Lubuksikaping

Saat ini, penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Centennial atau Generasi Z. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah Generasi Z adalah 27,94% dari total penduduk Indonesia. Pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, populasi Generasi Z berada pada peringkat pertama jika dibandingkan dengan populasi generasi lainnya. Berdasarkan data statistik Direktorat Jenderal Perbendaharaan, per 19 April 2021, jumlah pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang tergolong dalam Generasi Centennial sebanyak 1.970 pegawai dari total 7.409 pegawai atau sebesar 26,59% dari total pegawai.

Generasi Centennial atau Generasi Z merupakan generasi yang lahir dan tumbuh beriringan dengan perkembangan teknologi yang sangat dinamis sebagai dampak dari arus globalisasi. Kondisi tersebut merupakan sebuah privilese bagi Generasi Z karena mereka dengan mudah dapat mengakses teknologi dan informasi. Kemudahan tersebut menjadikan mereka sebagai generasi yang melek teknologi serta cepat beradaptasi terhadap banyak perubahan. Tidak hanya itu, kemudahan yang ada juga mereka manfaatkan untuk mencari, mengolah, dan mempelajari pengetahuan baru dengan cepat. Oleh karena itu, Generasi Z dapat dengan mudah mengasah dan menggali kemampuan terpendamnya sehingga menjadi generasi yang memiliki banyak potensi dan kemampuan (skill) di berbagai bidang. Dengan unggulnya jumlah Generasi Z pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, tentu memberikan potensi besar akan adanya sosok-sosok pemimpin masa depan, perancang perubahan (change agent), dan pencetus ide dan inovasi-inovasi baru.

Walaupun akses untuk menjangkau teknologi, informasi, dan pengetahuan telah mengelilingi mereka, Generasi Z tetaplah generasi yang membutuhkan bantuan dan bimbingan orang lain dalam mengasah kemampuannya. Hal ini dikarenakan Generasi Z memiliki karakter rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak pernah puas. Selain itu, Generasi Z juga sosok-sosok yang dikenal gemar berkomunikasi dengan sesamanya, sehingga selain belajar dan megasah kemampuannya secara mandiri, mereka juga turut ikut dalam pengembangan kemampuan bersama berbasis kelompok atau komunitas. Tersebarnya Generasi Z pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan dari Sabang sampai Merauke memunculkan sebuah keinginan untuk membuat sebuah wadah sebagai tempat berbagi dan bertukar pikiran di luar pekerjaan, tugas dan fungsi masing masing. Wadah tersebut akan berguna sebagai sarana belajar dan mengasah berbagai kemampuan. So, no one left behind.

Presidensi G20 di Indonesia dalam pandangan Generasi Centennial merupakan ajang bergengsi yang bermanfaat bagi pengembangan kemampuan mereka. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang beranggotakan sembilan belas negara utama dan Uni Eropa. Kesembilan belas negara tersebut terdiri dari negara dengan kelas pendapatan menengah hingga tinggi, dari negara berkembang hingga negara maju. Pada Presidensi G20 kala ini isu yang dibahas bukan hanya terkait finansial dan keuangan saja, melainkan juga memiliki pembahasan yang lebih luas dan mendalam. Pembahasan tersebut dilakukan dalam Sherpa Track. Sherpa Track merupakan pertemuan yang dilakukan dalam 3 bentuk, yaitu working group, engagement group, dan pertemuan tingkat menteri.

Sebagian dari kita mengira bahwa pelaksanaan G20 dilakukan hanya oleh “orang dewasa” saja, tetapi pada penerapannya secara riil, G20 tidak mendiskreditkan peran para pemuda. G20 menghadirkan suatu wadah bagi pemuda anggota G20 untuk saling berbagi pemikiran dalam isu-isu yang akan dibahas. Dalam penerapan pembahasan melalui Sherpa Track terdapat satu forum yang beranggotakan para pemuda anggota G20, yang dikenal dengan Youth 20 (Y20). Youth 20 (Y20) adalah forum konsultasi dan dialog bagi para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global. Pada forum ini, para Generasi Centennial dapat turut bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus. Forum Youth 20 tidak hanya membahas isu utama yang terdapat pada pembahasan G20, tetapi forum ini juga menghadirkan topik tersendiri yang menjadi isu bagi perkembangan pemuda, terutama Generasi Z. Isu-isu terebut seperti ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, keberagaman dan inklusi. Hal ini menunjukkan bahwasannya para pemuda dipercaya mampu memberikan perubahan yang lebih baik dan nyata. Kurang lebih itulah tujuan dari dibentuknya forum Youth 20, forum khusus bagi pemuda. Pelaksanaan pertemuan dan konferensi Youth 20 tentu saja akan dihadiri oleh delegasi dari kalangan pemuda anggota G20. Oleh karena itu, adanya momentum Presidensi G20 yang hanya terjadi setiap 20 tahun sekali merupakan suatu kesempatan emas bagi para pemuda terutama Generasi Z Indonesia untuk menunjukkan dirinya dan turut bertukar pikiran dengan sesamanya di kancah internasional. Youth 20 yang dilaksanakan oleh Indonesia melalui perwakilan dari Indonesia Youth Community dalam pelaksanaannya telah memberikan kesempatan bagi pemuda Indonesia untuk turut andil dalam menyukseskan pelaksanaan Youth 20 (Y20) dan G20.

Dengan demikian, adanya pelaksanaan Presidensi G20 terutama dengan hadirnya pemuda dalam forum Youth 20 (Y20) akan memberikan suatu pandangan baru bagi organisasi kita, Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Bahwasannya dalam pelaksanaan suatu organisasi tidaklah cukup apabila hanya dilakukan oleh orang-orang yang dianggap mampu dan “orang dewasa”, tetapi terdapat peran penting pemuda di dalamnya. Seperti yang tertulis pada paragraf pembuka bahwa dengan banyaknya jumlah Generasi Centennial merupakan suatu kesempatan emas dalam memajukan Direktorat Jenderal Perbendaharaan di masa mendatang. Dengan melihat pelaksanaan Presidensi G20 yang memberikan sebuah wadah dan peluang bagi para pemuda untuk memberikan tenaga dan pikiran maka hal ini dapat pula dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya manusia. Hal ini guna turut menyertakan para Generasi Centennial dan memberikan mereka wadahwadah yang berguna untuk mengembangkan dirinya agar bersiap untuk menjadi pemimpin di masa depan dan menjadi pelanjut impian untuk menjadi Insan Perbendaharaan yang unggul tingkat dunia.

Footer

 Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

 

Kontak Kami

Hak Cipta HaDirektorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

Ikuti Kami

IKUTI KAMI

Search