(kppn wates) - Jumat, 9 Agustus 2019, KPPN Wates menggelar kegiatan “Selapanan Jumat Legi” berupa Edukasi Layanan yang dilaksanakan di Rumah Makan Ayam Bebek Brontak, Janturan, Pengasih Kulon Progo. Kegiatan dilaksanakan di luar kantor untuk memberikan suasana dan warna baru, karena sebelumnya kegiatan selapanan selalu dilaksanakan di lingkungan KPPN Wates. Hadir pada kegiatan tersebut para petugas satker lingkup pembayaran KPPN Wates yang terpilih sebagai calon responden survei kepuasan pengguna layanan KPPN Wates tahun 2019. Acara dikemas dalam suasana santai, ceria dan interaktif sehingga para peserta mengikuti dengan antusias.
Kegiatan Selapanan Jumat Legi periode VI kali ini diisi dengan Edukasi Layanan dengan pemberian informasi terkait upaya yang telah dilakukan KPPN Wates dalam rangka Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), perubahan-perubahan yang telah dilakukan guna peningkatan layanan, inovasi yang telah dilakukan dan persiapan pelaksanaan survei kepuasan dalam rangka mendukung Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK.
Nurhidayat, Plt. Kepala KPPN Wates dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa KPPN Wates sejak tahun 2018 telah berkomitmen untuk melaksanakan pembangnan ZI Menuju WBK, selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan secara terus-menerus melaksanakan perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi pegawai terutama petugas front office dan peningkatan layanan melalui inovasi.
Salah satu perubahan yang telah dilakukan Kemenkeu sebagai sarana self assessment dalam pemenuhan dokumen pengungkit WBK/WBBM adalah Aplikasi DIA (Digital Integrity Assesment). Sebelumnya pemenuhan dokumen pengungkit secara manual, LKE dengan excel, pdf dan e-book dikirim tiap bulan menggunakan flashdisk. Kelemahan secara manual ini adalah berkas banyak, memerlukan waktu validasi yang lama, inefisiensi biaya, dan belum bisa menerapkan self assessment. Dengan DIA lebih paperless, efisien, mudah diakses, dan dapat menerapkan self assessment secara penuh. Reviu dokumen pengungkit melalui DIA dilakukan berjenjang mulai dari Kanwil – Eselon I (Itjen Kemenkeu) untuk disampaikan ke tim penilai Kemenpan-RB.
Berdasarkan self assessment pemenuhan dokumen, KPPN Wates telah mencapai 96,67% dan lolos tahapan desk evaluation bersama 107 unit kerja se-Ditjen Perbendaharaan. Untuk selanjutnya akan dilakukan survey pelayanan publik oleh Kemenpan-RB sebagai bentuk pengakuan dari pihak pengguna layanan. Karena pemenuhan 96,67% hanyalah klaim sepihak KPPN Wates dan harus mendapatkan bukti pengakuan dari pengguna layanan melalui survei. Survei ini menjadi strategis karena berpengaruh sebesar 40% dari total penilaian Pembangunan ZI Menuju WBK. Sedangkan pemenuhan enam area perubahan (Pengungkit) sebesar 60%, yang meliputi: manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Guna meningkatkan pembangunan intimacy, KPPN Wates melaksanakan inovasi dengan menggunakan kearifan lokal Kulon Progo yaitu pembentukan forum “Selapanan Jumat Legi’ sebagai wadah pertemuan untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, berdiskusi secara cair antara KPPN Wates dan para pengguna layanan dan stakeholder lainnya. Bentuk acaranya bermacam-macam: Edukasi Pelayanan, Olah Raga Bersama, Sharing Session, Focus Group Discussion, Sosialisasi, Rapat Koordinasi, dan lainnya.
Semoga melalui kegiatan ini semakin terbangun intimacy dan sinergi antara KPPN Wates dan mitra kerja. Semoga upaya perbaikan yang telah dilaksanakan KPPN Wates mendapatkan tanggapan dan dukungan yang positif dari mitra kerja untuk terwujudnya wilayah bebas dari korupsi.
Kontributor: Yohanes D.