Jl. Jend. A. Yani Km. 10 No. 20 Maburai, Tanjung – 71571

Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, perlu dilakukan diidentifikasi terhadap strategi organisasi dengan menggunakan tools STEP, SWOT, dan TOWS. Pada tahun 2022, KPPN Tanjung telah menyusun strategi organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

ANALISIS STEP/PEST

 

 

ANALISIS SWOT (KekuatanKelemahanPeluang dan Tantangan)

 

 

Tahap berikutnya adalah penyusunan Analisis TOWS. Analisis TOWS merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat faktor eksternal dan internal organisasi. Berikut ini adalah matriks TOWS KPPN Tanjung:

Internal

Eksternal

MATRIKS TOWS KPPN TANJUNG

daftar strenghts

1. Pelayanan yang sesuai standar kualitas minimum layanan KPPN sehingga diperoleh kepuasaan mitra kerja (SS 1, SS 2, SS 3, SS 4)

2. SDM yang kompetitif dan memenuhi syarat kuantitas dan kualitas atas beban kerja (SS 8)

3. Telah adanya standardisasi sarana dan prasarana KPPN yang modern (SS 9)

4. Implementasi SMM yang konsisten (SS 8)

5. Telah adanya integralisasi sistem layanan berbasis teknologi informasi (SS 6, SS 8)

6. Budaya organisasi yang sehat dan terinternalisasi ke semua level pegawai (SS 8)

daftar weaknesses

1. Kurang meratanya sebaran kompetensi pegawai yang kompetitif di semua seksi (SS 8)

2. Pemenuhan sarana dan prasarana yang memenuhi standar kualitas minimum BMN lingkup Kemenkeu (SS 9)

3. Pengelolaan organisasi yang kondusif harus lebih ditingkatkan (SS 8)

4. Belum adanya standardisasi Inovasi atas layanan terutama dengan pemanfaatan Teknologi Informasi (SS 2)

daftar opportunities

1. Memanfaatkan program tawaran pendidikan dan pelatihan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk SDM KPPN (SS 8)

2.         Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk inovasi atas layanan kepada mitra kerja (SS 5, SS 7)

3.         Meningkatkan kepercayaan atas layanan yang tepat dan andal dengan dukungan Teknologi Informasi (SS 2, SS 6)

SO : maxi-maxi strategy

 

S1, S3, S4, O2: Reformasi birokrasi tidak hanya dilakukan dalam hal pengelolaan kualitas pekerjaan, namun juga dilakukan pengembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun. Saat ini, seluruh layanan KPPN sudah menggunakan aplikasi, sehingga lebih mempermudah satker dalam penyelesaian tugasnya di KPPN. Perubahan pelayanan KPPN yang tadinya manual menjadi terkomputerisasi ini merupakan gebrakan inovasi kepada mitra kerja. Adanya standardisasi atas pelayanan dan sarana prasarana KPPN yang modern, juga implementasi SMM ISO 9001:2015 yang konsisten oleh seluruh pegawai KPPN, merupakan langkah-langkah konkrit yang dipersembahkan oleh KPPN kepada mitra kerja sehingga memperoleh kepuasan mitra kerja.

 

S2 S6 O1 : Dengan adanya program tawaran pendidikan dan pelatihan oleh Kantor Pusat, kualitas SDM KPPN Tanjung akan semakin meningkat sehingga menghasilkan SDM yang kompetitif dan memenuhi syarat kuantitas dan kualitas atas beban kerja. Beberapa pelatihan yang diberikan oleh Kantor pusat pun tidak sedikit yang bertemakan budaya organisasi baik budaya Kementerian maupun Eselon I.

 

S5O3 : Seluruh aplikasi pendukung layanan-layanan KPPN sudah terintegralisasi dengan aplikasi / server di pusat (Dit. SiTP) maupun Pusintek, sehingga data yang dihasilkan pun dapat lebih terpercaya, tepat, dan andal. Para staker holder dapat memantau perkembangan data secara real-time melalui teknologi berbasis web saat ini.

