Parepare, 13 Juli 2022 bertempat di Coffee O2 sinergi Kemenkeu Satu ditunjukkan. Kali ini untuk pertama dalam sejarah, institusi di Kementerian Keuangan dari 4 Direktorat yakni KPPN, KPP, KP Bea Cukai dan KPKNL berkomunikasi menjalin intimasi terbaiknya dalam sukses APBN. Bertajuk Press Release Kinerja APBN Semester 1 tahun 2022 Wilayah Kerja Kemenkeu Satu Parepare, konferensi pers digelar dengan melibatkan 16 media lokal dan nasional.
Media yang turut bergabung menyemarakkan acara press release antara lain Harian Fajar, Berita Sulsel, Portal Insiden, Pojok Sulsel, Parepos, Detik, TV Pare, Radio Peduli, Tribun Timur, Seratus News, Kabar News, Suaraya news, Inkop id, Celebes Update, iNews dan Celebes TV. Kru media terlihat antusias menyimak acara yang digelar Kemenkeu Satu ini.
Acara dibuka jam 9 pagi oleh Kepala KPPN Parepare Alim Afifi, yang dengan bahagia menyambut para insan media dan mengucapkan terimakasih telah mengikuti kegiatan press release tentang APBN.
“ saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman media yang telah hadir, mudah-mudahan dengan ekspose media menambah optimisme masyarakat bahwa ekonomi mulai tumbuh”. Ujar Alim.
Setelah pembukaan, paparan demi paparan mulai disampaikan oleh perwakilan Kemenkeu Satu. Penerimaan Jenis-jenis Pajak di wilayah Ajatapareng dipaparkan oleh Kepala KPP Parepare. Yusan Jubiantara, Kepala KPP menerangkan bahwa dalam semester I tahun 2022 ini, grafik penerimaan menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Dalam slide yang ditampilkan terlihat pertumbuhan sekitar 35 persen di semester I ini.
Selanjutnya, Kepala Kantor Pelayanan Bea Cukai Nugroho menyampaikan sisi penerimaan dari bea cukai. Begitu pula Kepala KPKNL Parepare yang diwakili oleh Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara Arip Budiyanto, menerangkan tentang capaian penerimaan PNBP yang turut menyokong penerimaan APBN tahun 2022. Berbagai jenis penerimaan PNBP di KPKNL meliputi penerimaan lelang, pengelolaan BMN, dan penerimaan piutang negara dengan mekanisme crash program maupun non crash program.
Sebelum kegiatan diakhiri, diberikan kesempatan para insan media untuk bertanya. Sesi tanya jawab dimanfaatkan oleh Mukhlis, wartawan Detik yang bertanya tentang DAK Fisik hal keterlambatan dan kendala-kendala yang terjadi. Alim Afifi menjelaskan bahwa kendalanya ada pada Pemerintah Daerah yang belum mengajukan dokumen syarat seperti data kontrak dan lain-lain. Kemudian, dari Harian Fajar, Widi juga menanyakan tentang DAK Non Fisik yang memiliki capaian yang cukup baik hingga semester I.