Kinerja APBN Maret 2024 di Bumi Benuanta
Tanjung Selor, 30 April 2024 – Seiring dengan aktivitas ekonomi domestik yang terjaga, kinerja APBN terpantau surplus. Namun, perlu untuk mengantisipasi perlambatan pendapatan negara. Di tengah kondisi domestik yang relatif kuat, volatilitas pasar keuangan global dan perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia perlu diwaspadai. APBN 2024 terus dioptimalkan untuk melindungi daya beli, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung berbagai agenda pembangunan.
Realisasi APBN Per 31 Maret 2024
APBN dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi pendapatan dan belanja. Sisi pendapatan terdiri dari komponen Pajak, Bea dan Cukai, termasuk pajak dalam rangka impor dan ekspor, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
a. Kinerja Pendapatan Wilayah Kalimantan Utara s.d. 31 Maret 2024
Pendapatan Negara tahun 2024 mengalami penurunan sebesar Rp32,60 M atau sebesar 4,63% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y). Kinerja perpajakan pada Triwulan I 2024 ini masih dipengaruhi oleh faktor volatilitas harga komoditas dengan kecenderungan menurun.
Secara nominal Penerimaan Pajak Penghasilan mendominasi penerimaan perpajakan dengan total penerimaan sebesar Rp476,96 miliar. Persentase kenaikan penerimaan perpajakan terbesar tercatat dari penerimaan Bea Masuk dan Cukai yang naik masing-masing sebesar 309,82% dan 421,61% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Peningkatan Bea Masuk salah satunya disebabkan oleh peningkatan importasi Gas Petroleum dan Gas Hidrokarbon Lainnya (Propana dan Butana).
Di samping itu, PNBP juga tercatat naik sebesar 67,33% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. PNBP masih didominasi oleh PNBP lainnya dibandingkan dengan Pendapatan BLU, mengingat hanya terdapat satu BLU di wilayah Provinsi Kalimantan Utara, yaitu BLU UPBU Juwata di Kota Tarakan.
b. Kinerja Belanja Wilayah Kalimantan Utara s.d. 31 Maret 2024
Belanja K/L pemerintah pusat mengalami peningkatan sebesar Rp111,61 Miliar atau 4,32% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Peningkatan ini dikontribusi paling besar oleh kenaikan realisasi belanja pegawai sebesar 42,96%. Belanja pemerintah pusat (YoY) terealisasi sebesar Rp745,17 miliar atau 19,12% dari pagu. Belanja Belanja Pemerintah Pusat mengalami penurunan sebesar Rp36,17 miliar (4,63%). Hal ini disebabkan terutama oleh penurunan realisasi belanja modal sebesar Rp195,40 miliar (61,12%) dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan mayoritas belanja modal berada di PUPR di tahun 2023. Sehingga terjadi penurunan di 2024. Pertumbuhan realisasi belanja pegawai didominasi oleh Pembayaran THR tahun 2024.
Sumber: Aplikasi SINTESA cut off tanggal 31 Maret 2024
Terjadi kenaikan pagu belanja Tahun 2024 jika dibandingkan dengan Tahun 2023 sebesar 2,26% sedangkan realisasi belanja mengalami penurunan sebesar 1,56%.
Sumber: Aplikasi SINTESA cut off tanggal 31 Maret 2024
Sampai dengan 31 Maret 2024, realisasi belanja K/L mencapai Rp19,21 miliar (9,4%) dari total anggaran sebesar Rp203,82miliar. Peningkatan realisasi signifikan terjadi pada K/L Komisi Pemilihan Umum yang meningkat sebesar Rp60 miliar (1442%) dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Realisasi TKD (YoY) telah mencapai Rp1.952,94 miliar (21,74%), mengalami pertumbuhan capaian realisasi secara nominal sebesar Rp147,78 miliar (8,19%). Terjadi kenaikan nominal yang cukup signifikan atas realisasi Dana Bagi Hasil tahun 2024 sebesar Rp126,71 miliar (22,18%) (y-o-y). DAK non fisik mengalami penurunan diduga karena fokus bulan Maret Pemda masih di Pemilu 2024.
