Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sejak tahun 2016 dikenal sebagai "Republik Kopi" karena perkebunan di wilayah itu banyak ditanami kopi. Bondowoso juga telah dikenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik dan memiliki cita rasa yang khas.Kawasan Besuki Raya (Kabupaten Bondowoso, Jember, Banyuwangi, dan Situbondo) sejak zaman penjajahan Belanda dikenal sebagai penghasil kopi yang sudah dikenal oleh dunia, seperti Desa Kalisat Jampit, Blawan, dan Pancur di Kecamatan Sempol (saat ini Kecamatan Ijen) yang merupakan area perkebunan di bawah PTPN XII dan sudah dikenal di dunia. Bupati Bondowoso periode 2008-2013 dan 2013-2018, Amin Said Husni, pada Mei 2016 meluncurkan semacam tagline "Bondowoso Republik Kopi" sebagai bentuk penegasan bahwa pemerintah daerah di bawah kepemimpinannya bertekat mengembangkan kopi untuk peningkatan ekonomi rakyat.
Atas hal tersebut, KPPN Bondowoso pada tanggal 20 Desember 2024 melaksanakan kegiatan Capacity Building di Pusat Pengolahan Kopi Bondowoso Aliansi 1955. Dalam sambutan pembukaan pelaksanaan capacity building, Kepala KPPN Bondowoso, Alexander Budi Dayantoro menyampaikan, bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan pegawai tentang seputar kopi, potensi daerah Bondowos, serta membantu UMKM Binaan KPPN Bondowoso untuk mengenalkan produk kopi. Selain itu, acara ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pegawai KPPN Bondowoso dalam bekerja seperti halnya dalam filosofi pembuatan kopi:
- Kopi merupakan karya yang bernilai, dihasilkan dari sebuah proses yang panjang dan bukan instan.
- Kopi merupakan penyemangat,
- Kopi merupakan pengikat rasa, setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda-beda. Bagaimana kita mengambil hikmah kehidupan dari perjalanan secangkir kopi.