Solok, 10 Oktober 2023.
“Per 31 September 2023, KPPN Solok telah menyalurkan belanja negara senilai Rp2.002,11 miliar atau 74,25% dari total pagu sebesar Rp2.696,61 miliar. Pagu tersebut mengalami kenaikan Rp1,88 miliar dari pagu bulan lalu. Adapun pagu yang mengalami kenaikan adalah belanja pegawai Rp1,57 M dan belanja modal Rp823,77 Juta. Sementara itu belanja barang mengalami penurunan sebesar Rp513,21 Juta”. Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Ikasari Heniyatun, Kepala KPPN Solok, dalam acara press release APBN periode Triwulan III Selasa lalu.
Realisasi sebesar Rp2.002,11 miliar ini terdiri dari belanja K/L sebesar Rp321,31 miliar (71,15%) dan belanja Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp1.680,80 miliar (74,87%). Realisasi belanja K/L tidak mencapai target yang ditetapkan dengan rincian masing-masing belanja pegawai 73,15%,, belanja barang 68,02%, dan belanja modal 63,03%. Penyebabnya antara lain adanya tambahan pagu belanja pada akhir triwulan III, kendala regulasi terkait pengadaan barang impor, pengangkatan penyluh agama menjadi PPPK, dll.
“Kami harap satker dapat segera merealisasikan tambahan belanja modal untuk menghindari penumpukan realisasi dan potensi pekerjaan tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun. Satker agar segera membuat kontrak agar pekerjaan dapat segera dilaksanakan”, tambahnya.
Adapun target realisasi periode Triwulan IV adalah 75% untuk belanja pegawai dan 70% untuk belanja barang dan belanja modal. Untuk mencapai target tersebut, Kepala KPPN Solok meminta peran aktif seluruh pengelola keuangan, peningkatan koordinasi antara seluruh elemen (bagian perencana dan pelaksana kegiatan), dan rutin melakukan evaluasi pelaksanaan anggaran di tingkat satker.
“Pada periode triwulan III ini, terdapat dua indikator IKPA yang mengalami penurunan yaitu deviasi halaman III DIPA dan realisasi anggaran. Deviasi halaman III DIPA masih merupakan indikator dengan nilai terendah. Deviasi halaman III yang cukup tinggi ini diharapkan dapat diminimalisir pada triwulan IV dengan melakukan penyesuaian/revisi halaman III DIPA paling lambat tanggal 13 Oktober nanti.”, pesan Ibu Heni.
Kepala KPPN Solok juga menekankan agar satker mengoptimalkan transaksi melalui digitalisasi pembayaran (KKP, digipay, dan VA). Berdasarkan realisasi belanja KKP tahun ini, akan dilakukan penurunan nilai UP KKP yang sekaligus juga menurunkan UP tunai. Hal ini dikarenakan satker belum maksimal dalam menggunakan KKP.
Selanjutnya Kepala KPPN Solok menyampaikan realisasi Belanja Transfer ke Daerah s.d 30 September 2023 mencapai Rp1.680,80 miliar atau 74,87% dari Pagu anggaran. TKD yang telah disalurkan berupa DBH senilai Rp35,90 miliar, DAU senilai Rp1.201,03 miliar, Dana Transfer Khusus senilai Rp340,96 miliar, Dana Desa senilai Rp92,53 miliar, dan Dana Insentif Rp10,38 miliar.
Setelah Kepala KPPN Solok menyampaikan realisasi belanja, acara dilanjutkan dengan penyampaian realisasi penerimaan perpajakan yang disampaikan oleh Bapak Wahyu Afrizal, mewakili Kepala KPP Pratama Solok.
“Penerimaan Pajak Dalam Negeri s.d. September 2023 mencapai Rp506,16 miliar (61,31%), tumbuh positif 0,05% (y-o-y). Kinerja penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu aktivitas ekonomi yang perlahan mengalami perkembangan, diiringi dengan kenaikan angsuran PPh Badan namun masih terdapat Restitusi dan adanya dampak dari kebijakan perpajakan yang membuat setoran pajak cenderung stagnan (naik) di periode yang sama.”
Secara kumulatif, kelompok pajak pajak PPh Non Migas mengalami pertumbuhan positif dibandingkan dengan tahun sebelumnya seiring dengan perbaikan ekonomi dan meningkatnya setoran PPh Pasal 25 Badan.
Dari empat jenis pajak, kelompok pajak PPh Non Migas mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,58% dengan capaian sebesar 63,47% dan memiliki kontribusi sebesar 49,44% dari seluruh penerimaan akibat adanya perbaikan ekonomi dan meningkatnya setoran PPh Pasal 25 Badan.
Adapun kontribusi WP Bendahara (APBN/APBD/Dana Desa) adalah sebesar 16,73% dari total target penerimaan. Oleh karena itu, KPP Pratama Solok mengucapkan apresiasi kepada seluruh satker atas capaian ini.
KPP Pratama Solok berharap kedepannya, penerimaan pajak akan tetap mencatat kinerja yang baik sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi. Namun dengan basis penerimaan tahun 2022 yang terus meningkat pada Oktober-Desember, kinerja pertumbuhan kemungkinan akan mengalami normalisasi.
#DJPbHAnDAL
#KPPNSolokRancak
#KPPNSolokWBK
#KPPNSolokMenujuWBBM