Jl. Prof. M. Yamin No. 77 Kab. Sijunjung

Secercah harapan melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa

Oleh: Elisa, Kepala Seksi Bank KPPN Sijunjung

(Opini Harian Singgalang, Kamis 4 November 2021)

 

      Suasana hijau membentang luas di Kota Sawahlunto, kota heritage yang terletak di sebelah timur kota Padang. Kota yang dikenal sebagai kota tambang, yang mempunyai wisata tambang bawah tanah yang dikenal dengan sebutan Mbah Suro. Banyak bangunan lama masih bertahan, ditambah persawahan hijau yang luas dan asri. Disanalah terdapat 2 (dua) nagari yang sempat kami tinjau terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Saat ini Kota Sawahlunto menyalurkan BLT Dana Desa sebanyak 27 Nagari dengan seluruh jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 1.479 KPM.

      Adalah Nagari Balai Batu Sandaran, Barangin, Sawahlunto. Berpenduduk 776 jiwa (data tahun 2017), terdiri dari 3 (tiga) dusun, yakni Dusun Baringin, Dusun Gunung dan Dusun Air Gantang. Kepala Desa bernama Nasirwan, S. Sos. Nagari Balai Batu Sandaran disebut juga “Desa Tageh” seperti predikat yang diraihnya sebagai juara kedua Tingkat Sumatera Barat lomba Desa Tangguh yang diselenggarakan Polda Sumbar pada kuartal kedua tahun ini. Balai Batu Sandaran dinilai desa yang nihil tindak kejahatan, semua warganya hidup peuh persaudaraan, inovatif dan penuh semangat menggeluti berbagai usaha di bidang pertanian dan rumah tangga. Hebatnya, desa ini tercatat tidak ada angka positif selama masa pandemic Covid-19.

      Saat itu kami meninjau Dusun Baringin yang dikepalai oleh kepala dusun bernama Zulkifli untuk mewawancarai salah satu penerima BLT Dana Desa. Dalam hal pengelolaan keuangan desa, Desa Balai Batu Sandaran telah menggunakan aplikasi Siskeudes. Adapun profil keuangan dusun tahun 2021 sebagai berikut :

 

 

      BLT Dana Desa yang telah salur sampai bulan ke sepuluh sebesar Rp72.000.000,- sebanyak 24 KPM. Para penerima manfaat mayoritas penduduk lanjut usia yang tidak mampu lagi mencari nafkah, orang dengan penyakit menahun dan disabilitas. Sempat kami berbincang dengan Nenek Bainar (74 thn) yang hidup sebatang kara tanpa suami dan anak. Beliau telah menerima BLT Dana Desa selama 2 tahun sejak Presiden mencanangkan subsidi bantuan dalam bentuk tunai tersebut. Bagi orang lain, uang sejumlah Rp300.000,- tidak besar namun bagi Nenek Bainar nilai tersebut sangat berarti. Setiap kali menerima BLT, duitnya langsung dibelikan bahan makanan untuk kehidupan sehari-hari. Beliau menerima bantuan utuh tanpa dipotong sepeserpun dari pihak desa. Dengan tersipu malu beliau menjawab masih ingin menerima subsidi dari pemerintah secara bulanan ketika ditanya apakah subsidi BLT Dana Desa ini mau terus berlanjut. Selain bantuan dari pemerintah, nenek Bainar juga hidup dari belas kasihan warga sekitar. Saat ini yang dilakukan nenek Bainar hanya di rumah karena sudah tidak mampu lagi membantu ladang orang lain.

 

Nenek Bainar, 74 tahun

 

      Dusun lain yang kami datangi ada di Desa Taratak Boncah dengan jumlah 114 KPM dari jumlah penduduk sebanyak 527 jiwa. Kepala Desa bernama Yusri Eka Putra, S.H. Terdapat 1 poliklinik dan 1 sekolah dasar negeri. Taratak Boncah terdiri dari 3 (tiga) dusun yakni Dusun Kota Tingga, Dusun Balai Balai dan Dusun Limau Kambing. Kami sempat mengajak ngobrol salah satu penerima BLT Dana Desa di Dusun Limau Kambing yang dikepalai Bapak Arben sebagai Kepala Dusun. Profil keuangan dusun Limau Kambing tahun 2021 sebagai berikut :

 

 

BLT Dana Desa telah salur sampai dengan bulan ke sepuluh sebesar Rp342.000.000,00 dengan jumlah 114 Keluarga Penerima Manfaat. Kriteria penerima bantuan di desa ini juga manusia lanjut usia yang tidak mampu mencari nafkah dan tidak mampu. Orang dengan sakit menahun dan disabilitas.

      Di Dusun Limau Kambing, kami bertemu dengan nenek Liana (76 thn). Seorang nenek yang tinggal sendiri di rumah kayunya tanpa ada yang menemani, nenek Liana sudah termasuk pikun dengan berkurangnya fungsi pendengaran. Sewaktu muda dan sehat, nenek Liana berprofesi sebagai petani padi bersama suami dan anaknya. Nenek Liana hanya mendapatkan duit untuk kebutuhan sehari-hari dari BLT Dana Desa disamping pemberian yang tidak seberapa dari warga sekitar. Dengan segala keterbatasannya, nenek Liana berujar dia hanya pasrah menunggu ajal seorang diri di rumah tersebut. Bantuan dari pemerintah ini merupakan angin segar bagi nenek Liana, dengan uang bulanan tersebut bisa dibeli bermacam-macam kebutuhan sehari-hari dengan cara berhemat. Nenek Liana sangat bersyukur mendapat bantuan tersebut, dan masih ingin mendapat terus ke depannya. Kepala dusun secara rutin mengantarkan BLT Dana Desa kepada nenek Liana tanpa dipotong sama sekali.

 

Nenek Liana, 76 Tahun

 

      Dari dua dusun tadi, terdapat pelajaran bahwa nilai bantuan yang diberikan pemerintah melalui BLT Dana Desa setiap bulan bagi masyarakat mampu hanya habis dalam sekejap namun tidak bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Di jaman sekarang ini dimana harga-harga merangkak naik, mereka yang terdampak pandemic Covid-19 dengan bantuan BLT Dana Desa merasa sangat bersyukur dan terbantu untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Mereka juga berharap agar pemerintah masih memberikan bantuan serupa di tahun-tahun mendatang. Tidak bisa dikesampingkan bahwa campur tangan pemerintah sangat berperan dalam membantu masyarakat marjinal, serta masih terbuka lebar bantuan dari pihak lain bagi mereka yang benar-benar tidak mampu mencari nafkah. Semoga keadaan lekas membaik, perekonomian merangkak naik dari hulu ke hilir sehingga mempercepat pemulihan ekonomi. (editor)

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

        

 

PENGADUAN

 

Search