari Allah swt. Pun demikian kita akan sampai dan berjumpa dengan Ramadhan beberapa hari lagi juga karena semata mata taufik dari Allah swt.

        Dengan hadir di tarhib Ramadhan ini kita mengharap kita menjadi pribadi yang lebih baik, Ramadhan bisa memberikan pengaruh yang sangat berarti, yaitu: menjadikan pribadi yang lebih baik, rezeki lebih lancar, keluarga yang harmonis, ibadah menjadi lebih kuat dan lebih dekat kepada Allah Swt. Hal tersebut bisa kita lakukan jika itu semua berlandaskan ilmu dan akan menjadi berkualitas ketika ada persiapan. Jadi persiapan yang perlu kita lakukan paling tidak ada tiga, yaitu:

1. Taubatan Nasuha

Artinya bertaubat sungguh – sungguh, bertaubat yang murni, dan benar – benar kembali kepada Allah. Syarat taubat itu ada tiga, yaitu: segera berhenti dari maksiat jika saat ini masih melakukan maksiat (sucikan mata, sucikan pendengaran, sucikan mulut, sucikan tangan, sucikan kaki dan sucikan hati dari hal hal maksiat yang dilarang Allah swt), menyesali segala bentuk dosa yang telah kita lakukan, dan bertekad dalam hati untuk tidak melakukan hal tersebut. Jika kesalahan itu terkait dengan manusia, kita harus mengembalikan apa yang kita ambil dari orang lain, kehormatan yang kita curi, dan hak orang lain.

2. Al – ‘ilmu

Yaitu berusaha mengilmui segala kegiatan yang kita lakukan di bulan suci ramadhan. Sebulan dalam setahun berpuasa, Rasulullah Saw berkata : ”Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa – apa kecuali lapar dan dahaga saja”.

3. Pembiasaan ibadah

Seminggu menjelang bulan Ramadhan ini dapat dimanfaatkan untuk pembiasaan ibadah dan belajar membagi waktu. Sehingga saat bulan ramadhan tiba bukan mulai dari awal lagi, tetapi sudah ada pemanasan sebelumnya. Karena dibulan ramadhan kelak melakukan sholat witir, sholat tarawih, dan tilawah serta ibadah lainnya. Ibarat seperti orang yang mau sholat beda rasanya jika datang ke masjid sudah waktu iqamah dibanding dengan orang yang sudah datang sebelumnya sudah sholat qobliyah dan dzikir. InsyaAllah hati akan lebih tenang.

 

        Sedikit tentang ramadhan yang kita refresh kembali. Dalam kitab Fathul Qorib penjelasan tentang hukum puasa,  puasa berasal dari bahasa arab As –Shiyam dan Shoum, dua – duanya benar. Artinya Al – Imsakh atau menahan diri. Jadi puasa adalah menahan segala sesuatu, mengontrol diri. Ada 3 tingkatan dalam menahan segala sesuatu yaitu tingkatan biasa (menggugurkan kewajiban puasa), tingkatan kedua (menahan diri dari hal yang membatalkan puasa dan menjaga panca indera dari dosa), dan tingkatan ketiga (menahan diri dan menjaga panca indera serta menjaga hati dari bisikan setan). Pada hakikatnya puasa adalah menahan diri dan untuk itu dibutuhkan kesabaran yang luar biasa.

        Adapun syarat wajib sebelum melaksanakan puasa ada 4, sebagai berikut:

  • Beragama islam menjadi syarat mutlak bagi orang yang mau melakukan ibadah puasa.
  • Baligh atau sudah dewasa. Anak – anak tidak diwajibkan puasa, alangkah baiknya dilatih untuk berpuasa.
  • Berakal
  • Mampu untuk berpuasa. Perempuan sedang haid, ibu yang nifas setelah melahirkan dianggap tidak mampu atau berhalangan untuk puasa. Begitu juga dengan orang yang sudah tua, sedang menyusui.

        Berikut rukun puasa ada 2 yaitu:

  • Berniat melaksanakan puasa dan menahan diri dari hal – hal yang membatalkan puasa. Waktunya untuk berniat adalah sebelum terbitnya fajar. Untuk menghilangkan keraguan dan memantapkan niat dapat membacca doa niat puasa.
  • Al- Imsak. Menahan diri dari hal hal yang membatalkan puasa.

        Hal – hal yang membatalkan puasa adalah:

  • Makan dan minum.
  • Berjimak/hubungan suami isteri
  • Muntah dengan sengaja.
  • Masuk sesuatu ke rongga dada, perut, maupun kepala.
  • keluarnya air mani dengan sengaja kecuali bagian dari mimpi basah.

        Hal – hal yang disunahkan dalam berpuasa adalah:

  • Menyegerakan berbuka puasa.
  • Sahur di akhir waktu.
  • Berusaha menghindari kata - kata yang buruk.
  • Berbagi dengan orang lain, berinfaq, dan bersedekah.

       Acara diakhiri dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Umarul Faruq Abu Bakar Lc., MA. Dan diaminkan oleh peserta. Kesimpulan dari kegiatan Bintal ini diantaranya yaitu :

  1. Ramadhan bisa memberikan pengaruh yang sangat berarti jika dilakukan berlandaskan ilmu dan berkualitas jika ada persiapan. Ada 3 hal yang harus dipersiapkan adalah taubatan nasuha, al – ‘ilmu, dan pembiasaan ibadah.
  2. Untuk melaksanakan puasa ada syarat wajib dan rukun puasa.
  3. Dalam melaksanakan puasa terdapat sunah – sunah yang dapat dilakukan dan hal –hal yang harus dihindari agar tidak membatalkan puasa.

 

Penulis : Nida Mahasiswa Magang dari YKPN

Editor : Sumadi Pegawai KPPN Klaten

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Klaten
Jalan Kopral Sayom No 26 klaten 57435
Call Center: 14090
Tel: 0272-3320445 Fax: 0272-3320443

 

 IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search