Yogyakarta, 15 Mei 2025 - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJPb DIY) menggelar Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Semester I Tahun 2025 secara daring pada Rabu (14/5/2025). Acara yang menghadirkan narasumber dari Direktorat Sistem Manajemen Investasi (SMI) dan Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan (SITP) Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan ini bertujuan memperkuat peran pembiayaan pemerintah bagi sektor produktif 4P (Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Perkebunan) demi ketahanan pangan di DIY.
Kegiatan ini dihadiri antara lain oleh pelaku usaha, bank sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang berperan sebagai penyalur pembiayaan Usaha Mikro (UMi) serta pemerintah daerah (pemda) lingkup DIY. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta mengungkap penyaluran KUR di DIY hingga 30 April 2025 telah mencapai Rp1,53 triliun bagi 29.812 debitur.
Sementara itu, penyaluran kredit UMi di DIY dalam kurun waktu yang sama telah mencapai Rp6,78 miliar untuk 1.518 debitur. Kepala Kanwil DJPb DIY berharap kegiatan ini menjadi ruang diskusi strategis antara pemangku kepentingan untuk mendukung pembiayaan sektor 4P sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa ketahanan pangan adalah salah satu program utama pemerintah Indonesia yang mengalokasikan hingga Rp139,4 triliun pada tahun 2025. Dukungan pemerintah dalam ketahanan pangan juga dialirkan melalui penyaluran KUR dan UMi, antara lain melalui penyediaan akses pembiayaan bagi petani, peternak, dan nelayan untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka," kata Kepala Kanwil DJPb DIY.
Di wilayah DIY, pembiayaan untuk sektor 4P mulai bertumbuh dan pihak bank sebagai penyalur berkomitmen untuk selalu berkoordinasi dengan pemda. Tujuannya untuk mengidentifikasi adanya debitur potensial demi mengembangkan sektor tersebut.
Acara ini juga membahas integrasi antara SIKP dan SiBakul sebagai platform milik Pemda DIY untuk mengembangkan koperasi dan UMKM di DIY. Pertemuan tersebut juga diharapkan dapat mengidentifikasi peluang penyaluran kredit sehingga UMKM DIY dapat lebih berkembang dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau.