(kppn wates) - Pada saat itu, para pegawai KPPN Wates sedang melaksanakan pelayanan kepada stakeholders seperti biasa, tiba-tiba terdengar suara sirene gempa bumi meraung-raung, sehingga para pegawai bersembunyi/berlindung di bawah meja, setelah sirene berhenti, selanjutnya para pegawai berlarian ke luar ruangan sambil melindungi kepala masing-masing. Itu tadi hanya salah-satu adegan simulasi bencana gempa bumi dan kebakaran gedung.
Simulasi ini diformulasikan terjadi Bencana Gempa Bumi pada 7 skala richter, berpusat di selatan Kabupaten Kulon Progo berjarak 100 km dengan kedalaman 70 km dan berpontensi tsunami, terjadi pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2019 tepat pukul 10.00 WIB, Mengawali kegiatan, Kepala KPPN Wates, Bapak Sriwidadi menyampaikan pengarahan bahwa kegiatan ini atas dasar Nota Dinas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor ND-1288/PB.1/2019 tanggal 16 April 2019 dan yang lebih terpenting dalam rangka meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pejabat/pegawai dan PPNPN untuk penanganan korban dan bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran gedung, dan kecelakan lalu lintas, mengingat ketiga hal tersebut sangat mungkin terjadi di lingkungan KPPN Wates. Disamping itu, beliau menyampaikan bahwa untuk penanganan bencana alam, telah dilakukan mitigasi antara lain dengan memastikan kelayakan jaringan listrik dengan memperoleh SLO dari Mitra PLN, dan memerintahkan petugas keamanan selalu waspada terhadap hal-hal yag memungkinkan terjadi bencana.
Narasumber dipandu petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulonprogo yang dipimpin Bapak Sunardi, Beliau menyampaikan dengan teliti, bagaimana teknis penanganan bencana alam, yaitu terlebih dahulu terutama penyelamatan diri pribadi, Setiap bencana, masing-masing memiliki Standar Operating Prosedur (SOP), disamping itu yang lebih terpenting bahwa di lokasi kantor yang memberikan pelayanan, perlu petunjuk Jalur Evakuasi dan penempatan Titik Kumpul yang mudah dilihat, Selesai pemaparan SOP dilanjutkan dengan simulasi kepada seluruh pejabat/pegawai dan PPNPN KPPN Wates.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan pada saat terjadi bencana, sesuai dengan SOP adalah pertama, melindungi kepala dengan tangan, tas atau benda yang ringan lainnya, sembunyi/berlindung di bawah meja yang kuat, dan dipojok kolom bangunan (Segita Kehidupan), menjauh dari kaca, Kedua, segera bangun dan tetap melindungi kepala, dan evakuasi diri keluar melalui jalur evakuasi yang telah terpasang menuju titik kumpul dengan memprioritaskan kelompok rentan atau yang luka.
Akhir kegiatan, dilakukan evaluasi pelaksanaan simulasi, ternyata masih banyak para pegawai yang melakukan kesalahan yang menyimpang dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang apabila betul-betul terjadi akan membahayakan bagi diri sendiri, untuk ini diminta agar memperhatikan SOP yang telah disampaikan.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dengan ucapan terima kasih kepada narasumber dan partisipasi seluruh peserta.
Kontributor: Sriwidadi