Yogyakarta, 12 April 2023
Halo, Sobat #Intress!
Dalam rangka meningkatkan kolaborasi penguatan keuangan negara dan harmonisasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Kanwil DJPb DIY melaksanakan FGD APBN dan APBD terkait Siklus dan Alur APBD Sejak Penyusunan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) dan RPJMD secara daring di ruang rapat Kanwil DJPb DIY (12/4).
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil DJPb DIY, Arif Wibawa menyampaikan bahwa Kebijakan fiskal oleh pemerintah ditujukan untuk mempengaruhi perekonomian yang dilakukan melalui pengaturan atas besaran pendapatan dan belanja pemerintah setiap tahun yang tercermin dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sebagai penguatan sistem presidensial, maka hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus harmonis agar terwujud koordinasi yang baik, sinkronisasi kebijakan, serta kerja sama yang baik dan kuat.
Belanja pemerintah sendiri merupakan salah satu komponen pembentuk dari PDB/PDRB, sehingga besarannya akan secara langsung berpengaruh terhadap output ekonomi. Selain dampak langsung terhadap nominal PDB/PDRB tersebut, belanja pemerintah diharapkan memberikan multiplier effect, untuk menggerakkan sektor-sektor lain agar dapat tumbuh.
FGD ini dihadiri oleh Danang Setiadi dari Bappeda DIY, Evi Nur Afifah selaku Local Expert UGM, perwakilan dari BPKAD DIY, BPKAD Kota Yogyakarta, BKAD Kab. Sleman, BPKPAD Kab. Bantul, BKAD Kab. Gunung Kidul, BKAD Kab. Kulon Progo, dan seluruh KPPN di lingkup Kanwil DJPb DIY. FGD ini dimoderatori oleh Bapak Tengku Yustisia Abdul Rahman.
Dalam paparannya, Danang Setiadi menyampaikan kondisi ekonomi makro dan fiskal Provinsi DIY, siklus penyusunan APBD dan kerangka pendanaan RPJMD. Paparan dilanjutkan oleh Evi Nur yang menyampaikan mengenai siklus perencanaan dan pengganggaran untuk pembangunan dan ilustrasi penyusunan dari RPJMD - RKPD.
Kegiatan FGD ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai kondisi APBN dan APBD yang ada di DIY sehingga dapat menjadi solusi mengatasi isu-isu yang terjadi.