Berita Nasional

(Seputar Ditjen Perbendaharaan)

Study Visit ke HM Treasury dan Debt Management Office (DMO) UK

Delegasi Ditjen Perbendaharaan (DJPb) yang dipimpin langsung oleh Dirjen Perbendaharaan Hadiyanto beserta Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Didyk Choiroel dan Direktur Pengelolaan Kas Negara Noor Faisal Achmad melakukan study visit ke Her Majesty’s Treasury (HM Treasury) dan Debt Management Office (DMO) Pemerintah United Kingdom (UK) pada tanggal 7 s.d. 10 Agustus 2022. Study visit ini merupakan kelanjutan dari upaya pengembangan DJPb menuju World Class Treasury, sejalan dengan pelaksanaan asistensi yang dilakukan Office of Technical Assistance US Treasury (US OTA).


 

Study visit berfokus pada pengelolaan buffer yang didukung oleh pembiayaan yang efisien dan dilengkapi dengan skema pengukuran risiko yang efektif dan komprehensif melalui penerapan Sovereign Asset Liability Management (SALM). Topik ini dipandang perlu terlebih lagi dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi global ke depan.

Di antara pembelajaran yang dapat diambil dari study visit kali ini adalah bahwa dalam pengelolaan buffer, UK tidak memiliki suatu formula atau ketentuan formal yang mengatur besaran buffer yang harus dikelola. Saldo kas pemerintah dijaga pada level yang tipis. Kebutuhan likuiditas yang cukup besar dalam tempo yang singkat sepenuhnya mengandalkan pasar uang dan pasar obligasi domestik yang cukup dalam dan likuid. Meskipun demikian, sebagai mitigasi risiko, Bank of England menyediakan fasilitas pembiayaan jangka pendek berupa Ways and Means (W&M) Facility dalam bentuk overdraft untuk mendukung likuiditas pemerintah.

Pembiayaan yang efisien diwujudkan dengan mengembangkan pasar obligasi pemerintah yang dalam dan likuid. Efisiensi pembiayaan dilakukan dengan penerbitan utang yang sesuai realisasi kebutuhan pembiayaan. Sebagai salah satu bentuk pendalaman pasar, Pemerintah UK memiliki badan National Saving and Investment (NS&I) yang menjangkau personal dan rumah tangga sebagai basis investor pembiayaan negara, melalui produk-produk simpanan dan investasi jangka panjang sesuai kebutuhan rumah tangga dan pribadi. Contohnya, untuk simpanan Dana Pendidikan, NS&I mengumpulkan dana dari masyarakat sebagai bagian dari sumber pembiayaan pemerintah. Selain itu, DMO yang juga bertanggung jawab dalam pengelolaan kas, memiliki fasilitas Debt Management Account Deposit Facility (DMADF) di mana lembaga-lembaga pemerintah dapat menempatkan kelebihan likuiditasnya di DMADF dalam bentuk deposito jangka pendek dan memperoleh remunerasi. Dana yang terkumpul dalam DMADF kemudian digunakan DMO sebagai sumber pembiayaan jangka pendek dan bagian dari operasi pengelolaan kas pemerintah. Pemerintah UK juga secara aktif melakukan investasi atas idle cash yang dimiliki dalam bentuk transaksi Repo.

Pemerintah UK tidak memiliki suatu komite khusus untuk pelaksanaan SALM. Namun, penyusunan struktur neraca nasional dilakukan oleh unit khusus dalam HM Treasury yang mengkonsolidasikan aset dan kewajiban secara lebih luas. Selanjutnya, pelaksanaan kebijakan dalam pengelolaan aset dan kewajiban ini dilakukan oleh masing-masing unit yang berwenang.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Perbendaharaan juga berdiskusi bersama mahasiswa tugas belajar (S2 dan S3) dari Kementerian Keuangan di London, bertempat di KBRI London. Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Perbendaharaan memaparkan perkembangan dan berdiskusi tentang ekonomi global maupun domestik serta peranan APBN untuk mengantisipasi tantangan yang dihadapi. Adapun melalui courtesy meeting bersama Duta Besar Indonesia untuk UK, Dr. Desra Percaya, Dirjen Perbendaharaan menyampaikan evaluasi pelaksanaan anggaran KBRI London, menjelaskan perlunya percepatan pelaksanaan anggaran, serta menjaring aspirasi dan masukan untuk mewujudkan belanja negara yang lebih efisien dan mampu mendukung pelaksanaan tugas KBRI.

Rangkaian study visit ditutup dengan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan fungsi bank persepsi valas BNI Cabang London serta Forum Group Discussion (FGD) potensi penunjukan BNI Cabang London sebagai Bank Operasional Valas. Dirjen Perbendaharaan menerangkan bahwa pelaksanaan fungsi bank persepsi valas sudah baik, dan terbuka peluang untuk peningkatan fungsi sebagai bank operasional valas dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur dan sistem BNI Cabang London. DJPb juga melihat banyak peluang kerja sama lebih lanjut yang dapat ditingkatkan khususnya dalam meningkatkan penyaluran bank operasional valas, kas besi, serta pembayaran e-visa sebagai bagian kebutuhan masyarakat internasional.

[Kontributor Direktorat PKN Irwan Diko Purba]

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

 

 

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

 

Search

Kantor Wilayah Provinsi, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) 

(Daftar Kantor Vertikal DJPb Selengkapnya ..)