Jln. Ir. H. Juanda No. 04, Samarinda

Inovasi dan Kreativitas Kunci Keberhasilan dalam Pembangunan Wilayah Pedesaan

Samarinda, Januari 2024 – Sebuah kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyaluran Dana Desa dalam Menopang Pembangunan Wilayah Pedesaan telah diselenggarakan pada hari Selasa, 30 Januari 2024 di Aula Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur, Jl. Ir. H. Juanda No. 4, Samarinda. Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II, Wahyu Musukhal, dan dihadiri oleh para pejabat/pegawai perwakilan dari BPKAD, DPMD, dan DPMK Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten lingkup Kalimantan Timur, baik secara luring maupun daring.

 

FGD dilatarbelakangi oleh terbitnya sebuah jurnal artikel yang berjudul Rural Development from Village Funds, Village-Owned Enterprises, and Village Original Income yang ditulis oleh Rian Hilmawan dkk dan dipublikasi pada jurnal Technology, Market, and Complexity di akhir tahun 2023 yang lalu. Penulis artikel tersebut menemukan bahwa meskipun DD memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap Indeks Desa Membangun (IDM), semakin besarnya alokasi DD untuk sebuah Desa tidak tidak berdampak pada IDM yang lebih tinggi dibandingkan Desa yang mendapatkan alokasi DD lebih rendah. Melainkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang memiliki dampak secara langsung maupun sebagai mediator dari DD dalam meningkatkan pembangunan desa. Hasil temuan penelitian tersebut dipaparkan pada kesempatan pertama sesi diskusi FGD.

 

Selain Rian, yang seorang dosen dan Local Expert Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur, nara sumber lainnya yang juga dihadirkan dalam kegiatan tersebut adalah Tri Andi Sukmanto, seorang Auditor Ahli Madya pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Andi menjelaskan isu strategis dan tantangan dalam pengawasan pengengelolaan keuangan pemerintah desa. Andi menambahkan bahwa proporsi anggaran penggunaan DD yang berdampak secara langsung pada masyarakat sejak tahun 2020 – 2023 cenderung mengalami penurunan sehingga dapat berpotensi pada tidak optimalnya pembangunan wilayah pedesaan.

Koordinator Pendamping Desa Provinsi Kalimantan Timur, Danuk Nugrahani, juga turut hadir sebagai nara sumber pada acara FGD. Ia menjelaskan pandangannya terkait tantangan pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan desa. Dalam paparannya, Danuk menyebutkan banyaknya regulasi yang harus dipahami oleh setiap desa khususnya pada awal tahun anggaran dalam pengelolaan keuangan desa menjadi tantangan utama yang dihadapi. Menyambung temuan pada penelitian yang dilakukan Rian dkk, Danuk menyampaikan bahwa inovasi dan kreativitas dalam menggali sumber daya local mendorong peningkatkan PADes. Danuk mengungkapkan bahwa inovasi dan kretivitas itu melekat pada kualitas dari pimpinan pemerintahan desa.

Kegiatan FGD ini diharapkan dapat meningkatkan peran Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur sebagai Regional Economist dan juga Financial Advisor dalam pengelolaan keuangan di daerah, khususnya pemerintah desa. Lebih jauh lagi, FGD ini diharapkan menjadi inisiatif menyinergikan unsur-unsur pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan desa.agar dapat mendorong kualitas belanja desa.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

Search