Denpasar, djpbn.kemenkeu.go.id – Provinsi Bali dengan alokasi dana DIPA sebesar 8,37 triliun ditambah dengan PAD yang kurang lebih sebesar 10 triliun cukup efektif untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.
“DIPA tahun 2016 diserahkan lebih cepat agar pembangunan dimulai lebih cepat diawal tahun nanti” Kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali, Wiwin Istanti pada Penyerahan DIPA tahun 2016 Provinsi Bali (17/12).
Alokasi yang disediakan cukup untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta memperkecil kesenjangan tingkat penghasilan atau Gini Rasio. “Barusan Saya mendapat informasi dari World Bank, Indonesia jadi negara dengan tingkat kesenjangan terburuk ke 3 didunia dengan Gini Rasio 0,53 persen, sedangkan Bali pada tahun 2015 ini mempunyai Gini rasio 0.377 persen. Cara untuk mengatasi kemiskinan sebetulnya sederhana saja yaitu dengan cara kurangi pengeluaran dan tingkatkan pendapatan orang miskin! ” kata Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pada Penyerahan DIPA tahun 2016 Provinsi Bali.
Di tahun 2015 Provinsi Bali mengupayakan agar uang langsung menyentuh masyarakat miskin, dengan APBD sebesar Rp5,5 triliun mampu melaksanakan 11 ribu unit bedah rumah dengan anggaran 30 juta/unit, Gubernur yakin di Tahun 2016 ini dapat berupaya lebih baik.
Oleh : Kontributor Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali