Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) tahun 2018 ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tema ‘Menuju Indonesia Bebas dari Korupsi’ dan diperingati dengan berbagai rangkaian kegiatan dengan kreativitas, media penyampaian, jenis, variasi, dan strategi komunikasi yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun swasta beserta jajarannya. Tentunya pelaksanaan peringatan ini disesuaikan dengan kemampuan sumber daya dan tugas fungsi masing-masing institusi.
Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan anti korupsi yang dicanangkan KPK, Ditjen Perbendaharaan senantiasa berkomitmen untuk melaksanakan langkah-langkah pencegahan korusi dengan membangun budaya anti korupsi di lingkungan unit kerja Ditjen Perbendaharaan. Berkenaan dengan peringatan HAKORDIA tahun 2018, Ditjen Perbendaharaan menerbitkan surat S-9075/PB.1/2018 tanggal 23 November 2018 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2018. KPPN Pelahari sebagai unit kerja di bawah Ditjen Perbendaharaan turut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan HAKORDIA 2018 dengan tema ‘Anti Korupsi Jati Diri Kami’. Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Punggawa KPPN Pelaihari dalam memperingati HAKORDIA 2018 antara lain :
- Public Campaign Gerakan Anti Korupsi
KPPN Pelaihari sebagai unit yang mempunyai core business pelayanan dan jenis layanan yang relative monopoli mempunyai mitra kerja yang bersentuhan langsung dengan pengelolaan keuangan negara. Kemungkinan risiko fraud dan penyalahgunaan wewenang serta penyelewengan keuangan negara yang berdampak pada tindakan korupsi dan gratifikasi cukup signifikan tinggi. Terlebih lagi lokasi dan variasi mitra kerja cenderung
homogen serta intensitas interaksi cukup tinggi atau sering. Sehingga kedekatan emosional sudah terjalin.
Disinilah dalam menyikapi kedekatan emosional harus dengan positif dan dengan strategi untuk membangun budaya anti korupsi.
Berkenaan dengan public campaign peringatan HAKORDIA 2018, punggawa KPPN Pelaihari memanfaatkan kedekatan emosional untuk menyampaikan pesan budaya anti korupsi. Mitra kerja diundang dalam suatu acara Focus Group Discussion (FGD) dengan undangan Kepala KPPN Pelaihari nomor Und-017/WPB.19/KP.04/2018 tanggal 29 November 2018 dan SK Tim Pelaksanaan Kegiatan nomor KEP-0587/WPB.19/KP.04/2018. Kegiatan ini dikemas dalam suasana santai namun serius. Isi materi disampaikan dan disesuaikan dengan para peserta yang terdiri atas pengelola keuangan mitra kerja, antara lain : overview gerakan anti korupsi, jenis-jenis gratifikasi yang bersentuhan langsung dengan pengelola keuangan dan tugas fungsi KPPN Pelaihari, langkah-langkah yang sudah ditempuh oleh KPPN Pelaihari dalam membangun budaya anti korupsi serta komitmen bersama menghindari tindakan-tindakan fraud yang mengarah pada gratifikasi dan korupsi.
- Fun Games Budaya Anti Korupsi
Suatu pesan, isi dan maksudnya akan mudah diterima dan dipahami salah satunya tergantung pada media atau cara menyampaikan pesan tersebut. Strategi komunikasi yang digunakan pada pemilihan media penyampaian pesan cukup efektif dan memegang peran penting tersampaikannya isi dan maksud pesan. Untuk itulah, dalam membangun dan menyampaikan budaya antikorupsi kepada mitra kerja, Punggawa 168 menggunakan media yang mudah diterima dan dirasakan enjoy nyaman oleh mitra kerja.
Pada peringatan HAKORDIA 2018 ini, salah satu media yang digunakan adalah dengan permainan / fun games kekinian Kahoot. Games yang memanfaatkan gadget android ini dikemas sebagai media penyampaian budaya anti korupsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan anti korupsi. Keseruan para peserta terlihat saat berusaha login dengan nama yang bukan sebenarnya, disetiap nomor pertanyaan saat menjawab yang dibatasi dengan waktu selama 20 detik, selesai dijawab dan dimunculkan nilai serta rangkingnya. Di akhir permainan para pemenang sebanyak tiga besar dipersilakan tampil ke depan untuk menerima hadiah dan apresiasi.
- Pembuatan Video Budaya Anti Korupsi
Teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dan dinamikanya begitu dinamis. Perubahan dan perkembangan ini harus disikapi dengan positif dan dimanfaatkan untuk kemudahan dalam pelaksanaan tugas fungsi serta penyampaian pesan kepada mitra kerja. Terlebih lagi dengan keberadaan generasi milenial dalam instansi. Untuk itulah, kali ini salah satu media publikasi yang dimanfaatkan adalah pembuatan video untuk diputar pada saat acara FGD dan diunggah di media sosial KPPN Pelaihari : Facebook, Youtube, Instagram serta diikutsertakan dalam lomba peringatan HAKORDIA 2018 yang diselenggarakan oleh Ditjen Perbendaharaan.
