Tanjungpinang, 31 Desember 2023 – Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) triwulan IV 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,45 persen (yoy) dan secara kumulatif tumbuh sebesar 5,20 persen (ctc). Angka ini menjadikan pertumbuhan ekonomi Kepri sebagai yang tertinggi di Regional Sumatera. Pertumbuhan ini juga menunjukan konsistensi perekonomian Kepri yang mampu tumbuh positif selama 11 kuartal berturut-turut. Kuatnya pertumbuhan ekonomi Kepri pada kuartal keempat ini didukung oleh semua komponen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik pada sisi pengeluaran maupun sisi produksi. Selain itu kontribusi fiskal juga turut menguatkan pertumbuhan ekonomi Regional Kepri. Pemerintah juga tetap mendorong daya beli masyarakat dan melakukan stabilisasi harga melalui pengendalian inflasi. Belanja Modal dan penyaluran Dana Desa yang positif juga mampu mendorong pertumbuhan Investasi/PMTB. APBN terbukti cukup signifikan dalam menopang kinerja pertumbuhan di sepanjang tahun 2023. Belanja pegawai, layanan birokrasi, dan administrasi, hingga persiapan Pemilu 2024 ikut memberikan dukungan kepada ekspansi perekonomian regional.
Inflasi Provinsi Kepri sampai dengan Desember 2023 tercatat sebesar 2,76 persen (yoy). Inflasi Kepri tetap stabil yang tidak terlepas dari berbagai program penanganan inflasi dan penguatan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai tindak lanjut program pengendalian inflasi di daerah.
Neraca perdagangan Kepri juga terus mencatat kinerja yang baik. Pada bulan Desember 2023, Neraca perdagangan luar negeri Proovinsi Kepulauan Riau menghasilkan Surplus Perdagangan sebesar US$588,86 Juta dan menjadi surplus neraca perdagangan terbesar selama lima tahun terakhir (2019-2023). Surplus tersebut didorong oleh kinerja Ekspor yang tercatat sebesar US$1.905,72 Juta. Ekspor didominasi oleh komoditas Mesin/Peralatan Listrik, dengan negara Singapura masih menjadi negara dengan tujuan ekspor paling besar selama Desember 2023. Sementara itu impor ke Provinsi Kepri pada Desember 2023 senilai US$1.316,86 Juta, didominasi oleh komoditas Mesin/Peralatan Listrik dengan Negara Tiongkok juga merupakan menjadi negara pemasok impor terbesar pada Desember 2023.
Kinerja APBN Tetap On Track
Dari sisi pendapatan, sampai dengan akhir Desember 2023 Pendapatan Negara di regional Kepri telah terealisasi sebesar Rp12.287,07 miliar atau telah mencapai 106,75 persen dari total target pendapatan yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar yaitu sebesar Rp9.829,94 miliar atau 80% dari total Pendapatan Negara di sepanjang tahun 2023. Kinerja penerimaan tersebut didukung oleh kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan keberlanjutan.
Selanjutnya, total Belanja Negara di Kepri sampai akhir Desember 2023 sebesar Rp17.945,63 miliar atau 93,47 persen dari total Pagu Belanja tahun 2023. Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp8.745,63 miliar mencapai 88,35 persen dari Pagu, realisasi ini lebih tinggi 31,37 persen (yoy).
Selanjutnya, realisasi penyaluran TKD Kepri sebesar Rp9.200,00 miliar atau mencapai 98,92 persen dari Pagu TKD dan lebih tinggi 6,05 persen yYoy). Sampai dengan akhir Desember 2023, semua jenis transfer ke daerah yang telah tersalurkan secara optimal.
Kinerja penyaluran KUR dan UMi di Kepri s.d. 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp1.174,15 miliar dan Rp47,63 miliar secara berturut-turut. Penyaluran KUR dan UMi di Kepri didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan, sedangkan dengan kondisi geografis Kepri yang berupa daerah kepulauan saat ini hanya mampu menyalurkan KUR Sektor Perikanan sebeasr 7,17 persen dari total penyaluran. Hal tersebut menunjukkan perlunya peningkatan dukungan bagi para nelayan dan UMKM yang berproduksi pada hasil perikanan.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau (Kanwil DJPb Kepri), Jalan Sultan Muhammad Syah, Dompak, Tanjungpinang.
