Yogyakarta,djpb.kemenkeu.go.id - Sebagai wujud peran kepedulian Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Yogyakarta terhadap warga sekitar kantor khususnya para perempuan, diselenggarakan penyuluhan reproduksi wanita pada hari Rabu (16/10) di Aula Kraton KPPN Yogyakarta.
Peserta kegiatan adalah ibu-ibu PKK RW VII Kelurahan Semaki Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta, juga melibatkan para pegawai wanita KPPN serta anggota Dharma Wanita KPPN Yogyakarta.
Kepala KPPN Yogyakarta Istu Wahudi menyampaikan bahwa menurut data Globocan 2018 kanker serviks adalah penyakit kanker paling banyak kedua di Indonesia.
"Sebagai bentuk peran KPPN kepada masyarakat di sekitar kantor, dilaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan khususnya terkait reproduksi wanita dengan narasumber salah satu anggota Dharma Wanita KPPN Yogyakarta ibu dr. Anis Widyasari SpOG," jelas Istu.
Ia menegaskan, angka kematian kanker serviks yang tinggi bisa ditekan melalui penyuluhan yang komprehensif agar masyarakat lebih sadar dan waspada terhadap bahaya penyakit ini.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pegawai dan masyarakat sekitar KPPN. Ke depan akan dilaksanakan kegiatan edukasi lainnya yang berdampak langsung kepada masyarakat," lanjut Istu.
dr. Anis Widyasari SpOG yang sehari-harinya bertugas di RSUP Dr Sardjito secara umum menyampaikan penyuluhan bahwa kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus Human papillomavirus (HPV), yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual maupun lewat kontak kulit ke kulit. Sama seperti jenis kanker lainnya, jika kanker serviks dapat ditemukan dalam keadaan awal, tentu akan meningkatkan peluang kesembuhan. Biasanya deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan melakukan pap smear maupun tes IVA atau inspeksi visual asam asetat.
KPPN Yogyakarta tidak hanya berperan dalam kelancaran pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN tetapi juga berkomitmen mengambil peran dengan berkontribusi nyata untuk masyarakat di Yogyakarta. [aliem]