Tema video yang dibuat oleh Punggawa 168 berangkat dari ide keseharian dan hal-hal kecil yang biasa dihadapi dan ditemui dalam pelaksanaan tugas fungsi KPPN Pelaihari. Alur cerita berawal dari seorang pegawai KPPN Pelaihari yang akan meminta bon ATK ke Subbag Umum dan pada saat bersamaan ada pemberitahuan dari istri tercinta melalui WA, bahwa tissue di rumah sudah habis. Muncullah ide untuk menambah jumlah bon tissue sekaligus untuk memenuhi kebutuhan di rumah. Namun hati kecilnya berkata lain dan masih dilanda galau kebimbangan antara keluarga-dosa-penjara hingga terbawa saat sebelum menjalankan ibadah sholat. Alhamdulillah, hidayah dan hati kecil sisi kebaikan yang menang. Akhirnya permintaan bon tissue dikurangi lagi sesuai dengan jumlah kebutuhan untuk pelaksanaan tugas opersional kantor sedangkan untuk rumah nantinya akan dipenuhi dengan pembelian dan rejeki yang halal.
- Pemasangan Banner dan Spanduk Anti Korupsi
Salah satu media yang umum dan biasa digunakan adalah pemasangan banner dan spanduk. Namun meski sudah biasa, penyampaian pesan melalui banner dan spanduk harus didesain yang menarik, baik dari sisi ukuran,warna maupun layoutnya. Selain itu juga penempatan atau pemasangan dimana banner dan spanduk juga sangat menentukan, misalnya di tempat yang strategis dan mudah diakses dibaca oleh penerima pesan / mitra kerja. KPPN Pelaihari dalam memperingati HAKORDIA 2018 melakukan sosialisasi dengan banner dan spanduk dengan memasang pada ruang layanan, papan pengumuman pada akses masuk di gerbang KPPN Pelaihari dan di depan aula pada saat pelaksanaan acara-acara sosialisasi/bimtek serta setiap backdrop kegiatan di aula.
- Pemakaian dan Pembagian PIN ‘Anti Korupsi Jati Diri Kami’
Langkah-langkah pembangunan budaya anti korupsi harus dilaksanakan secara terus menerus, berkesinambungan, konsisten dan mendapat dukungan pimpinan serta sinergi antar personil dalam satu instansi tersebut. Saling mengingatkan dan memberikan perhatian untuk saling menjaga integritas merupakan salah satu cara membangun budaya anti korupsi.
Selain itu, setiap Punggawa KPPN Pelaihari juga berkomitmen menyampaikan pesan anti korupsi melalui tanda pengenal. Pemakaian PIN anti korupsi mampu menjadi reminder sekaligus jati diri dan penyampaian pesan ke orang lain dan mitra kerja untuk bersama-sama membangun budaya anti korupsi.
- Menularkan Virus Budaya Anti Korupsi ke Pemerintah Daerah
Ilmu dan kebaikan akan lebih bermanfaat dan bertambah nilai pahala serta keberkahannya jika dibagi atau disampaikan ke orang lain, tidak hanya untuk diri sendiri. Nilai-nilai kebaikan yang disampaikan dan ditularkan ke orang lain juga akan semakin abadi dan tidak cepat hilang dari ingatan, Karena makin banyak orang yang mengetahui dan melakukannya.
Selain itu adanya role model dan komitmen serta dukungan dari puncak pimpinan akan semakin mudah dan cepat untuk dilaksanakan dalam pembangunan budaya anti korupsi. Berkenaan dengan hal tersebut, pada peringatan HAKORDIA 2018 KPPN Pelaihari melakukan koordinasi dan sinergi dengan Bupati Tanah Laut beserta jajarannya untuk turut serta berperan aktif dalam langkah-langkah pembangunan budaya anti korupsi.
Para pengelola DAK Fisik dan Dana Desa beserta koordinatornya, yaitu BPKAD dan BPMPD Kabupaten Tanah Laut juga mendukung dan berperan aktif dalam pencegahan korupsi. Salah satunya, komitmen dilakukan pada saat agenda acara Evaluasi Dana Desa dan DAk Fisik 2018 dan Persiapan Tahun Anggaran 2019.
- Publikasi Melalui Media Sosisal, Media Online Digital dan Media Cetak
Dunia pada saat ini semakin sempit dan jarak makin dekat dengan makin berkembangnya teknologi informasi dan teknologi di bidang transportasi. Kejadian di belahan benua lain dapat dengan cepat kita ketahui dan bahkan dapat juga secara real time.
Kemajuan teknologi bila disikapi dengan positif, salah satunya dapat menjadi sarana image branding dan menyampaikan laporan aktivitas kegiatan institusi.
KPPN Pelaihari dalam setiap kegiatan senantiasa berusaha menyampaikan publikasi melalui media sosial, media online dan media cetak : diantaranya facebook, Instagram, youtube, website, koran online