Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi triwulan I 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 4,55% secara y-on-y, sementara secara q-to-q terkontraksi sebesar -3,75%. Pertumbuhan perekonomian Provinsi Jambi didukung oleh tingkat infasi yang terkendali pada level sebesar 1,13% secara m-to-m dan 0,32% secara y-on-y dengan Indeks Harga Konsumen pada angka 106,97. Tingkat kemiskinan Maret 2024 mengalami penurunan 0,48% (yoy) menjadi 7,10%, lebih baik dari target RPJMD 2021-2026 yang sebesar 7,90%. Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka pada Februari 2025 mengalami penurunan 0,03 persen poin menjadi 4,48%. Tingkat Gini Ratio Provinsi Jambi periode Maret 2024 menurun sebesar 0,022 (yoy) menjadi 0,321. NTP pada Maret 2025 berada pada angka 178,28 atau naik 2,22%, sementara NTN terealisasi sebesar 101,71 atau meningkat 1,30% dibandingkan Februari 2025.
Sampai dengan triwulan I 2025, Pendapatan Negara terealisasi sebesar Rp1.216,46 miliar (15,55% dari pagu) atau terkontraksi 24,14% (yoy). Sementara itu, Belanja Negara terealisasi sebesar Rp4.847,69 miliar (22,02% dari pagu), terkontraksi 2,71% (yoy). APBN mengalami defisit anggaran sebesar Rp3.631,23 miliar yang meningkat 7,46% (yoy). Pendapatan Daerah terealisasi sebesar Rp2.305,15 miliar (11,36% dari pagu) atau terkontraksi 4,91% (yoy). Sementara Belanja Daerah terealisasi sebesar Rp2.102,57 miliar (10,05% dari pagu) atau tumbuh 65,36% (yoy). APBD mengalami surplus anggaran sebesar Rp202,59 miliar. Pada triwulan I 2025, belum terdapat realisasi Pembiayaan Daerah di Provinsi Jambi.