Denpasar, 29/03/2023 KPPN Denpasar - Di era saat ini, data menjadi suatu kebutuhan dalam menyusun kebijakan. Perlunya pengelolaan dan pengolahan data secara benar agar data dapat digunakan sebagai bagian dari pengambilan keputusan yang strategis dan tepat sasaran.

KPPN Denpasar sebagai representatif Kementerian Keuangan di daerah terus berkutat dengan banyaknya data di daerah. Penguatan kapasitas para pegawai sebagai punggawa keuangan negara dalam menganalisis data perlu untuk diperhatikan agar kebijakan yang diinginkan dapat tercapai.

Salah satu bentuknya adalah pelaksanaan Focus Group Discussion: Data Analytics-Analisis Ekonomi Regional, yang termasuk dalam standarisasi kegiatan manajemen KPPN, yang diselenggarakan oleh KPPN Denpasar sebanyak 2 kali per triwulan.

Pada kegiatan FGD kedua di triwulan I tahun 2023 ini, KPPN Denpasar mengundang Heti Liyana Ekaningrum, Kepala Seksi PPA IIA Bidang PPA II Kanwil DJPb Provinsi Bali sebagai narasumber FGD yang mengusung tema “Analisis Data Dalam Rangka Penyusunan Kajian Fiskal Regional”.

Kajian Fiskal Regional (KFR) merupakan salah satu wujud dari peran Kanwil DJPb sebagai Regional Chief Economist (RCE). RCE sendiri merupakan kegiatan perencanaan, pengembangan , koordinasi, pemantauan, dan analisis ekonomi dan keuangan, serta formulasi masukan respons kebijakan berbasis kewilayahan, dalam rangka memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dilaksanakan oleh seluruh unit Kementerian Keuangan di pusat dan daerah serta dapat berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.

Dalam pembuatan KFR, diperlukan sumber-sumber data yang relevan, benar, dipercaya, dan mewakili. dari data-data tersebut kemudian diperlukan analisis data. Salah satu metode analisis yang digunakan dalam pembentukan KFR adalah analisis location quotient (LQ). Analisis ini merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor basis atau leading sektor.

Menyampaikan informasi kepada masyarakat atas data yang telah dianalisis menjadi hal yang perlu dilakukan agar masyarakat dapat teredukasi sehingga pengawalan keuangan negara dapat dilakukan secara bersama-sama. (nes/gys)