Kobaran si jago merah terlihat di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Lubuk Sikaping. Asap tebal berwarna hitam kelabu pun ikut mengepul dan menyesakkan udara. Sementara di halaman kantor, terlihat ada mobil pemadam kebakaran bersiaga beserta tujuh orang personilnya. Ternyata KPPN Lubuk Sikaping sedang melaksanakan simulasi penanganan musibah kebakaran.
Acara diawali dengan silaturahmi dan pengarahan dari Dinas Pemadam Kebakaran Lubuk Sikaping yang dipimpin oleh Bapak Efka Emi dan disambut baik Kepala KPPN Lubuk Sikaping, Ibu Ikasari Heniyatun. Kemudian dilanjutkan dengan simulasi di halaman samping KPPN Lubuk Sikaping yang dilaksanakan melalui metode tradisional dan modern. Dalam simulasi pemadaman api metode tradisional, pemadam memperagakan penggunaan karung goni basah, atau bisa pula menggunakan selimut dan handuk basah. Dalam metode modern, pemadam memperagakan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Yang perlu diperhatikan adalah perlindungan anggota badan saat pemadaman api dan arah angin pada saat kobaran api terjadi. Seluruh pegawai terlihat sangat antusias dan turut mempraktikkan pemadaman api yang berkobar dari tong berisi minyak, tabung elpiji, dan api dari minyak yang berserakan di lantai. Pada kesempatan itu juga, Bapak Efka mengingatkan seluruh pegawai untuk selalu berdoa, mengantisipasi bahaya kebakaran, dan tetap tenang, tidak perlu panik dalam menghadapi segala situasi kebakaran. “Lebih baik mencegah, daripada menanggulangi kebakaran”, tutur Pejabat Simulasi Damkar tersebut. |
![]() |
Kegiatan simulasi penanganan kebakaran ini penting untuk dilakukan dan harus dipahami oleh setiap individu, guna mengetahui tindakan apa yang perlu segera dilakukan pada berbagai kondisi kebakaran, serta meminimalkan risiko apabila kebakaran yang benar-benar terjadi.
“Saat kecil, api adalah kawan. Namun, saat besar, ia adalah lawan.”