Jl. Sultan Muhammad Syah, Gedung Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Riau, Dompak

APBN Kita Regional Provinsi Kepulauan Riau Per 30 Juni 2024

 

APBN KiTa

Provinsi Kepulauan Riau

 

” Kinerja APBN Optimal Menjaga Momentum Pemulihan

dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas”

 

Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Riau

 

Tanjungpinang,  25 Juli 2024 – Sejalan dengan perekonomian nasional yang tumbuh sebesar 5,11 persen (yoy), perekonomian Kepri juga tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy) di Triwulan I Tahun 2024. Pada tahun 2023, percepatan pertumbuhan ekonomi Kepri merupakan yang tertinggi ke-2 di Sumatera setelah Provinsi Sumsel 5,06 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Kepri pada kuartal pertama ini didukung oleh semua komponen PDRB. Kontribusi Fiskal dan APBN berkontribusi menguatkan pertumbuhan ekonomi Regional Kepri. Pemerintah juga ikut mendorong daya beli masyarakat dan melakukan stabilisasi harga melalui pengendalian inflasi. Belanja Modal dan penyaluran Dana Desa yang positif juga mampu mendorong pertumbuhan Investasi/PMTB. APBN melalui Belanja pegawai, layanan birokrasi, dan administrasi ikut memberikan dukungan kepada ekspansi perekonomian regional guna mendorong pergerakan pertumbuhan ekonomi di Kepri.

Inflasi Provinsi Kepri di bulan Juni 2024 tercatat sebesar 3,54 persen (yoy) dan 0,28 persen (mtm). Tingkat inflasi terbesar di bulan Juni 2024 masih masih didominasi oleh kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau yang memiliki andil inflasi sebesar 1,87 persen (yoy). Untuk komoditas dengan andil inflasi terbesar bulan Juni 2024 (yoy) didominasi oleh Beras, Cabai Merah, Emas Perhiasan, Tarif Parkir dan Angkutan Udara.

Neraca perdagangan Kepri juga terus mencatat kinerja yang baik. Pada bulan Juni 2024, tercatat surplus perdagangan sebesar US$171,76 Juta. Surplus perdangangan terjadi akibat komponen Ekspor yang mampu tumbuh positif dibandingkan dengan komponen impor. Surplus tersebut mampu memberikan dukungan bagi Ekonomi Kepri untuk tetep tumbuh melalui produksi Ekspor di Kepri, khususnya pada komoditas Mesin dan Peralatan Listrik.

Nilai ekspor pada Juni 2024 tercatat sebesar US$1.550,25 Juta. Nilai ekspor tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 6,57 persen (yoy) dan tumbuh negatif  6,99 persen (mtm) yang dipengaruhi oleh pertumbuhan nilai ekspor pada Komoditas Gas Alam dan Sektor Non Migas khususnya pada komoditas Hasil Industri yang tumbuh sebesar 15,93 persen (yoy). Sementara untuk nilai impor Provinsi Kepulauan Riau pada Juni 2024 tercatat sebesar US$1.378,49 Juta, nilai Impor tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 1,59 persen (yoy) dan 1,73 persen (mtm) dengan peningkatan terbesar ada pada sektor Migas yang tumbuh 51,59 persen (mtm).

Kinerja APBN Tetap On Track

Dalam rapat ALCo Regional Deputies Provinsi Kepri disampaikan bahwa Pendapatan Negara di regional Kepri telah terealisasi sebesar Rp6.951,82 miliar atau telah mencapai 49,16 persen dari total target yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan PNBP. Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar sebesar Rp5.368,60 miliar atau 46,79 persen dari total Pendapatan Negara dengan pertumbuhan 8,83% (yoy). Kinerja penerimaan tersebut pada APBN Kita didukung oleh kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan keberlanjutan. Selain itu extra effort dari Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Kepri, Kementerian Keuangan dengan menggelar Executive Dialog bersama dengan BP Batam, BPKP, serta Gubernur Provinsi Kepri dalam rangka mengoptimalkan penerimaan pajak di Provinsi Kepulauan Riau.

Total Belanja APBN di Kepri sampai akhir Juni 2024 sebesar Rp7,248,33 miliar atau 41,07 persen dari total Pagu Belanja tahun 2024. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada APBN sebesar Rp3,469,66 miliar atau 36,13 persen dari pagu, realisasi ini lebih tinggi 11 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, dengan realisasi tertinggi pada Belanja Barang Rp1.561,28 miliar (36,09 persen dari Pagu) tumbuh 17,62 persen (yoy).

Selanjutnya, realisasi penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) Kepri sebesar Rp3.778,67 miliar atau 46,98 persen dari pagu, tumbuh 5,23 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023. Sampai dengan akhir Juni 2024, Transfer ke Daerah telah tersalurkan secara keseluruhan untuk Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Insentif Daerah, DAK Non Fisik, Dana Desa dan DAK Fisik.

Strategic Issue

Kinerja penyaluran KUR dan UMi di Kepri s.d 30 Juni 2024 sebesar Rp832,57 miliar, dengan penyaluran KUR sebesar Rp819,95 miliar dan skema UMi sebesar Rp12,62 miliar.

Jumlah input data calon debitur KUR di Kepri masih sebanyak 23.433 dengan persentase hanya 43,76 persen yang sukses menjadi debitur KUR. Menurut data Pemprov pada tahun 2016 sudah ada 146.638 pelaku UMKM di Kepri, dengan demikian maka masih banyak pelaku UMKM yang belum tersentuh oleh pemda untuk dipetakan sebagai penerima manfaat KUR. Hal ini sangat potensial mengingat KUR akan sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha pelaku UMKM sehingga dapat naik kelas.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau (Kanwil DJPb Kepri), Jalan Sultan Muhammad Syah, Dompak, Tanjungpinang.

Narahubung Media:

 

 

Tim Humas Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Riau

              0813-7188-9930 (Muhadi)

           *  Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search