Kondisi perekonomian di Indonesia masih berada dalam proses pemulihan. Selama pandemi Covid-19, keuangan negara melalui APBN menjadi instrumen yang sangat penting karena pandemi bukan hanya membuahkan konsekuensi kesehatan, melainkan juga pengaruh kepada kehidupan sosial, ekonomi, dan keuangan.
"APBN, termasuk BLU di dalamnya, diharapkan hadir menjadi instrumen yang mampu berperan sebagai shock absorber agar melindungi masyarakat dan perekonomian. Masyarakat perlu dilindungi dari ancaman kesehatan dan dari kondisi kejatuhan sosial. Sisi ekonomi juga perlu dipulihkan agar muncul kesempatan kerja dan masyarakat mampu memperbaiki kesejahteraan," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum (BLU) yang diselenggarakan secara daring, Rabu (30/03).
Menkeu menjelaskan bahwa APBN bekerja dalam tiga tujuan yang penting yaitu menjadi penjaga keselamatan rakyat dari sisi kesehatan dan sosial, menjadi pelindung dan ikut memulihkan perekonomian, serta menjaga kesehatan keuangan negara itu sendiri.
"Oleh karena itu, tema Rakor BLU SPEED Up Recovery sangat tepat. Recovery ini meliputi recovery masyarakat dari ancaman kesehatan dan sosial yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun akibat pandemi, juga recovery dari sisi perekonomian untuk UMKM hingga perusahaan, serta recovery kinerja perekonomian nasional termasuk BLU itu sendiri," tambahnya.
Rakor BLU dihadiri oleh para Menteri/Pimpinan Lembaga, perwakilan dari Kementerian Negara/Lembaga selaku Pembina Teknis, 552 Dewan Pengawas, 248 Pemimpin BLU dan Pejabat Pengelola BLU dari seluruh Indonesia, serta para pejabat dan pegawai Kementerian Keuangan. Dalam rakor ini dilakukan Penandatangan Kontrak Kinerja Tahun 2022 antara Pemimpin BLU dengan Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan. Penandatanganan Kontrak Kinerja dilakukan secara simbolis oleh dua belas pemimpin BLU yang mewakili setiap bidang layanan. Selain itu, Menteri Keuangan meluncurkan buku “Bunga Rampai Badan Layanan Umum: Konsep, Kebijakan, dan Implementasi” sebagai media edukasi peran BLU untuk masyarakat.
“Dalam rentang 16 tahun, BLU telah menunjukkan pertumbuhan dan dinamika yang sangat positif dalam berbagai aspek. BLU juga berhasil memberikan kontribusi yang signifikan untuk perekonomian nasional. Di tengah gelombang kedua pandemi dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu, BLU masih mampu menunjukkan kinerja yang sangat positif, di antaranya pendapatan yang mencapai Rp126,02 triliun atau tumbuh sebesar 80,85% (yoy)," sebut Dirjen Perbendaharaan Hadiyanto dalam laporannya.
Jumlah RS BLU hanya 3,06% dari total RS di Indonesia, tetapi mampu berkontribusi sebesar 15,4% dari seluruh layanan RS di Indonesia dengan sebanyak 82 RS BLU merupakan RS rujukan Covid-19 dan 4 RS BLU menjadi RS khusus Covid-19. Jumlah Perguruan Tinggi BLU hanya 2,96% dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia, tetapi mampu mendidik 25,45% mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Pada masa pandemi, PT BLU menerapkan kebijakan kuliah daring serta relaksasi tarif pendidikan. Sebanyak 14 BLU Poltekkes juga mengirim 2.357 relawan ke 36 faskes Covid-19.
BLU rumpun lainnya juga berkontribusi pada layanan strategis seperti Palapa Ring yang telah menghubungkan 57 kabupaten/kota sepanjang 12.148 km dan membangun 1.662 BTS serta akses internet/WiFi 7.000 titik layanan publik. Terdapat pula kontribusi pada Proyek Strategis Nasional Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp79,21 triliun yang menghasilkan 52 ruas jalan tol, 33 bendungan & 5 irigasi, 8 jalur kereta api, serta 1 pelabuhan. Adapun penyaluran dana bergulir dilakukan kepada 6,58 juta UMKM dan koperasi serta 1, 042 juta pengusaha ultra mikro, dengan relaksasi utang dan subsidi bunga serta perluasan akses pembiayaan sebagai respons atas kondisi pandemi.
Kebijakan fiskal pemerintah di tahun 2022 masih berfokus pada penuntasan penanganan pandemi sekaligus pemulihan ekonomi serta reformasi struktural untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. BLU sebagai instansi pemerintah yang diberi fleksibilitas pengelolaan keuangan untuk peningkatan layanan, berperan penting sebagai enabler dan katalisator dalam pencapaian tujuan tersebut. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang diterapkan BLU, yaitu bersinergi dalam penyediaan layanan profesional dalam pengelolaannya, efektif dalam pencapaian tujuannya, efisien dalam pengelolaan sumber dayanya, dan digital dalam segala konektivitasnya baik eksternal maupun internal, atau dirangkum dalam BLU SPEED. [LRN/SW]