Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H sekaligus penguatan manajemen internal, KPPN Parepare mengadakan Pembinaan Mental (Bintal) untuk seluruh pegawai dengan mengusung tema ‘Maksimalkan Ramadhan tahun ini dengan Lebih Baik’ dibawakan oleh al-ustadz Bayu Widi Harsa.
Bintal yang dilaksanakan Kamis (29/2) di mushola KPPN Parepare ini diikuti pejabat, pegawai dan PPNPN merupakan kegiatan rutin bulanan. Selain kebutuhan pengisi ruhani individu pegawai juga merupakan kegiatan mandatory yang implementasinya dituangkan dalam peningkatan kinerja sehari-hari.
Dalam ceramahnya Ustadz Bayu mengupas tentang persiapan Ramadhan, keutamaan Bulan ramadhan, dan poin poin penting yang harus ditanamkan dalam hati dan pikiran kaum muslimin.
Hal persiapan ramadhan, disampaikan bahwa layaknya seseorang yang akan menyambut tamu istimewa di rumahnya, tentu ia akan mempersiapkan makanan dan sambutan terbaik untuknya. Seperti itulah seharusnya seorang muslim menyambut bulan Ramadhan yang istimewa ini. Yang paling utama tentu saja adalah membekali diri dengan ilmu-ilmu terkait ibadah puasa, shalat malam, dan ibadah-ibadah lainnya yang berkaitan dengan Ramadhan.
Keutamaan Bulan Suci ramadhan disampaikan Ustadz bayu antara lain pertama, terdapat satu malam yang penuh keberkahan dan kemuliaan di dalamnya. Kedua, pada bulan ini, pintu-pintu kebaikan terbuka lebar dan pintu-pintu kemaksiatan ditutup. ”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Dengan melaksanakan puasa di siang hari bulan Ramadhan dan shalat tarawih di malam harinya, seorang mukmin yang jujur dan amanah pasti akan berusaha menghindarkan dirinya dari perbuatan dosa dan kemaksiatan. Inilah yang menjadi salah satu nilai lebih dan keutamaan yang besar bagi bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya.
Keutamaan lainnya, di bulan Ramadhan, dapat dipastikan seluruh kaum muslimin akan berpuasa, kecuali bagi mereka yang memiliki halangan. Sedangkan puasa merupakan salah satu ibadah yang memberikan keutamaan dan manfaat besar bagi pelakunya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Semua amal anak keturunan Adam akan dilipatgandakan kebaikannya sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kemudian Allah Azza Wajalla berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.’” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151)
Beberapa hal penting seputar Ramadhan yang harus ditanamkan dalam hati dan jiwa agar semakin mengenal bulan Ramadhan dan lebih siap ketika menyambutnya, adalah :
Pertama, selain pahala dilipatgandakan padanya, kemaksiatan di dalamnya pun dosanya lebih berat.
Ketika Allah menjadikan suatu waktu lebih agung dan lebih utama dari yang lainnya, maka kemaksiatan yang dilakukan di dalamnya pun dosanya menjadi lebih berat. Seorang muslim harus berhati-hati ketika ia sedang berada di bulan Ramadhan. Jangan sampai dirinya terjatuh ke dalam kemaksiatan yang Allah haramkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan bahaya kemaksiatan yang dilakukan seseorang tatkala berpuasa,
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkan keburukan atau kedustaan, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga.” (HR. Bukhari)
Pada hadis tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan dan mengingatkan siapa pun yang mencukupkan puasanya hanya pada menahan lapar dan haus, namun tidak melepaskan diri dari kedustaan, melenceng dari kebenaran, dan mengerjakan keburukan, maka Allah tidak butuh dengan rasa lapar dan haus yang dirasakannya tersebut. Puasa yang telah dilakukannya tersebut menjadi sia-sia dan orang tersebut tidaklah mendapatkan pahala.
“Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang melaksanakan salat malam, namun dia tidak mendapatkan dari bangunnya tersebut, kecuali rasa capek karena begadang.” (HR. Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra no. 3249, Ibnu Majah no. 1690, dan Ahmad no. 9683)
Kedua, Ramadan adalah waktu di mana seorang muslim lebih dekat dengan Allah. Oleh karena itu, perbanyaklah beramal dan memanjatkan doa.
Saat bulan Ramadhan tiba, berusahalah untuk memaksimalkan waktu yang ada untuk melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Isilah waktu yang ada untuk membaca Al-Qur’an, memperbanyak zikir, serta berdoa kepada Allah Ta’ala.
Lihatlah bagaimana Nabi mencontohkan kepada kita untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an di bulan Ramadhan.
Ketiga, pada malam harinya, jangan lewatkan untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah sampai imam selesai.
Ada keutamaan khusus bagi siapa saja yang melaksanakan salat tarawih bersama imam sampai selesai. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya siapa saja yang shalat bersama imam sampai selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam (shalat malam) satu malam penuh.” (HR. An-Nasai no. 1364, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327)
Maksud sampai selesai di sini adalah secara lengkap hingga imam menyelesaikan shalat witirnya, bukan hanya tarawihnya saja sebagaimana dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Sebagian dari mereka keluar masjid ketika imam belum menyelesaikan shalat witirnya dengan alasan ingin menambah jumlah rakaat tarawihnya di rumah. Padahal, menambah jumlah rakaat di rumah tetap dimungkinkan untuk dilakukan, meskipun kita telah menyelesaikan shalat witir terlebih dahulu bersama imam, dengan syarat ketika menambah rakaat shalat tarawih kita, kita tidak perlu mengulang kembali shalat witirnya.
Semoga Allah memberikan kita semua kesempatan untuk menyambut kembali bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan ini.(des)