Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Di penghujung tahun anggaran 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan dialog akhir tahun dengan Kepala Perwakilan Kanwil Kemenkeu di enam regional yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.
“Bersyukur kita dapat menutup APBN 2021 dengan relatif baik. Saya sudah mendengar semua region menyampaikan. Meskipun ada beberapa yang masih terdampak akibat Covid-19, namun secara keseluruhan menunjukkan perekonomian mulai pulih kembali,” ungkap Sri Mulyani melalui video conference di Jakarta, Jumat (31/12).
Menkeu melanjutkan, Covid-19 yang masih ada selalu bisa berpotensi melemahkan kembali pemulihan ekonomi. Untuk itu jajarannya diminta agar tetap menjaga protokol kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Dirjen Perbendaharaan Hadiyanto turut menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan APBN tahun 2021 memperlihatkan hasil yang positif. Hingga 30 Desember 2021, realisasi belanja negara telah mencapai angka Rp2.658,8 triliun atau 96,7% dari pagu, tumbuh 4,0% yoy.
“Realisasi anggaran tahun 2021 mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi dari November ke Desember terlihat mengalami lonjakan tinggi yang menunjukkan masalah klasik dalam pelaksanan angaran yaitu penumpukan masih terjadi di akhir tahun. Namun penumpukkan realisasi di akhir tahun 2021 masih lebih kecil dibanding tahun sebelumnya yang disebabkan karena pencairan anggaran program PC-PEN 2021 telah dilakukan sejak awal tahun. Capaian ini menjadi sinyal perbaikan pola penyerapan anggaran tahun 2021 menuju kondisi yang lebih proporsional,” jelas Hadiyanto.
Menanggapi hal tersebut, Menkeu menghimbau agar jajarannya terus menjadikan pembelajaran untuk pelaksanaan yang lebih baik. “Anda bisa melakukan apa yang dilaporkan pak Hadiyanto, beberapa kelemahan yang berulang dari pelaksanaan APBN agar dijadikan fokus kita untuk mengurangi itu di tahun 2022,” kata Menkeu.
Terhadap beberapa daerah dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi, Menkeu berharap APBN sebagai uang negara dapat benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya. “Apa yang bisa kita lakukan dari APBN harus lebih bagus lagi karena konsepnya adalah bagaimana kita bisa menggunakan APBN agar bisa membantu mereka yang masih tertinggal. Itu harus menjadi pemikiran kita bersama,” tegasnya.
Pada dialog akhir tahun tersebut, Menkeu bersama Wamenkeu Suahasil Nazara yang didampingi Dirjen Perbendaharaan beserta jajaran Kemenkeu juga memberikan apresiasi kepada pegawai berprestasi lingkup Kemenkeu. (DR/SW/FIS)