Mengantarmu, menemanimu, menunggumu tak ada kata bosan, justru sebaliknya sangat menyenangkan. Memasuki dunia baru, dunia yang berbeda saat kau berada di TK. Kini kau tapakkan kakimu di tempat dimana dasar-dasar ilmu dunia dan akhirat akan kau dapatkan. Sekolah Dasar...
Hari itu...
Ibu perhatikan kau sesekali melihat ke luar jendela. Ada ibu. Ibu masih setia menunggu. Bersama beberapa ibu yang juga menunggu putra putri mereka. Terlihat di wajahmu kau nampak bahagia. Bahagia, saat kau tahu masih ada ibu. Ibu pun begitu. Hari yang penuh suka cita. Bahagiamu karena kau tahu esok atau lusa belum tentu ibu ada di luar jendela.
Hari ini...
Saat kau tersenyum disitulah ada senyum ibu. Namun saat kau menangis, sesungguhnya tangismu membuat ibumu terluka. Saat tengah malam kau terbangun dalam tangis, ibumu hanya bisa menangis dalam sujud. Kau tanyakan pada ibu, kenapa ibu hanya sehari mengantar Hasan, siapa yang akan mengantar Hasan besok, besok, dan besok lagi? Saat ibu menjawab, ibu sudah masuk kerja. Kau pun menanyakan kembali untuk apa ibu bekerja? Kenapa tidak menemani Hasan saja?
Ah...pertanyaan mudah tapi terlalu berat untuk ibu menjawab.
Ibu hanya berharap kau akan mengerti dan kau pasti bisa mengerti. Ibumu sangatlah tidak sempurna. Mengantar dan mememanimu ke sekolah saja hanya bisa sesekali. Saat hari pertama. Saat kau baru mengenali hal-hal baru. Sekolah, teman, bu guru, semua baru. Selanjutnya ibumu hanya bisa pasrah. Karena ibu percaya padamu. Kau anak yang kuat dan hebat.
Dan kini...
Saat kau lihat ke luar jendela, ibu tak lagi duduk menunggu di sana. Di pinggir Mushola dekat ruang kelasmu. Hari ini, esok, dan lusa kembali kau yang menunggu. Menunggu di balik pintu. Saat hari tlah petang, saat mentari berganti peran dengan sang rembulan, saat itulah ibu datang. Senyummu kembali terkembang. Lelah ibu seketika menghilang saat tingkahmu kembali riang. Tuhan yang melindungi dan menjagamu seharian. Karena hanya Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penjaga, Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Antara Manglayang-Suci, 17 Juli 2018
Kensoes