Gedung Keuangan Negara Palembang Lt.2. Jl. Kapten A. Rival No. 2, Palembang

Pendapatan PNBP Tumbuh 162,82% YoY, APBN Regional Sumsel Tetap Solid Menjaga Perekonomian

Rapat Pleno ALCo Regional Sumatera Selatan Periode s.d. 29 Februari 2024 (19/3/2024)

Palembang, 28 Maret 2024 – Pendapatan negara mulai menunjukkan pertumbuhan, disertai belanja negara terealisasi lebih tinggi dari tahun lalu. Kinerja realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) saat ini terealisasi 23.96% atau tumbuh 162,82% dibandingkan dengan realisasi pada tahun lalu (YoY). APBN Sumatera Selatan (Sumsel) sampai dengan 29 Februari 2024 mencerminkan kinerja yang semakin optimal, tetap solid menjaga perekonomian. Hal ini disampaikan oleh Bapak Ferdinan Lengkong, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Sumatera Selatan, dalam rapat pleno Forum Asset and Liability Committee (ALCo) Sumatera Selatan yang beranggotakan seluruh kantor vertikal Kementerian Keuangan di Sumatera Selatan.

Dari sisi Penerimaan Pajak, sampai dengan Februari 2024 mencapai 12,0% dari target, secara penerimaan bruto tanpa restitusi maka pertumbuhan penerimaan sebesar 5,72% YoY. Sedangkan penerimaan Kepabeanan dan Cukai di Sumsel mencapai Rp47,6 miliar atau sebesar 12,67% dari target. Sementara itu, PNBP wilayah Sumsel mencapai Rp53,16 miliar yang terdiri dari Pendapatan PNBP BLU, Pendapatan PNBP Lainnya, dan Pendapatan Aset, Lelang dan Piutang.

Kinerja Belanja Negara di Sumatera Selatan pada awal tahun mengalami pertumbuhan positif 53,72% (YoY) dengan realisasi sebesar Rp7,10 Triliun. Capaian kinerja ini didorong oleh Belanja Kementerian / Lembaga (K/L) dan penyaluran TKD yang mengalami peningkatan positif terlihat dari beberapa jenis TKD yang terakselerasi sejak awal tahun. Belanja K/L dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan, kegiatan pemilu di 2024, layanan kesehatan, KIP Kuliah Mahasiswa, dan bansos.

Penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) berkinerja impresif ditunjukkan dengan tren positif hingga Februari 2024 yang mencapai double digits sebesar 45,65% (yoy), hal ini didorong utamanya karena pertumbuhan kinerja Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus( DAK) Non Fisik, serta percepatan penyaluran Dana Desa di Sumsel.

Percepatan kinerja penyaluran DBH didorong oleh penyelenggaraan Rapat Evaluasi Penyaluran DBH dan pemanfaatan Treasury Deposit Facility (TDF) - TKD oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumsel dan Badan Peencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumsel. Penyaluran Dana Desa yang akseleratif karena didorong upaya percepatan yang dilakukan Kanwil DJPb Sumsel berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Sumsel sejak awal tahun 2024, serta didukung peningkatan kepatuhan desa dalam memenuhi dokumen persyaratan penyaluran.

Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terus melanjutkan tren positif di Februari 2024, Pendapatan Daerah tumbuh 3,94% (YoY) dan Belanja Daerah tumbuh 10,26% (YoY). Kinerja Pendapatan Daerah yang secara kumulatif tumbuh positif disebabkan oleh pendapatan dari Dana Transfer utamanya yang dikontribusi oleh transfer pemerintah pusat melalui dana perimbangan yang terakselerasi sejak awal tahun yang menujukkan tren positif secara YoY. Hal ini mengindikasikan semakin baiknya kinerja pemda dalam pemenuhan syarat salur sehingga dilakukan percepatan penyaluran dana perimbangan. Selain itu, ini juga didorong oleh realisasi pendapatan transfer antar daerah dari provinsi kepada kabupaten/kota atas pendapatan bagi hasil. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menunjukkan tren positif secara YoY didorong oleh kinerja hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan menunjukkan tren positif, didorong kenaikan realisasi pendapatan dividen atas penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Belanja daerah juga bekerja optimal sehingga  mendorong pencapaian pembangunan Sumsel ditunjukkan dengan tren yang positif pada hampir seluruh komponen belanja (operasi, tidak terduga, dan transfer).

Aktivitas perekonomian Sumsel tetap stabil dan dalam tren yang positif, konsumsi masyarakat terjaga, proses produksi dan investasi menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Sumsel karena ditopang oleh konsumsi rumah tangga (sisi pengeluaran) dan pertambangan (sisi produksi). Inflasi Sumsel di awal tahun relatif terjaga, namun perlu mewaspadai peningkatan harga pangan. Perdagangan Sumsel surplus, namun tetap mewaspadai tren pertumbuhan negatif ekspor. Ekspor di Sumsel didominasi komoditas batubara dan impor didominasi komoditas mesin. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumsel menunjukkan penurunan. Nilai Tukar Petani (NTP) Sumsel menunjukkan tren meningkat dan lebih baik dari periode sama tahun lalu. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumsel menunjukkan tren peningkatan dan masuk dalam kategori tinggi.

Isu strategis di Sumsel salah satunya adalah upaya untuk mendorong diversifikasi dalam bentuk hilirisasi batubara dengan melakukan kemudahan perizinan usaha hilirisasi batubara, menyediakan infrastruktur hilirisasi batubara, memberikan insentif bagi investor yang berinvestasi di sektor hilirisasi, menciptakan skema DBH batubara khusus untuk pengembangan hilirisasi batubara di daerah penghasil. Selain itu, peluang investasi lainnya adalah produksi briket batubara, pembangkit listrik tenaga batubara dengan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Kinerja penyaluran KUR juga menjadi isu strategis di Sumsel, sampai dengan Februari 2024, kinerja penyaluran KUR menunjukkan gerak optimis dengan mencapai realisasi sebesar Rp1,3Triliun atau sebesar 15,44% dari target tahun 2024 yang telah tersalur kepada 18.664 Debitur. Secara year on year, kinerja penyaluran KUR pada bulan Februari 2024 mengalami kenaikan yang pesat sebesar 281,31% dibandingkan dengan penyaluran di Februari 2023. Penyaluran KUR sebagian besar masih tersalur pada segmen KUR Mikro yang didominasi oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan. Sebagian penyaluran KUR pada sektor ini diarahkan kepada kelompok tani perkebunan sawit yang salah satunya dimanfaatkan untuk pembiayaan peremajaan sawit. Kinerja penyaluran pembiayaan UMi juga mengalami pertumbuhan positif mencapai 407,46% YoY.

Sebagai kesimpulan, perekonomian Sumsel solid, Inflasi terkendali, dan aktivitas perekonomian masyarakat terjaga positif. Kinerja APBN Wilayah Sumsel tetap on track dan tentunya hal ini diharapkan akan dapat membawa pesan-pesan optimis di sepanjang tahun 2024 ini.


 

Unduh dalam format PDF: Pendapatan PNBP Tumbuh 162,82% YoY, APBN Regional Sumsel Tetap Solid Menjaga Perekonomian

Pokja Kehumasan Sekretariat Bersama

Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatera Selatan

Saluran Pengaduan

Lapor
SIPANDU
WISE
Telepon

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Keuangan Negara Palembang Lt.2 Jalan Kapten A. Rivai No. 2-4 Palembang
Tel: 0711-356534

IKUTI KAMI

Search