Untuk meningkatkan layanan penyaluran dana APBN, KPPN Singaraja menciptakan berbagai upaya dan strategi. Salah satu yang menjadi concern saat ini adalah upaya minimalisasi jumlah retur SP2D dengan target ZERO RETUR untuk KPPN Singaraja.
Semester I Tahun 2017, jumlah retur SP2D yang terjadi di KPPN Singaraja menunjukkan angka yang sudah sangat bagus. Namun demikian, masih terdapat beberapa satker yang SP2Dnya diretur karena rekening bank yang sudah tidak aktif, dan beberapa lainnya karena rekening yang salah. Dari belasan retur yang terjadi selama semester I paling banyak didominasi oleh transaksi Bantuan Siswa Miskin (BSM).
Untuk mencapai target ZERO RETUR, KPPN Singaraja mengadakan Sosialisasi dan Workshop Penyelesaian Permasalahan Retur. Hadir pada pengelola keuangan (PPSPM) dari berbagai satker, khususnya satker yang selama Semester I telah menyumbang terjadinya retur dan satker yang diprediksi berpotensi retur. Hadir pula perwakilan dari Bank BRI Cabang Singaraja dan Bank BRI Cabang Negara sebagai narasumber.
Kepala KPPN Singaraja, Slamet Mulyono, dalam sesi Pembukaan menyampaikan pesan bahwa target KPPN Singaraja adalah ZERO RETUR mulai Triwulan III dan IV tahun 2017 ini. “Mengingat retur adalah salah satu yang menjadi concern BPK dalam setiap audit LK BUN, dan juga mempengaruhi capaian output (IKU) KPPN Singaraja, maka kami akan serius mengupayakan agar tidak ada lagi retur yang terjadi di KPPN Singaraja, Zero Retur !” pungkasnya.
Diskusi yang selanjutnya dipimpin oleh Wayan Marta Suteja, Kasi Bank, dan Wayan Sudiasa, Kasi PDMS ini mennghasilkan beberapa kesepatan antar tiga pihak yakni KPPN Singaraja, Satker dan Bank. Beberapa diantaranya adalah perlunya konfirmasi validasi keaktifan rekening ke Bank menjelang pengajuan SPM oleh satker, dan pelampiran bukti konfirmasi pada saat pengajuan SPM ke KPPN.