Ternate, djpbn.kemenkeu.go.id— Sebagai salah satu instrument fiskal, penggunaan resource yang berasal dari APBN dilakukan melalui mekanisme tertentu sehingga out put-nya dapat menjadi stimulus ekonomi yang signifikan. Masyarakat luas, termasuk mahasiswa, perlu berperan serta dalam memantau pelaksanaan APBN tersebut.
“Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat dalam Mewujudkan Pelaksanaan APBN yang Berkualitas” kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Tri Budhianto saat membuka seminar keuangan publik Treasury Goes to Campus(24/5). Seminar tersebut terselenggara berkat kerja sama dengan Universitas Khairun, Ternate.
Seminar yang keduakalinya diselenggarakan di tahun 2016 sebagai bentuk sinergi dengan akademisi dari Universitas Khairun, menghadirkan narasumber berkompeten yaitu; ekonom Kementerian Keuangan Maluku Utara, Mukhtar A. Adam, serta Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Khairun, Rusman Soleman.
Pada struktur APBN 2016 sisi pendapatan negara belum bisa memenuhi belanja sehingga terjadi keterbatasan ruang fiskal. Dilapangan, rata-rata penyerapan anggaran masih di bawah 90% sejak 2011. “Pemerintah perlu berupaya lebih untuk meningkatkan pendapatan. Sementara, dari sisi belanja, alokasi yang ada harus diefektifkan karena ruang fiskal kita terbatas,” ungkap Tri Budhianto.
Menyoroti kualitas belanja negara, Rusman berpendapat bahwa belanja negara akan berdampak positif bagi perekonomian jika digunakan secara efektif dan efisien. “Efisiensi dan efektivitas tersebut mensyaratkan good governance yang berjalan dengan baik ” kata Rusman.
“Keuangan negara menyangkut semua orang. Mahasiswa, tidak hanya yang dari Fakultas Ekonomi, perlu memahaminya karena suatu saat akan ikut terlibat di dalamnya,” kata Rektor Universitas Khairun, Husen Alting mendukung kegiatan seminar keuangan publik Treasury Goes to Campus.
Oleh : Kontributor Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara Agustina Rahayuningtyas & Rusli Zulfian