Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu kembali menyelenggarakan Konferensi Pers Asset & Liabilities (ALCo) Regional Provinsi Bengkulu, Selasa (29/08). Dalam kegiatan tersebut, Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan Arif Wibawa menyampaikan kondisi perekonomian dan fiskal nasional per Juli 2023, di mana kinerja APBN terjaga positif walaupun masih diperlukan kewaspadaan pada beberapa sektor yang mengalami perlambatan. Sementara kinerja pendapatan APBN menunjukkan tren yang positif. Di samping itu, kinerja APBD cukup baik diikuti dengan penyaluran TKD yang lebih baik antara lain karena meningkatnya kinerja penyampaian syarat salur DAK Fisik oleh Pemda.
Salah satu yang paling mencolok adalah pencapaian Pendapatan dan Belanja APBN. Sampai dengan bulan Juli 2023, tercatat total Pendapatan APBN yang telah direalisasikan di Bengkulu sebesar Rp1,72 triliun atau 59.17 persen dari estimasi pendapatan TA 2023 yang sebesar Rp2,9 triliun.
"Kinerja positif ini mengukuhkan pertumbuhan sebesar 9,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, memberi harapan positif terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi dan fiskal Bengkulu di semester kedua tahun ini," jelas Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu sekaligus Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu Bayu Andy Prasetya. Konferensi pers juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah DJP Bengkulu dan Lampung Tri Bowo, Kepala Kantor Wilayah DJBC Sumatera Bagian Barat Estty Purwadiani Hidayatie, serta Kepala Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu, Dudung Rudi Hendratna.
Sektor perpajakan juga menjadi kontributor penting dalam kinerja APBN. Realisasi penerimaan pajak mencapai Rp1,4 triliun atau 56,49 persen dari target pajak Provinsi Bengkulu TA 2023 yang sebesar Rp2,6 triliun. Penerimaan pajak ini menyumbang 84,39 persen dari total pendapatan APBN, menggarisbawahi peran penting pajak dalam memelihara pendapatan negara di Provinsi Bengkulu. Kinerja perpajakan meningkat sebesar 6,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, walaupun terdapat beberapa penurunan pada jenis pajak tertentu, seperti PPN dan PPnBM yang turun sebesar 10,22 persen. Sebagai responsnya, unit-unit Kementerian Keuangan di Bengkulu akan mengambil langkah-langkah strategis.
Perkembangan positif juga terjadi pada sektor penerimaan bea cukai. Realisasi penerimaan bea cukai meningkat sebesar 230 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Kinerja ini didukung oleh pertumbuhan penerimaan bea keluar yang melonjak sebesar 233,9 persen, meskipun terdapat penurunan signifikan pada penerimaan bea masuk sebesar 81,5 persen. Peningkatan penerimaan bea keluar mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas ekonomi khususnya dari ekspor komoditas sehingga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi regional serta pertumbuhan produk UMKM berorientasi ekspor.
Pencapaian nyata juga tecermin dalam pengelolaan Aset atau Barang Milik Negara (BMN) di wilayah Provinsi Bengkulu. Total nilai BMN Pemerintah Pusat yang dikelola mencapai Rp16,63 triliun, dengan aset terbesar berupa tanah senilai Rp8,4 triliun. Inisiatif pengelolaan aset yang kuat menjadi landasan penting dalam membangun fondasi ekonomi yang kokoh.
Kementerian Keuangan di Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan menggali potensi yang ada di tengah berbagai tantangan. Pencapaian saat ini adalah wujud dari sinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Provinsi Bengkulu. [ADK/LRN]
Sumber : https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/berita/regional/4155-akselerasi-pertumbuhan-ekonomi-melalui-apbn-di-bengkulu.html
