ISO SMAP merupakan terobosan untuk menjaga keberlangsungan proses pembangunan Zona Integritas dan perwujudan instrumen pada Integrity Framework DJPb dalam rangka mencapai birokrasi yang bersih dan akuntabel.
Perwujudan layanan yang bersih dan melayani ala WBBM harus terus dijaga dengan senantiasa menutup serapat mungkin potensi terjadinya tindak pidana korupsi, termasuk di antaranya korupsi yang diakibatkan oleh adanya penyuapan.
KPPN Lubuk Linggau sebagai salah satu entitas berpredikat WBBM di lingkup Ditjen Perbendaharaan memperkuat hal tersebut dengan menerapkan sertifikasi berstandar internasional, yaitu ISO Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) 37001 : 2016. ISO SMAP merupakan terobosan untuk menjaga keberlangsungan proses pembangunan Zona Integritas dan perwujudan instrumen pada Integrity Framework DJPb dalam rangka mencapai birokrasi yang bersih dan akuntabel.
Menandai langkah awal implementasi ISO SMAP 37001 : 2016, KPPN Lubuk Linggau menyelenggarakan acara Kick Off dan Internalisasi Implementasi ISO SMAP 37001 : 2016 bertempat di Ruang Rapat KPPN Lubuk Linggau. Kegiatan ini dihadiri oleh pembina Kepatuhan Internal dan penyuluh anti korupsi bersertifikasi KPK dari Kanwil DJPb Prov. Sumatera Selatan, Ahmad Santoso dan Mulyono.
Kick Off Implementasi ISO SMAP 37001: 2016 ditandai dengan pembacaan deklarasi oleh Kepala KPPN selaku Top Manager Kelompok Kerja (POKJA) Implementasi ISO tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama serta internalisasi ISO SMAP 37001 : 2016 dan ceramah anti korupsi oleh Seksi VeraKI KPPN Lubuk Linggau, Bagian Kepatuhan Internal dan Penyuluh Anti Korupsi Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Selatan.
Melalui klausul-klausul yang berfokus terhadap gerakan anti penyuapan, ISO SMAP mampu mempertajam berbagai upaya menjaga integritas yang dimulai dari perencanaan sampai dengan monev secara lebih sistematis dan terukur. Klausul-klausul yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.
Seperti yang telah disampaikan tadi, bahwa ISO SMAP merupakan sebuah sistem pendukung dalam hal penerapan pembangunan ZI secara berkelanjutan pasca unit kerja memperoleh predikat WBBM. Lantas, bagaimana korelasi antara ISO SMAP dengan WBBM? Nantikan informasi selanjutnya.
