Lubuksikaping

Tantangan Besar untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Pasaman

 

Tantangan Besar untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Pasaman

 

 

Kondisi Geografis Kabupaten Pasaman    

Kabupaten Pasaman merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Barat dan Ibu kotanya terletak di Lubuk Sikaping. Kabupaten Pasaman terdiri dari 12 kecamatan dan 62 nagari (desa) dengan total luas wilayahnya 3.947,63 km². Kabupaten ini berpenduduk sebanyak 307.425 jiwa menurut sensus penduduk tahun 2022. Kabupaten Pasaman memiliki batas-batas : Utara – Kabupaten Mandailing Natal dan Padang Lawas di Provinsi Sumatera Utara; Selatan – Kabupaten Agam; Barat – Kabupaten Pasaman Barat;  Timur – Kabupaten Rokan Hulu di Provinsi Riau dan Kabupaten Lima Puluh Kota.  Selain itu, Kabupaten Pasaman dilalui oleh garis ekuator atau garis khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 0o  serta memiliki curah hujan dengan rata-rata 8,38 mm/bulan (selama tahun 2023)

Pertumbuhan Ekonomi Pasaman

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasaman dalam tiga tahun terakhir dari data BPS menunjukkan pertumbuhan positif. Tahun 2021 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pasaman tumbuh 3,37 persen, kemudian tahun 2022 menjadi 4,08 persen dan pada tahun 2023 tumbuh lagi menjadi 4.41 persen. Secara angka, PDRB Kabupaten Pasaman menunjukkan pertumbuhan trend positif, namun masih dibawah PDRB Provinsi Sumatera Barat terutama pada tahun 2023 yang berada di angka 4,62 persen. Tetapi, jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat, growth PDRB Pasaman berada di posisi keenam terendah


Kontribusi terbesar yang menyokong pertumbuhan ekonomi Pasaman adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Berdasarkan data BPS, sektor ini berkontribusi sebesar 48,01 persen, diikuti dengan sektor perdagangan besar dan kecil dengan kontribusi sebesar 14,52 persen. Disisi lain, pertumbuhan yang paling besar terhadap PDRB Pasaman adalah sektor jasa lainnya serta seksotr informasi dan komunikasi yaitu 7,96 persen dan 7,81 persen. Sementara sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mempunya share terbesar pada PDRB hanya tumbuh sebesar 3,53 persen.

Jika diteliti lebih lanjut pada sektor pertanian sebagai sektor penyumbang terbesar pada PDRB Pasaman, ternyata kontribusi terbesar adalah dari  subsektor tanaman pangan dan tanaman holtikultura serta perkebunan. Namun jumlah usaha pertanian pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan jumlah usaha pertanian tahun 2013 berdasarkan data satistik BPS mengalami penurunan, Tahun 2023 jumlah usaha tani sebanyak 51.881 unit, turun sebesar 11,59% dibanding tahun 2013. Sebagian besar usaha pertanian ini adalah usaha pertanian perorangan sebanyak 51.868 unit, sisanya usaha pertanian lainnya sebanyak 13 unit

 

 

Usaha Pertanian Perorangan (UTP) yang paling banyak diusahakan Masyarakat di Kabupaten Pasaman adalah komoditas Padi Sawah sebanyak 29.756 unit, kemudian karet sebanyak 14.818 unit dan pinang/jambe sebanyak 11.624 unit.  Kemudian diikuti jagung hibrida, kelapan sawit dan kayu manis. Gambar disamping menunjukkan rincian 10 komoditas UTP yang paling banyak diusahakan pada tahun 2023

 

 

 

Tantangan meningkatkan perekonomian Pasaman

Jika dilihat perkembangan PDRB Pasaman sejak dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2023, secara rata-rata cukup rendah. Pemulihan ekonomi sejak pandemi covid belum sebelumnya pulih. Pertumbuhan ekonomi Pasaman pada tahun 2023 sebesar 4,41 persen, bahkan masih lebih rendah dari tahun 2019 sebesar 4,8 persen. Berdasarkan data stastistik 2023, apabila di-breakdown menjadi PDRB per kapita, yaitu sebesar 36 juta pada tahun 2023, angka tersebut termasuk terendah kedua di Sumatera Barat setelah Kabupaten Pesisir Selatan.

