Terpesona Motor Baru
Oleh: Rahmatullah
Siang itu, Ovi begitu senang. Wajahnya berbinar-binar. Motor yang diidam-idamkannya telah datang. Sebuah sepeda motor honda scoopy berwarna merah terlihat sedang diturunkan petugas berseragam merah dari mobil pick up . Ia pun bergegas keluar menuju teras rumah. Ia perhatikan dengan seksama. Tak sabar rasanya ingin segera mencoba mengendarai motor tersebut. Smartphone yang selalu ada di genggamannya segera ia angkat. Tangannya sibuk menekan nomor yang dituju. Ia ingin mengabari suaminya yang sedang bertugas di Pulau Seram.
“Terima kasih ya, sayang. Motornya sudah datang. Bagus. Warnanya Bunda suka,” ujar Ovi di seberang telepon.
“Iya, sayang. Semoga bisa membantu mobilitas Bunda” jawab suami Ovi dengan perasaan senang.
“Siap. Saya mau coba bawa keliling dulu, ya motor barunya,” balas Ovi antusias.
“Hati-hati ya, Bun di jalan. Patuhi etika berlalu lintas. Ingat-ingat kembali cara mengoperasikannya saat belajar motor bulan lalu,” kata suami Ovi mengingatkan.
“Baik, Yah. Pasti akan Bunda ingat,” jawab Ovi penuh percaya diri sembari menutup smartphone-nya untuk mengakhiri percakapan.
Ovi pergi menemui petugas dealer motor yang sudah menunggu. Petugas tersebut dengan ramah menjelaskan mengenai fitur-fitur motor tersebut dan melakukan pengecekan untuk memastikan motor berfungsi dengan baik. Ovi pun memperhatikan dengan seksama penjelasan dari petugas tersebut. Selanjutnya, petugas menyerahkan beberapa dokumen dan dus berisi helm.
“Minta tolong, Bu untuk ditandatangani di bagian sini,” jelas petugas dealer dengan ramah sambil ibu jarinya menunjuk ke arah bagian dokumen yang perlu ditandatangani. Ovi segera menandatangani dokumen tersebut.
“Ini untuk Ibu simpan dan dibawa saat mengambil plat nomor dan STNK ke kantor kami,” ujar petugas tersebut sambil menyerahkan dokumen ke Ovi.
“Siap.”
“Kami pamit ya, Bu. Terima kasih atas kerja samanya.”
Selepas kepergian petugas tersebut, Ovi dengan penuh antusias mencoba mengoperasikan motor barunya. Ia coba menekan tombol starter tersebut. Ia kaget. Mesin motor tidak hidup. Ia coba sekali lagi. Masih tetap belum hidup. Berulang-ulang ia mencoba, motor tetap tidak hidup. Ia pun akhirnya kesal dan masuk ke dalam rumah meninggalkan motor tersebut. Ia telepon kembali suaminya.
“Ayah, motornya kok gak bisa hidup. Padahal sudah berkali-kali dicoba tekan starter-nya,” seru Ovi dengan nada kesal.
“Coba Bunda cek lagi. Pastikan standar sampingnya sudah dinaikkan,”jawab suami Ovi dengan sabar.
Ovi mengintip motor barunya melalui jendela. Ternyata, benar. Standar sampingnya masih berada di bawah. Begitu menyadari kesalahannya, ia pun tertawa sendiri.