Maret 2020, Presiden RI, Joko Widodo, dan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyampaikan kasus pertama COVID-19 di Indonesia.Sejak saat itu pula pola kerja kami di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara berubah drastis. Jika sebelumnya kami menerima Surat Perintah Membayar (SPM) secara tatap muka sekarang kami menerima SPM melalui Aplikasi E-SPM. Jika sebelumnya kami menerima pertanyaan dari Satuan Kerja secara tatap muka, sekarang kami menerima pertanyaan dari WhatsApp, telepon, maupun Video Conference namun tidak jarang juga kami menerima layanan konsultasi secara tatap muka namun tetap memperhatikan protocol keseharan. Segala proses bisnis terkait layanan eksternal diupayakan dapat dilakukan tanpa secara tatap muka.
Sejak saat itu makin marak penggunaan aplikasi Video Conference seperti Zoom, Google Meet, BlueJeans, Microsoft Teams, dan masih banyak lainnya. Sejak saat itu pula makin banyak koordinasi antara kantor pusat dan kantor vertikal serta seminar yang dilakukan secara daring atau webinar (web seminar). Dibandingkan jika seminar atau workshop secara tatap muka, kegiatan secara daring relatif lebih “tidak kenal waktu”. Dalam satu waktu kegiatan secara daring tidak hanya 1 namun bisa 2 atau bahkan 3 sekaligus. Bagi kami para abdi negara dibidang pelayanan diharuskan pelayanan prima kepada stakeholder, dengan tidak mengurangi pelayanan terhadap stakeholder saya melakukan video conference yang jumlahnya tidak hanya 1 sambil di barengi dengan melayani stakeholder. Telinga dan mata yang masing-masing berjumlah 2 tidak lagi cukup. Mungkin diperlukan 4 telinga dan 3 mata untuk dapat menyelesaikan semuanya dengan baik.
Salam sehat. Semoga Indonesia bisa segera terbebas dari COVID-19.
Penulis : Hafsheni Faaliqul Isbaah Hadi, Pejabat Fungsional PTPN KPPN Garut.
