Blitar, http://www.djpbn.kemenkeu.go.id/kppn/blitar/id/ -JANGAN PANIK …. , tetap tenang agar tetap fokus dan berpikir jernih, demikan kata kunci yang disampaikan Suprapto, petugas Damkar Kota Blitar pada saat memberikan sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebarakan, dengan mengusung tema “Peningkatan Kapasitas Pegawai dalam Upaya mitigasi Bahaya Kebakaran” kepada seluruh pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar, Jum’at (31/8)
Seperti halnya bencana lainnya, kebakaran jelas tidak bisa diprediksi, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja We Never Know, demikian Kepala KPPN Blitar Herbudi Adrianto di awal sambutan
Bahaya kebakaran sebenarnya bisa diantisipasi jika dilakukan langkah pencegahan.sebagai langkah preventif hindari penggunaan material bangunan mudah terbakar seperti kayu dan plastik di area-area yang seringkali rawan memicu api seperti dapur dan ruang kelistrikan termasuk penggunaan alat listrik yang memenuhi standar, misalnya, demikian Herbudi menambahkan
Penjelasan panjang lebar dan gamblang lengkap dengan pemberian contoh-contoh termasuk simulasi disampaikan Suprapto dengan penuh semangat demikian juga materi sosialisasi diikuti dengan seksama penuh perhatian para pegawai KPPN Blitar termasuk PPNPN/honorer KPPN Blitar dan ibu-ibu dharma wanita yang juga ikut hadir.
Langkah apa saja yang dilakukan seorang pegawai bila menjadi orang pertama yang melihat/mengalami terjadinya kebakaran di area kerjanya? Atas pertanyaan tersebut peserta sosialisasi memberikan jawaban beragam. Suprapto memberikan tips mulai dari sikap Jangan Panik, kemudian mencabut sumber listrik, berusaha memadamkan sendiri terlebih dulu langsung ke sumber api, melaporkan kejadian ke Pimpinan Unit kerja, menyalakan alarm/bel tanda kebakaran, bersama pegawai memindahkan dokumen penting/barang-barang lain agar tidak ikut terbakar, selanjutnya menghubungi dinas pemadam kebakaran, setelah petugas pemadam datang terlebih dulu menjelaskan sumber api dan penyebab terjadinya kebakaran.
Tips lain yang diberikan seputar keamanan penggunaan kompor gas, bila dijumpai bau gas yang menyengat agar sesegera mungkin membuka pintu dan jendela agar sirkulasi dari ventilasi udara berjalan baik dengan tidak menyalakan saklar listrik, atau baterai senter yang didalamnya terdapat pemantik api yang dapat jadi pemicu ledakan gas. Kemudian, apabila meninggalkan rumah untuk beberapa hari diupayakan terlebuh dulu dengan membuka separuh pengunci regulator agar tidak ada aliran gas dari tabung ke kompor gas.
Di bagian akhir sosialisasi, Suprapto mendemontrasikan penggunaan karung basah sebagai salah satu cara sederhana memadamkan api, yang diikuti sebagain peserta yang hadir untuk mencoba mempraktekannya dengan tetap yakin dan tenag serta memperhatikan arah angin. Tata cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ukuran 3 kg, diuijicobakan pula oleh sebagaian peserta, dengan cara membuka pin pengaman dan menyemprotkannya ke sumber titik api bukan ke lidah api.