Pangkalan Bun - Efektivitas pengelolaan pengeluaran kas diwujudkan melalui penyaluran dana APBN yang tepat waktu, tepat jumlah dan tepat penerima. Berdasrkan monitoring retur SP2D, terdapat sebanyak 13 retur SP2D yang berasal dari 10 satker sepanjang tahun 2021. Dari 13 retur tersebut, sebanyak 38,5% disebabkan karena rekening sudah ditutup, 38,5% karena rekening tidak ditemukan, dan 23% karena rekening tidak aktif/salah/tidak ditemukan.
Kepala KPPN pangkalan Bun, Indra Karunia Dewanti, dalam sambutannya menyampaiakn bahwa adanya retur SP2D menunjukkan bahwa satker belum secara optimal melakukan pengujian kebenaran data supplier (nama penerima dan nomor rekening), pengujian rekening penerima berstatus aktif, dan pengujian melalui internet banking.
Menyikapi hal tersebut, KPPN pangkalan Bun menyelenggarakan Focus Group Discussion Gerakan Zero Retur pada hari Kamis, 7 April 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali pemahaman satuan kerja tentang penyebab, penyelesaian, dan pencegahan retur SP2D.
Acara diisi dengan penyampaian materi tentang pencegahan retur SP2D oleh Pembina Teknis Perbendaharaan Negara KPPN Pangkalan Bun dan materi tentang penyelesaian retur SP2D oleh Kepala Seksi Bank KPPN Pangkalan Bun.
Pada kesempatan ini KPPN Pangkalan Bun juga memberikan apresiasi kepada 6 satuan kerja yang terdiri dari 3 satuan kerja dengan pagu besar dan 3 satuan kerja dengan pagu kecil atas prestasinya berupa nilai retur, kesalahan SPM dan penyerapan anggaran terbaik tahun 2021.
