Tanjungpinang, 26 Desember 2023 – Pertumbuhan Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Triwulan III 2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp82,10 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp49,36 triliun. Kemudian, sejalan dengan perekonomian Nasional yang tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy), perekonomian Kepri juga tumbuh sebesar 4,88 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut cenderung melambat, seiring dengan perlambatan pertumbuhan perekonomian global tahun 2023 diproyeksikan melambat dari tahun 2022. Angka tersebut juga tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III 2022 yang tumbuh sebesar 6,03 persen (yoy). Secara spasial di wilayah Sumatera, pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan III 2023 lebih tinggi dibandingkan dari wilayah Sumatera yakni sebesar 4,50 persen (yoy) dan PDRB Kepri berada pada urutan keempat dari struktur perekonomian Sumatera dengan share sebesar 5,08 persen (yoy). Kinerja perekonomian terbaik Kepri sampai dengan triwulan III 2023 dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 5,47 persen (ctc) yang menjadi provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Regional Sumatera.
APBN sebagai instrumen fiskal, juga berperan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian secara makro. Selama pandemi, APBN telah bekerja sangat keras dalam menjalankan fungsinya. Kebijakan anti-siklus (countercyclical) APBN berperan efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun regional. Pertumbuhan ekonomi di Kepri telah menunjukkan progres pemulihan yang signifikan sejalan dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas usaha masyarakat di Kepri. Di sisi lain, berkurangnya kasus Covid-19 secara global dan domestik juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kepri untuk kembali bangkit meningkatkan perekonomian daerah. Hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 melalui efektivitas kebijakan fiskal dan APBN 2022 dalam menavigasi proses pemulihan ekonomi.
Dari sisi pendapatan, sampai dengan akhir November 2023 2023 Realisasi Pendapatan Negara di regional Kepulauan Riau sampai dengan akhir November 2023 sebesar Rp10.774,03 miliar atau telah mencapai 93,86% dari total Target yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan perpajakan menjadi penyumbang terbesar dimana s.d. akhir November 2023
Selanjutnya, Total Belanja Negara di Kepulauan Riau sampai akhir November 2023 sebesar Rp14.292,21 miliar atau 93,24% dari total Pagu. Belanja Pemerintah Pusat s.d. November sebesar Rp6.954,53 miliar atau 95,97%, realisasi ini lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, hal ini karena terdapat realisasi Belanja Barang dan Modal yang lebih tinggi pada tahun 2023. Growth Belanja Modal tahun 2023 mencapai 85,37 persen
Selanjutnya, realisasi penyaluran TKDD di Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp7.337,69 miliar atau 90,78%. Sampai dengan akhir November 2023 2023, transfer ke daerah yang telah tersalurkan adalah Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, DAK Fisik, DAK Nonfisik, DID, dan Dana Desa. Peningkatan TKD dikarenakan terdapat proyek Prioritas Nasional dan Major Project pada tahun 2023 pada beberapa pemerintah daerah.
Selanjutnya, perkembangan Ekonomi Regional pada bulan November 2023 tekanan Inflasi di Kepri tercatat sebesar 3,44 persen (yoy). Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,05 pada November 2022 menjadi 115,91 pada November 2023. Tingkat inflasi mtm November 2023 Kepri sebesar 0,76 persen. Inflasi yang terjadi di Kepulauan Riau terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran utamanya yang terjadi pada sektor kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 7,63. Kota Batam dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-9 dan ke-20 dari 24 kota yang mengalami inflasi year on year di Sumatera, Jika berdasarkan inflasi month to month (mtm), Kota Batam dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-6 dan ke-9 dari 22 kota yang mengalami inflasi month to month di Sumatera
Beberapa strategic issue di regional Provinsi Kepri per 30 November 2023 diantaranya yang pertama terkait ekspor dan impor. Nilai total ekspor luar negeri dari Provinsi Kepulauan Riau pada November 2023 sebesar US$1.320,31 Juta. Nilai ekspor tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 1,23 persen bila dibandingkan dengan November 2023 (mtm) dan tumbuh negatif sebesar 12,71% bila dibandingkan dengan Novemeber 2022 (yoy). Kinerja ekspor menurun pada sektor migas dan non migas. Neraca perdagangan luar negeri provinsi Kepulauan Riau pada bulan November menghasilkan Surplus Perdagangan sebesar US$1,36 Juta. Surplus tersebut mengalami pertumbuhan negatif 57% bila dibandingkan dengan bulan November 2023.
Strategic Issue kedua adalah Penyaluran KUR dan Umi di Kepri s.d 30 November 2023. Kinerja penyaluran KUR dan UMi di Kepri s.d 30 November 2023, untuk penyaluran KUR sebesar Rp1.563 T. dan penyaluran UMi sebesar Rp45.784 milyar. Bila dilihat per wilayah kabupaten/kota, penyaluran KUR dan UMi tertinggi ada di Kota Batam. Dari sektor usaha, sektor Perdagangan Besar dan Eceran masih mendominasi. Kepri mendapatkan peringkat 28 dari 34 Provinsi se-Indonesia untuk total penyaluran KUR.
Pemulihan ekonomi pada tahun 2023 tetap menjadi tujuan dan harapan bersama, melalui kolaborasi instansi vertikal kementerian keuangan di diharapkan APBN sebagai instrumen fiskal dapat terlaksana secara optimal dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau.