WO : mini-maxi strategy

 

W2, W4, O2 : Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, pemenuhan sarana prasarana yang memadai sudah menjadi satu kesatuan. Keduanya harus berjalan beriringan, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Penyediaan layanan dengan menggunakan teknologi informasi pasti membutuhkan jaringan internet yang memadai, komputer dengan spek yang sesuai, lalu kestabilan server juga penting dalam kelangsungan kegiatan. Untuk itu, KPPN Tanjung telah menyediakan kebutuhan sarana prasarana yang memadai untuk mitra kerja KPPN, meskipun sarpras yang ada masih belum selengkap KPPN pusat (masih belum ada digital banner). Namun belum adanya standardisasi atas inovasi KPPN terkait teknologi informasi ini membuat inovasi ini belum memiliki jaminan atas ramah lingkungan, jaminan keamanan, mutu, serta efisiensi biaya. Untuk ke depannya, sedang dirumuskan standarisasi inovasi.

 

W1O1: Program yang ditawarkan berupa pendidikan dan pelatihan oleh Kantor Pusat sangatlah beragam dan sudah sesuai dengan masing-masing tusi setiap unit, hal ini menghasilkan kualitas SDM KPPN Tanjung yang semakin meningkat dan meratanya SDM yang kompetitif untuk seluruh seksi.

 

 

W3O3 : Dengan adanya dukungan Teknologi Informasi yang mumpuni, pengelolaan organisasi lebih terorganisir dan pelayanan juga semakin meningkat, andal, transparan, tepat waktu, tepat jumlah, dan transparan

daftar threats

1. Meningkatnya ancaman serangan/gangguan dari eksternal (malware, dsb) terhadap integrasi layanan berbasis sistem informasi (SS 6)

2. Pegawai outlayer yang belum bisa menerapkan budaya organisasi yang bersih dan melayani (SS 8)

3. Ekspektasi pengguna layanan yang semakin tinggi (SS 2)

ST : maxi-mini strategy

S4, S5, T1 : KPPN sudah melaksanakan perubahan dalam hal perkembangan layanan modern dengan sistem terpadu dan terpusat. Dengan adanya integralisasi sistem layanan berbasis teknologi informasi yang berpusat di Dit SiTP dan Pusintek, seperti SPAN, OM SPAN, SAKTI, MONSAKTI, e-Rekon LK, MPN G-3, MonevPA, HAI DJPb, serta pengimplementasian SMM ISO 9001:2015 yang ada, ancaman malware terhadap sistem layanan tersebut bisa teratasi

 

S6T2 : Dalam suatu kesempatan, mungkin beberapa kali KPPN mendapatkan pegawai outlayer yang diperbantukan untuk meningkatkan layanan KPPN kepada mitra kerja. Namun ada kalanya pegawai outlayer tersebut pada awalnya belum bisa menerapkan budaya organisasi yang bersih dan melayani. Untuk itu, KPPN selalu melakukan internalisasi budaya organisasi yang sehat ke seluruh level pegawai. Grand Design Budaya Organisasi DJPb yaitu SMILE-C (Share and Care, Modern, Innovative, Learn, Effective and Efficient, dan Commitment). Juga dengan adanya program budaya di Lingkungan Kementerian Keuangan, yaitu Satu informasi setiap hari, Dua menit sebelum  jadwal, Tiga salam setiap hari, Plan-Do-Check-Action, dan 5R, akan membuat pegawai outlayer maupun pegawai internal semakin paham bahwa instansi DJPb, khususnya KPPN memiliki budaya organisasi yang sehat, bersih, dan melayani.

 

S1, S2, S3, T3 :

KPPN Tanjung memiliki kebijakan mutu KPPN Tanjung yakni PRIMA. PRIMA memiliki kepanjangan: Profesional, Responsif, Inovatif, Modern, Andal. Profesional yang berarti bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, Responsif yang berarti  cepat tanggap dalam melayani stakeholders, Inovatif berarti  berfikir kreatif untuk menemukan gagasan dan solusi terbaik serta melakukan perbaikan terus-menerus, Modern merupakan  modern dan senantiasa bertransformasi sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, serta Andal berarti menjadi instansi yang dapat dipercaya oleh stakeholders dan masyarakat. Selain itu, pada tahun 2020 KPPN Tanjung telah memperoleh predikat kantor wilayah bebas dari korupsi (WBK) dari Kemenpan-RB. Hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan kepada stakeholder terus dikembangkan dan dipertahankan prestasinya.