Dari grafik pertumbuhan ekonomi Pasaman tersebut, terlihat bahwa PDRB Pasaman dalam 5 tahun terakhir belumlah menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi Pasaman termasuk terendah diantara kabupaten/kota di Sumatera Barat. Ini menandakan bahwa tidak ada perkembangan signifikan kegiatan ekonomi di Pasaman setidaknya dalam 5 tahun terakhir tersebut.

Cukup banyak tantangan yang harus dihadapi Pemerintah dan Pelaku Usaha untuk menumbuhkan ekonomi di Pasaman, antara lain :

  1. Pemerintah Daerah bekerjasama dengan pelaku usaha serta masyarakat agar mempunyai strategi yang berfokus pada pengembangan sektor pertanian secara serius, karena sektor ini sangat besar kontribusinya pada pertumbuhan PDRB Pasaman. Daerah Pasaman mempunyai curah hujan yang cukup besar, sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman pangan, serta melakukan invetarisasi lahan-lahan yang masih menganggur untuk selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk ditanami tanaman yang produktif.
  2. Pemerintah Daerah Pasaman harus proaktif mendorong unit-unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta satker vertikal agar belanja pengadaan barang dan jasa sedapat mungkin dilakukan di Kabupaten Pasaman agar peredaran uang semakin banyak di Pasaman dan menjadi triggerbagi supplier atau vendor semakin banyak di Pasaman. Kebiasaan selama ini yang terjadi adalah pemesanan barang dan jasa banyak yang dilakukan ke Bukit Tinggi sehingga terjadi cash out flow, sumber daya ekonomi justru keluar dari Pasaman. Alokasi dana yang ada di Pasaman justru keluar ke daerah lain, sehingga tidak ada aktivitas ekonpmi. Jika dilihat dari total dana APBN (dana satker vertikal dan dana transfer ke daerah) dalam dua (2) tahun terakhir yaitu tahun 2023 dan 2024 untuk Kabupaten Pasaman, rata-rata alokasi dana berjumlah 1,1 triliun rupiah per tahun. Jumlah ini tentunya cukup besar untuk mendorong pertumbuhan supplier barang dan jas jika dibelanjakan di Pasaman. Selain itu, mulai tahun 2024 ini jumlah terdapat peningkatan jumlah nagari di Pasaman, yang semula 25 nagari menjadi 62 nagari, yang tentunya menambah alokasi dana desa (nagari). Jika seluruh atau sebagian besar dana-dana tersebut dibelanjakan di Pasaman, maka secara akan menaikkan demand barang dan jasa, yang selanjutnya akan mendorong sisi supplier barang dan jasa sehingga aktivitas akonomi semakin besar.  
  3. Pemerintah Daerah Pasaman harus proaktif mendorong usaha UMKM, menaikkan level UMKM dan menfasilitasi UMKM untuk mendapatkan pembiayaan dengan margin yang kompetitif. UMKM merupakan penyanggah utama aktivitas ekonomi sehingga jika semakin banyak UMKM maka aktivitas ekomoni akan semakin meningkat.
  4. Pemerintah Daerah harus punya political willyang kuat untuk menciptakan area wisata dan menciptakan brand yang menarik karena daerah Pasaman merupakan lintasan garis khatulistiwa. Selain itu, bisa menghidupkan kembali potensi wisata kebun bunga di puncak daerah Tonang mengingat daerahnya cukup dingin dan curah hujan yang besar.  Jika ini spot ini bisa dibenahi dengan baik dan didukung dengan promosi yang massif, diharapkan bisa menarik wisatawan lokal untuk berkunjung ke Pasaman.

Dari analisis data di atas, dapat diketahui bahwa banyak tugas yang harus dikerjakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Pasaman. Kabupaten Pasaman termasuk daerah yang paling jauh dari pusat Kota Padang, tidak terlalu rame sesuai dengan aktivitas ekonomi yang belum berkembang baik dan masih banyak lahan-lahan kosong yang belum diberdayakan. Pasaman kalah menarik dengan daerah lain yang mempunyai spot-spot wisata. Jika Pemda Pasaman tidak segera berbenah, mungkin saja pertumbuhan ekonominya tidak beranjak naik, dan aktivitas ekonomi akan tetap sama untuk lima atau bahkan sepuluh tahun ke depan.

 

Penulis : Syahrawi Munthe, S.Mn, SST, M. Ak (Kepala KPPN Lubuk Sikaping)

 

 

 

 

Footer

 Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

 

Kontak Kami

Hak Cipta HaDirektorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

Ikuti Kami

IKUTI KAMI

Search