Perkembangan Ekonomi Regional s.d. 31 Maret 2024
PDRB Kalimantan Utara tahun 2023 berdasarkan ADHB mencapai Rp147,28 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp201,75 juta. Ekonomi Kaltara tahun 2023 tumbuh sebesar 4,94% (c-to-c), di bawah ekonomi nasional yang tumbuh 5,05% (c-to-c). Di Pulau Kalimantan, pada tahun 2023 ekonomi Kalimantan Utara berkontribusi sebesar 8,45% dan menempati urutan kedua pertumbuhan ekonomi tertinggi setelah Provinsi Kalimantan Timur. Pada triwulan IV 2023 perekonomian Kaltara tumbuh 4,61% (yoy), lebih rendah daripada ekonomi nasional yang tumbuh 5,04% (yoy). Nilai PDRB triwulan IV 2023 sebesar Rp36,27 triliun (ADHB) dan Rp18,08 triliun (ADHK) dengan pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 21,02%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 17,22%.
Per Bulan Maret 2024 Provinsi Kaltara tercatat mengalami inflasi tahunan sebesar 2,62% (yoy) dan inflasi bulanan 0,42% (mtm). Inflasi ini lebih rendah dari inflasi nasional periode Maret yang sebesar 0,52% (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi bulanan (mtm) ialah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Neraca perdagangan Februari 2024 surplus sebesar US$ 243,58 juta (Ekspor US$ 366,80 Juta dan Impor US$ 123,22 Juta).
NTP Kaltara pada Maret 2024 sebesar 111,46 atau naik 0,13% dibanding NTP bulan Februari 2024. Peningkatan NTP disebabkan oleh peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,60 persen atau lebih cepat dibandingkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen. Adapun NTN Kaltara pada Maret 2024 sebesar 106,19 (turun 0,41% dibanding bulan Februari 2024).
IPM Kaltara tahun 2023 mencapai 72,88 (Tinggi). Jumlah penduduk miskin Kaltara Maret 2023 sebanyak 47,97 ribu (6,45%) atau berkurang 2,6 ribu jiwa (5,14%) dibanding September 2022. Gini ratio Provinsi Kaltara tercatat sebesar 0,277 (Maret 2023), sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,01% (Agustus 2023).
Analisis Perkembangan Indikator Makro Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Kaltara (yoy)
Sumber: BPS Kaltara
Perekonomian Kalimantan Utara Triwulan IV 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,61% (y-o-y). Pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yaitu sebesar 21,02%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang tumbuh 17,22%. Perekonomian Kalimantan Utara Triwulan IV 2023 yang diukur berdasarkan PDRB atas ADHB mencapai Rp36,27 T dan atas ADHK 2010 mencapai Rp18,08 T.
Secara spasial, struktur ekonomi wilayah Pulau Kalimantan pada tahun 2023 didominasi oleh Provinsi Kalimantan Timur sebesar 48,38% dan yang paling kecil Provinsi Kalimantan Utara sebesar 8,45%. Kinerja ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tercatat memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 6,22%, sementara Provinsi Kalimantan Utara menempati posisi kedua dengan pertumbuhan sebesar 4,94% (c-to-c).
Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (yoy, persen)
Sumber: BPS Kaltara
Pertumbuhan PDRB dari sisi pengeluaran pada Triwulan IV 2023 (yoy) disumbang oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 17,22%, diikuti oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 8,46%, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) 5,96%, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) 1,23%; dan Komponen Ekspor Barang dan Jasa 1,51%. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) mengalami pertumbuhan sebesar 1,04%.
Struktur PDRB Kalimantan Utara menurut pengeluaran ADHB tahun 2023 masih didominasi oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 109,85%; Komponen PMTB 26,02%; Komponen PK-RT 13,34%; Komponen PK-P 5,75%; Komponen PK-LNPRT 0,64%; dan Komponen Perubahan Inventori 0,25%. Sementara komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 55,85%.