WT : mini-mini strategy

W1T3 : Pegawai yang berkualitas dan kompetitif menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan yang sempurna bagi mitra kerja. Pemerataan sebaran pegawai yang memiliki kualitas yang baik menjadi salah satu syarat dalam pelayanan yang baik. Apabila dalam satu seksi ada yang buruk nilai kinerjanya dibanding seksi yang lain, maka akan ada ketimpangan pelayanan yang diberikan. Hal ini akan berdampak pada ketidakpuasan mitra kerja atas layanan KPPN. Untuk itu, sebaran pegawai harus merata di semua seksi.  

 

W2, W4, T1 : Pemenuhan sarana prasarana yang memenuhi standar kualitas BMN menjadi suatu hal yang penting dalam pencegahan terjadinya malware terhadap integrasi layanan berbasis sistem informasi. Setiap unit organisasi lingkup Kementerian Keuangan harus mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai. Seringkali aplikasi penunjang layanan KPPN tidak bisa digunakan dikarenakan maintenance yang dilakukan oleh kantor pusat. Namun pelaksanaan maintenance juga dilakukan  di luar jam kerja sehingga tidak mengganggu jam pelayanan KPPN, sehingga mitra kerja juga tidak merasa terganggu. Maintenance yang dilakukan ini juga sebagai mitigasi risiko terhadap ancaman / malware terhadap aplikasi penunjang layanan KPPN.

 

W3T2 : Pengelolaan organisasi dapat diartikan sebagai pengelolaan terhadap pelayanan terkait SDM serta sarana prasarana. Pengelolaan organisasi yang kondusif menjadi kunci keberhasilan fungsi dan tujuan kantor tersebut. Dalam beberapa kesempatan, pegawai outlayer bisa diperbantukan pada suatu kantor. Namun pegawai outlayer ini mungkin ada yang masih belum mengetahui tentang budaya organisasi yang bersih dan melayani. Maka dari itu pengelolaan organisasi yang kondusif perlu ditingkatkan.

Dari matriks TOWS KPPN Tanjung sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dengan kondisi KPPN Tanjung yang sekarang formulasi strategi yang dapat diambil yakni ST, sebagai berikut:

ST: maxi-mini strategy

  1. S4, S5, T1: KPPN Tanjung telah menggunakan teknologi informasi terkini dengan basis sistem terpadu dan terpusat. Beberapa contoh aplikasi yang sudah digunakan yakni SPAN, OM SPAN, SAKTI, MONSAKTI, e-Rekon LK, MPN G-3, MonevPA, HAI DJPb, serta pengimplementasian SMM ISO 9001:2015 yang ada, sehingga ancaman malware terhadap sistem layanan tersebut bisa teratasi.
  2. S6T2: KPPN Tanjung telah melakukan internalisasi budaya organisasi yang sehat ke seluruh level pegawai dan bahkan kepada pegawai outlayer. Grand Design Budaya Organisasi DJPb yaitu SMILE-C (Share and Care, Modern, Innovative, Learn, Effective and Efficient, dan Commitment). Juga dengan adanya program budaya di Lingkungan Kementerian Keuangan, yaitu Satu informasi setiap hari, Dua menit sebelum jadwal, Tiga salam setiap hari, Plan-Do-Check-Action, dan 5R, akan membuat pegawai semakin paham bahwa instansi DJPb, khususnya KPPN memiliki budaya organisasi yang sehat, bersih, dan melayani.

S1, S2, S3, T3: KPPN Tanjung memiliki kebijakan mutu KPPN Tanjung yakni PRIMA. PRIMA memiliki kepanjangan: Profesional, Responsif, Inovatif, Modern, Andal. Profesional yang berarti bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, Responsif yang berarti  cepat tanggap dalam melayani stakeholders, Inovatif berarti  berfikir kreatif untuk menemukan gagasan dan solusi terbaik serta melakukan perbaikan terus-menerus, Modern merupakan  modern dan senantiasa bertransformasi sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, serta Andal berarti menjadi instansi yang dapat dipercaya oleh stakeholders dan masyarakat. Selain itu, pada tahun 2020 KPPN Tanjung telah memperoleh predikat kantor wilayah bebas dari korupsi (WBK) dari Kemenpan-RB. Hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan kepada stakeholder terus dikembangkan dan dipertahankan prestasinya.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search