Lampung, djpb.kemenkeu.go.id,- Kinerja pengelolaan APBN tahun 2021 diharapkan bisa dilanjutkan pada tahun 2022, meski menghadapi tantangan antara lain varian baru Covid-19. Tantangan lainnya, tahun 2022 merupakan tahun terakhir defisit masih boleh melampaui 3%. Harapan ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto dalam kunjungan kerja di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung, Senin (21/02).
"APBN telah menjadi backbone, menjadi jangkar serta menyediakan perlindungan sosial dan dorongan agar perekonomian kita dapat berjalan lebih baik lagi, hingga diharapkan bisa pulih seperti sebelum pandemi Covid-19. Kerja keras ini terlihat dari rilis BPS yang menunjukkan perekonomian Indonesia tumbuh secara kumulatif mencapai 3,69% tahun 2021. PDB juga meningkat," jelasnya.
Atas pengelolaan APBN sepanjang tahun 2021 yang telah berjalan baik, Dirjen Perbendaharaan menyatakan apresiasinya. Namun, Kanwil DJPb juga harus meningkatkan perannya sebagai Regional Chief Economist (RCE). "Jangan hanya men-supply data, tetapi juga harus melakukan kajian dan memberikan policy recommendation. Misalnya membantu meng-assess kapasitas fiskal pemda, apakah PAD sudah optimal dibandingkan dengan potensinya. KualitasbKajian Fiskal Regional (KFR) dan bacaan data analytics terus ditingkatkan. Terpenting lagi, esensi dari kualitas pelaksanaan anggaran, spending quality, harus benar-benar menjadi perhatian. Sebagaimana pesan Menteri Keuangan, follow through hingga ke output dan outcome. Diharapkan, Kanwil DJPb dapat menjadi leading institution yang bisa mengemas semua fungsi fiskal, fungsi ekonomi yang dijalankan oleh Kemenkeu. Tentu didukung dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia."
Dalam kunjungan kerja ini, Dirjen Perbendaharaan didampingi oleh sejumplah pejabat dari kantor pusat DJPb, antara lain Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Didyk Choiroel dan Direktur Pengelolaan Kas Negara Noor Faisal Achmad. Pada kesempatan tersebut, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Lampung M. Dody Fachrudin juga memaparkan bahwa unitnya telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan untuk berkontribusi terhadap peningkatan awareness dan kualitas perekonomian di Provisi Lampung. Di antaranya, Lampung Economic Update bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung, konferensi pers bersinergi dengan Perwakilan Kemenkeu se-Lampung, serta FGD untuk percepatan penyaluran BLT Desa. [WHY/LRN]