Jl. Sultan Muhammad Syah, Gedung Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Riau, Dompak

APBN Kita Regional Provinsi Kepulauan Riau Per 31 Oktober 2023

Tanjungpinang, 25 November 2023 – Pertumbuhan Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Triwulan II-2023 mengalami perkembangan yang baik dengan capaian pertumbuhan sebesar 5,04 persen (yoy). Jika dibandingkan dengan triwulan II  tahun 2022, perekonomian Kepri tumbuh lebih cepat sebesar 5,01 persen (y-on-y). Kemudian, bila dibandingkan dengan triwulan I 2023, perekonomian Kepri pada triwulan II 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 0,72 persen (q-to-q).  Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan Kepri sampai dengan Triwulan II-2023 masih terjaga sejalan dengan tren perbaikan kondisi perekonomian yang terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi Kepri tersebut lebih tinggi dari capaian nasional yang tercatat sebesar 5,03%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kepri secara year on year mendapat peringkat pertama diantara provinsi lainnya di Sumatera. Capaian pertumbuhan perekonomian Provinsi Kepri di triwulan II tahun 2023, tentunya menjadi semangat dan motivasi  untuk meraih pertumbuhan yang lebih baik kedepannya. Provinsi Kepri sebagai bagian dari regional Sumatera berkontribusi sebesar 7,38% terhadap PDRB Sumatera, dan mendukung PDB nasional sebesar 1,61%.

APBN sebagai instrumen fiskal, juga berperan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian secara makro. Selama pandemi, APBN telah bekerja sangat keras dalam menjalankan fungsinya. Kebijakan anti-siklus (countercyclical) APBN berperan efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun regional. Pertumbuhan ekonomi di Kepri telah menunjukkan progres pemulihan yang signifikan sejalan dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas usaha masyarakat di Kepri. Di sisi lain, berkurangnya kasus Covid-19 secara global dan domestik juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kepri untuk kembali bangkit meningkatkan perekonomian daerah. Hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 melalui efektivitas kebijakan fiskal dan APBN 2022 dalam menavigasi proses pemulihan ekonomi.

Dari sisi pendapatan, sampai dengan akhir Oktober 2023 sebesar Rp9.677,42 miliar atau telah mencapai 81,94% dari total Target yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar di mana s.d. akhir Oktober 2023 sebesar Rp7.930,33 miliar atau 83,05% dari target pendapatan pajak tahun 2023.

Selanjutnya, Total Belanja Negara di Kepulauan Riau sampai akhir Oktober 2023 sebesar Rp12.775,84 miliar atau 77,75% dari total Pagu. Belanja Pemerintah Pusat s.d. Oktober sebesar Rp5.964,12 miliar atau 70,24%, realisasi ini lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, hal ini karena terdapat realisasi Belanja Barang dan Modal yang lebih tinggi pada tahun 2023. Pertumbuhan Belanja Modal tahun 2023 mencapai 93,40.

Selanjutnya, realisasi penyaluran TKDD di Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp6.811,72 miliar atau 85,78%. Sampai dengan akhir Oktober 2023, transfer ke daerah yang telah tersalurkan adalah      Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, DAK Fisik, DAK Nonfisik, DID, dan Dana Desa. Peningkatan TKD dikarenakan terdapat proyek Prioritas Nasional dan Major Project pada tahun 2023 pada beberapa  pemerintah daerah.

Selanjutnya, perkembangan Ekonomi Regional pada bulan Oktober 2023, gabungan 2 kota di Provinsi Kepri (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) mengalami inflasi (yoy) sebesar 2,46 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,04. Tekanan Inflasi Provinsi Kepri mengalami penurunan sebesar 61,5% secara year on year. Namun demikian, secara month to month, angka inflasi di Kepri mengalami kenaikan sebesar 106,2% yang berasal dari kenaikan harga komoditas seperti kenaikan tarif Angkatan udara, beras, bensin dan daging ayam ras

Beberapa strategic issue di regional Provinsi Kepri per 31 Oktober 2023 diantaranya yang pertama terkait ekspor dan impor. Nilai total ekspor luar negeri dari Provinsi Kepulauan Riau pada Oktober 2023 sebesar US$1.304,22 Juta. Nilai ekspor tersebut mengalami pertumbuhan negatif sebesar 14,51% bila dibandingkan dengan September 2023 (mtm) dan tumbuh negatif sebesar 15,79% bila dibandingkan dengan Oktober 2023 (yoy). Kinerja ekspor menurun pada sektor migas dan non migas. Neraca perdagangan luar negeri provinsi Kepulauan Riau pada bulan Oktober menghasilkan Defisit Perdagangan sebesar -87,77 Juta US$. Defisit tersebut mengalami pertumbuhan negatif 165,50% bila dibandingkan dengan bulan September 2023

Strategic Issue kedua adalah Penyaluran KUR dan Umi di Kepri s.d 31 Oktober 2023. Kinerja penyaluran KUR dan UMi di Kepri s.d 31 Oktober 2023, untuk penyaluran KUR sebesar Rp1.387 T. dan penyaluran UMi sebesar Rp45.362 milyar. Bila dilihat per wilayah kabupaten/kota, penyaluran KUR dan UMi tertinggi ada di Kota Batam. Dari sektor usaha, sektor Perdagangan Besar dan Eceran masih mendominasi. Kepri mendapatkan peringkat 28 dari 34 Provinsi se-Indonesia untuk total penyaluran KUR.

Pemulihan ekonomi pada tahun 2023 tetap menjadi tujuan dan harapan bersama, melalui kolaborasi instansi vertikal kementerian keuangan di diharapkan APBN sebagai instrumen fiskal dapat terlaksana secara optimal dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search