Pada tanggal 9 Desember 2017, Kementerian Keuangan ikut memperingati Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI). Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai bagian dari Kementerian Keuangan tidak ketinggalan untuk mengadakan acara khusus guna mendukung peringatan HAKI tersebut. Antusiasme insan perbendaharaan dalam memperingati HAKI ini dapat dilihat salah satunya di Otista, Jakarta Timur. KPPN Jakarta III bersama KPPN Jakarta VII serta Kanwil DJPBN DKI Jakarta bersatu padu melaksanakan acara peringatan HAKI di Aula Kanwil DJPBN DKI Jakarta.
Peringatan HAKI diwarnai dengan pengenalan jargon anti korupsi yang berbunyi “bersih hati, tegak integritas, kerja profesional!”. Jargon luar biasa ini digaungkan dengan maksud untuk membangkitkan semangat para insan perbendaharaan serta hadirin yang diundang. Semangat anti korupsi dalam momen ini sebetulnya tak hanya terlihat dari gaungan jargon, namun juga terlihat dari pernak-pernik poster dan atribut pendukung bertema anti korupsi yang diperlihatkan para pegawai.
Seperti biasa, lagu Indonesia Raya dinyanyikan di awal acara. Selanjutnya, doa pembuka acara dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah kedua kegiatan tersebut, tibalah saat pemutaran video tulisan curahan hati Menteri Keuangan, Bu Sri Mulyani Indrawati. Di video ini ditampilkan tulisan tangan Bu Sri Mulyani Indrawati yang membahas perihal perasaan beliau berkaitan dengan “kasus” yang baru saja terjadi di lingkungan Kementerian Keuangan. Beliau begitu sedih dan kecewa mengetahui ada pegawai kementerian keuangan yang tidak berhasil untuk memegang teguh semangat dan jiwa anti korupsi. Namun beliau tetap memberi motivasi kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk belajar dari kesalahan yang terjadi, untuk tidak lagi mengulangi perbuatan serupa. Semua pihak harus bisa membentengi dirinya dari godaan yang menjerumuskan yang dapat mengecewakan banyak orang serta merugikan negara. Selain memberikan motivasi, beliau juga mengucapkan terima kasih yang besar serta mengapresiasi para pegawai yang selama ini telah setia memegang teguh integritas dalam kehidupan dan kinerja mereka.
Selanjutnya, Kepala Kanwil DJPBN DKI Jakarta memberikan materi mengenai Pencegahan dan Pengendalian Korupsi/Gratifikasi di Lingkungan Ditjen Perbendaharaan. Para pegawai dan undangan menyimak dengan khidmat pemaparan dari beliau.
Setelah pemaparan materi usai, diputarlah lagu populer dari Cokelat yang berjudul Bendera. Semua yang hadir di aula menyanyikan bersama lagu tersebut. Sambil lagu terus berputar, beberapa pegawai (perwakilan dari KPPN Jakarta III, KPPN Jakarta VII, dan Kanwil DJPBN DKI Jakarta) yang membawa poster atau atribut bertema anti korupsi naik ke atas panggung. Poster atau atribut pendukung yang bertema anti korupsi ini dinilai oleh juri dan bagi pemenang akan mendapatkan hadiah.
Bicara tentang perlombaan, perlombaan yang diadakan tidak hanya lomba poster, ada juga lomba cipta slogan anti korupsi. Kemudian ada lagi lomba gaya terbaik dalam mannequin challenge. Lomba gaya terbaik tersebut berlangsung cukup seru. Banyak sekali gaya freeze dari hadirin yang unik dan lucu.
Acara yang penuh keceriaan ini dilengkapi dengan hadirnya narasumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Narasumber memberikan pemaparan tentang definisi dari korupsi, akibat korupsi, pencegahan korupsi, hingga kisah dari tokoh-tokoh teladan yang berani melaporkan barang-barang gratifikasi yang mereka terima kepada KPK. Setelah pemaparan ini, hadirin diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Tibalah di penghujung acara, saat yang ditunggu-tunggu. Pemenang dari berbagai lomba diumumkan. Mulai dari poster atau atribut terbaik, slogan terbaik, hingga gaya mannequin challenge terbaik. Beberapa perwakilan dari KPPN Jakarta III termasuk ke dalam nama-nama pemenang lomba yang diumumkan tadi.
Acara peringatan Hari Anti Korupsi Internasional ditutup dengan ucapan syukur atas lancarnya acara, teriakan jargon anti korupsi dan diakhiri dengan santap siang bersama. (Penulis: Rizcha Dewi Fajarwati)