Neraca Perdagangan Kalimantan Utara
Sumber: BPS Kaltara
Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Utara pada bulan Februari 2024 mengalami surplus sebesar US$ 243,58 juta atau mengalami penurunan 2,96% jika dibandingkan dengan neraca perdagangan Januari 2024 yang surplus sebesar US$ 251,02 juta.
Pada Februari 2024 total Ekspor sebesar US$ 361,80 juta sedangkan nilai Impor sebesar US$ 123,22 juta. Nilai ekspor Februari 2024 naik 1,61% dibandingkan Januari 2024, sementara nilai impor Februari 2024 naik 12,04% dibandingkan impor Januari 2024. Penurunan surplus neraca perdagangan dipicu oleh menurunnya ekspor gas alam (-100%), hasil industry (-15,36%), dan hasil pertanian (-8,01%) dari nilai Januari 2024.
Isu Strategis
a. Capaian Indikator Kesejahteraan Kaltara
Tingkat Kemiskinan (Maret 2024)
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kaltara Perkembangan Garis Kemiskinan di Kaltara
Sumber: BPS Kaltara
Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara pada Maret 2024 sebanyak 47,97 ribu jiwa. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 2,6 ribu jiwa atau secara persentase menurun 5,14% dibandingkan periode September 2023.
Tingkat kemiskinan di Kaltara masih berpusat di wilayah pedesaan, mengindikasikan masih tingginya disparitas kesejahteraan pekotaan dan pedesaan di Kaltara.
Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN)
NTP Provinsi Kalimantan Utara Maret 2024 sebesar 111,46 atau naik 0,13 persen dibanding NTP bulan Februari 2024. Peningkatan NTP disebabkan oleh peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,60 persen atau lebih cepat dibandingkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen. Sementara itu, NTN Kalimantan Utara pada Maret 2024 mengalami penurunan yaitu sebesar 106,19 atau turun 0,41% dibanding NTN bulan Februari 2024.
Pada Maret 2024, NTN turun sebesar 0,41%. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,04 persen sedangkan Ib naik sebesar 0,46 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya indeks kelompok Penangkapan Di Laut. Sedangkan Ib mengalami peningkatan dikarenakan Indeks kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) naik sebesar 0,67 persen dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (IBPPBM) naik sebesar 0,05 persen.
b. Realisasi Penyaluran KUR/UMi
Penyaluran KUR 2024 di Kaltara per Kab/Kota s.d. 31 Maret 2024
Penyaluran KUR di Kaltara mencapai Rp149,74 miliar kepada 2.186 debitur dengan outstanding KUR sebesar Rp129,50 miliar. Jumlah debitur KUR tertinggi tercatat di Kota Tarakan sebanyak 761 debitur, lalu diikuti oleh Kab. Nunukan sebanyak 660 debitur.
Penyaluran KUR 2024 di Kaltara
berdasarkan Bank Penyalur
s.d. 31 Maret 2024
Penyaluran UMi 2024 di Kaltara
per Kab/Kota
s.d. 31 Maret 2024
Penyaluran KUR terbesar di Kaltara hingga 31 Maret 2024 berdasarkan Bank Penyalur disalurkan oleh BRI yaitu kepada 1.145 debitur / Rp71,20 miliar.
Di Kaltara terdapat 299 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp1,35 miliar tercatat pada SIKP UMi hingga 31 Maret 2024. Debitur yang tercatat merupakan debitur dari PT PNM dan PT Pegadaian.
Penyaluran UMi di Kaltara terjadi di hampir seluruh wilayah kabupaten/kota kecuali Kab. Nunukan. Penyaluran tertinggi terdapat di Kota Tarakan dengan Penyaluran sebesar Rp0,64 miliar.
Informasi lebih lanjut hubungi:
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
JALAN SUTOYO NO 1, TANJUNG SELOR, KALIMANTAN UTARA
TELEPON : 0552-2034598 Email : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.