Kemarin Presiden Joko Widodo telah menyampaikan Pidato Kenegaraan terkait RUU APBN TA 2025 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya dalam Sidang Paripurna DPR RI.
Rancangan postur RAPBN TA 2025 yang disampaikan:
Pendapatan negara Rp2.996,9 triliun
Belanja negara Rp3.613,1 triliun
Defisit APBN Rp616,2 triliun (2,53% terhadap PDB)
RAPBN 2025 dirancang pada masa transisi dan disusun dengan mempertimbangkan berbagai dinamika perekonomian global, kinerja fiskal, serta program prioritas Presiden Terpilih.
Tahun 2025, risiko lingkungan global masih penuh ketidakpastian akibat berbagai faktor seperti tensi geopolitik yang semakin memanas, dampak perubahan iklim, teknologi dan AI, juga penuaan demografi di banyak negara maju yang berdampak pada perekonomian global dan nasional.
Meskipun demikian, kinerja #APBNKiTa masih terjaga baik dan menjadi fondasi kuat untuk mendukung keberlanjutan, penguatan, dan akselerasi mencapai visi Indonesia Emas 2045 yang juga menjadi program Presiden Terpilih.
RAPBN 2025 dirancang fokus untuk mendukung agenda prioritas pembangunan, seperti peningkatan kualitas SDM melalui anggaran Pendidikan Rp722,6 triliun,
Selain itu, RAPBN 2025 juga mendukung program Makanan Bergizi Gratis untuk memperkuat sumber daya manusia Indonesia sebesar Rp71 triliun dan Revitalisasi Sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebesar Rp20,3 triliun- yang keduanya merupakan program prioritas Presiden Terpilih.
APBN akan terus dijaga kredibel, akuntabel, sehat, dan berkelanjutan agar mampu terus menjadi instrumen andalan untuk merespons berbagai tantangan.
Dari Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan TA 2024, 16 Agustus 2024