Jl. Raya Koto Baru KM 5 Solok

SELESAIKAN APA YANG

SUDAH DIMULAI !!

Menjadi pemenang dari sebuah pertarungan kehidupan adalah yang paling diharapkan. Menjadi nomor satu adalah suatu kehormatan karena itu melakukan semuanya untuk berada pada posisi itu, misalnya bekerja sungguh-sungguh, belajar dengan giatnya, berlatih dengan serius. Akan tetapi hidup tidak semulus apa yang dibayangkan, ekspektasi kadang sangat tidak sesuai dengan realita. Perjalanan menuju finish ternyata lebih sulit dari apa yang dibayangkan pada saat memulai. Ada saja hambatan, tantangan, dan rintangan dalam proses mencapai apa yang diimpikan/dicita-citakan. Setelah mendapat hambatan dan rintangan, hal yang paling masuk akal adalah BERHENTI. Berhenti adalah pilihan setelah berjuang dan tidak mendapat hasil. Tidak ada yang salah dengan namanya berhenti, mungkin alasanya masuk akal, buat apa dilanjutkan toh tidak akan menang, buat apa dibangun lagi toh hasilnya sama saja, buat apa sampai finish toh tidak nomor satu juga (tetap gagal namanya). Akhirnya jadilah manusia yang tidak punya karya, tidak dikenang, tidak ada sumbangsih hidup. Tapi hanya sedikit orang pada saat mendapat tantangan hidup, dia alergi mengatakan MENYERAH. Dan orang-orang ini tidak perduli apakah menjadi nomor satu atau nomor dua, yang pasti mereka harus menyelesaikan apa yang sudah dimulai.              

Kisah nyata ini tentang sebuah tekad yang pantang menyerah, adalah seorang atlet lari marathon asal tanzania yang dikenang bukan meraih medali emas olimpiade atau mendapat catatan waktu mengesankan, justru menjadi pelari yang masuk garis finish pada urutan terakhir saat itu. Kenapa beliau dikenang dan sangat membanggakan ? bahkan pada tahun 1983 beliau mendapat ”National Hero Medal of Honor” dan namanya diabadikan dalam yayasan untuk pelatihan atlet di Tanzania.

Di suatu sore pada lomba lari marathon 42,195 Km pada tanggal 20 Oktober 1968, saat itu pemenang lomba lari marathon sudah menjadi garis finish. Pelari asal ethiopia “mama wolde” menjadi pelari pertama yang masuk garis finish. Disusul pemenang kedua, ketiga dan seterusnya. Para pelari sudah masuk garis finish, saat itu para penonton di stadion sudah beranjak akan pulang karena berpikir perlombaan lari sudah selesai. Banyak bangku sudah kosong, akan tetapi tidak berapa lama berselang, para penonton yang belum pulang dikejutkan akan adanya pelari yang masuk stadion. Saat seorang pelari masuk stadion dengan terpincang-pincang lengkap dengan baju lari, nomor di dada serta balutan perban di lutut kaki. Sontak seluruh penonton berdiri dan bertepuk tangan, mereka menyemangati pelari tersebut masuk garis finish. Dia menyentuh garis finish di saat semua atlet lari telah menyentuh garis finish. Dia adalah John Stephen Akhwari, pelari asal tanzania yang mengikuti perlombaan lari marathon pada olimpaide meksiko tahun 1968. Dia menyelesaikan larinya dalam keadaan terluka karena pada Km 19 kakinya kram dan terjatuh kemudian tertabrak pelari lain. Saat itu Tim medis sudah menyarankan berhenti karena kondisi kaki yang sangat parah, akan tetapi dia tidak menghiraukan dan tetap melanjutklan lomba.

Ketika sudah sampai finish, dia diwawancarai media, kenapa tidak mundur saja dan orang-orang akan maklum bila berhenti. Dan dia menjawab, NEGARA SAYA MENGIRIM SAYA BUKAN UNTUK MEMULAI LOMBA LARI INI, TAPI NEGARA SAYA MENGIRIM SAYA SEJAUH 5000 MILE UNTUK MENYELESAIKAN LOMBA LARI INI” (jawaban ini menjadi quote yang dikenang sampai saat ini).

John Stephen Akhwari mengajarkan kita, bahwa apapun hasil yang kita lakukan jangan berhenti dan selesaikan sampai finish. Bapak/Ibu apa yang sudah dimulai mari kita selesaikan sampai garis finish dan semoga Allah SWT selalu bersama perjuangan kita, Aamiinn Yaa Robbal Alamin.  

#KPPNSolokRANCAK
#DJPbKawalAPBN
#MengawalAPBNIndonesiaMaju

Oleh : Dwi Sudarmawan *

*) Kepala Seksi Bank KPPN Solok

Catatan :
Artikel di atas merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili pandangan instansi dimana Penulis bekerja.

 

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

© Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Solok

Jl. Raya Koto Baru No.km.5, Koto Baru, Kec. Kubung, Kab. Solok, Sumatera Barat 27362
Tel: 0755-21632 Fax: 0755-20501

 

IKUTI KAMI

 

MOTO LAYANAN
 

 


       

 

Search