APBN KiTa
Provinsi Kepulauan Riau
” Kinerja APBN Yang Optimal Dukung Percepatan Ekonomi Kepulauan Riau”
Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Riau
Tanjungpinang, 23 Desember 2024 – Perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan III 2024 tumbuh sebesar 5,02% (yoy), lebih tinggi 0,07% poin dari angka pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 4,95% (yoy). Percepatan pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan III 2024 merupakan yang tertinggi ke-3 di Sumatera setelah Provinsi Sumsel dengan pertumbuhan ekonomi 5,02% (ctc) dan Sumatera Utara 5,01% (ctc). Pertumbuhan ekonomi Kepri pada kuartal ketiga ini dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara serta momentum menjelang Pilkada pada Triwulan III 2024 yang masif dilakukan oleh peserta dan penyelenggara pemilu turut menstimulus aktivitas peningkatan pergerakan kegiatan ekonomi di Kepri.
Kontribusi Fiskal dan APBN juga sangat berperan dalam penguatan pertumbuhan ekonomi Regional Kepri. Pemerintah juga ikut mendorong daya beli masyarakat dengan melakukan stabilisasi harga melalui pengendalian inflasi. Belanja Modal dan penyaluran Dana Desa yang positif juga mampu mendorong pertumbuhan Investasi/PMTB. APBN melalui Belanja pegawai, layanan birokrasi, dan administrasi ikut memberikan dukungan kepada ekspansi perekonomian regional guna mendorong pergerakan pertumbuhan ekonomi di Kepri.
Inflasi Provinsi Kepri di bulan November 2024 tercatat sebesar 1,89% (yoy) dan sebesar 0,24% (mtm). Tingkat inflasi terbesar di bulan November 2024 masih didominasi oleh kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau yang memiliki andil inflasi sebesar 0,41% (yoy). Untuk komoditas dengan andil inflasi terbesar bulan November 2024 (yoy) didominasi oleh Emas Perhiasan, Tarif Listrik, Tarif Parkir, Beras, Sigaret Kretek Mesin dan Angkutan Udara.
Neraca perdagangan Kepri juga terus mencatat kinerja yang baik. Pada bulan November 2024, telah mencatat surplus perdagangan sebesar US$291,65 Juta. Surplus perdangangan terjadi akibat komponen ekspor yang mampu tumbuh positif dibandingkan dengan komponen impor. Surplus tersebut mampu memberikan dukungan bagi ekonomi Kepri untuk tetap tumbuh melalui kegiatan ekspor di Kepri, khususnya peralatan mesin dan listrik.
Nilai ekspor pada November 2024 tercatat sebesar US$1.925,27 Juta. Nilai ekspor tersebut mengalami pertumbuhan 45,67% (yoy) dan 7,33% (mtm). Pertumbuhan nilai ekspor dipengaruhi oleh nilai Ekspor Komoditas Hasil Industri sebesar 45,11% (yoy) sebagai komoditas yang mendominasi ekspor Kepri. Sementara untuk nilai impor Provinsi Kepulauan Riau pada November 2024 tercatat sebesar US$1.633,62 Juta, nilai Impor tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 23,73% (yoy) dan minus 1,77% (mtm). Pertumbuhan nilai Impor dipengaruhi meningkatnya impor komoditas hasil industri sebesar 22,18% (yoy) yang mendominasi impor Kepri.
Kinerja APBN Tetap On Track
Dalam rapat ALCo Regional Deputies Provinsi Kepri bulan Desember 2024 disampaikan bahwa s.d 30 November 2024, Pendapatan Negara di regional Kepri telah terealisasi sebesar Rp12.265,33 miliar atau telah mencapai 80,97% dari target yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan PNBP. Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar sebesar Rp9.344,55 miliar atau 75,07% dari total Pendapatan Negara dengan pertumbuhan 5,91% (yoy). Kinerja penerimaan tersebut pada APBN Kita didukung oleh kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan berkelanjutan.
Total Belanja APBN di Kepri sampai akhir November 2024 sebesar Rp15.072,59 miliar atau 81,33% dari total Pagu Belanja tahun 2024. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada APBN sebesar Rp7.436,83 miliar atau 71,28% dari pagu, realisasi ini lebih tinggi 6,94% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara realisasi tertinggi ada pada Belanja Barang sebesar Rp3.366,69 miliar atau 69,68% dari pagu dengan pertumbuhan minus 0,62% (yoy).
Selanjutnya, realisasi penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) Kepri sebesar Rp7.635,76 miliar atau 94,29% dari pagu, tumbuh 4,06% dibanding periode yang sama pada tahun 2023. Sampai dengan akhir November 2024, Transfer ke Daerah telah tersalurkan secara keseluruhan untuk Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Insentif Daerah, DAK Non Fisik, Dana Desa dan DAK Fisik.
Strategic Issue
Kinerja penyaluran KUR dan UMi di Kepri s.d 30 November 2024 sebesar Rp1.669,68 miliar, dengan penyaluran KUR sebesar Rp1.606,88 miliar dan skema UMi sebesar Rp62,68 miliar.
Jumlah input data calon debitur KUR di Kepri masih sebanyak 28.501 dengan persentase hanya 55,92% yang sukses menjadi debitur KUR. Menurut data Pemprov pada tahun 2016 sudah ada 146.638 pelaku UMKM di Kepri, dengan demikian maka masih banyak pelaku UMKM yang belum tersentuh oleh pemda untuk dipetakan sebagai penerima manfaat KUR. Hal ini sangat potensial mengingat KUR akan sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha pelaku UMKM sehingga dapat naik kelas.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau (Kanwil DJPb Kepri), Jalan Sultan Muhammad Syah, Dompak, Tanjungpinang.