Penulis : Ida Tiurma Siregar
A. Pendahuluan
Penerapkan konsep eco-office di kantor dapat berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Demikian dengan KPPN Balige, dalam rangka pengembangan dan penguatan kapasitas para pegawai, serta pengenalan sistem pengelolaan sampah sebagai salah satu langkah penguatan komitmen dan penerapan eco-office di KPPN Balige. Pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2025, dilakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan sampah anorganik dan penerapan Eco Office pada lingkungan kerja Kantor KPPN Balige bersama Bank Sampah Tarhilala dan tanggal 13 Juni 2025, dilakukan kegiatan capacity building dengan untuk mengenal lebih jauh pengelolaan sampah yang dilakukan di pada Bank Sampah Tarhilala Kabupaten Toba. Salah satu Penerapan Eco-Office adalah Pengelolaan sampah yaitu memisahkan sampah sesuai jenisnya (organik, anorganik, B3), menyediakan tempat sampah terpilah, dan membangun bank sampah.
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik. Untuk buangan industri, material yang tidak diinginkan biasanya disebut dengan limbah industri.
UU Nomor 18 Tahun 2008 mengatur tentang Pengelolaan Sampah di Indonesia. Undang-undang ini menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan, termasuk pengurangan, penanganan, dan pemanfaatan sampah. Dalam hal ini Bank Sampah Tarhilala Kabupaten Toba meupakan salah satu tempat yang menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan, termasuk pengurangan, penanganan, dan pemanfaatan sampah. Kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan sampah sesuai jenis, jumlah, dan/atau sifatnya, pengumpulan sampah ke tempat pengolahan, pengangkutan sampah dari tempat pengolahan, pengolahan sampah dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah; dan pemrosesan akhir dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
Penanganan sampah sangat penting, sebab potensi yang dapat ditimbulkan sampah di bidang Kesehatan adalah penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Dengan Eco-office, atau kantor ramah lingkungan, adalah konsep penerapan prinsip-prinsip perlindungan lingkungan dalam kegiatan perkantoran untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Ini mencakup berbagai aspek seperti pengelolaan sampah, penghematan energi dan air, serta penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.
Tujuan Eco-Office:
- Menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan sehat
Dengan menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan, eco-office bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif aktivitas perkantoran terhadap kesehatan pegawai dan lingkungan sekitar.
- Meningkatkan kinerja pegawaI
Lingkungan kerja yang bersih dan sehat dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pegawai.
- Mendukung kelestarian lingkungan
Eco-office berperan dalam mengurangi konsumsi sumber daya alam, emisi gas rumah kaca, dan limbah, sehingga mendukung upaya pelestarian lingkungan.
- Membangun budaya peduli lingkungan
Penerapan eco-office dapat menumbuhkan kesadaran dan budaya peduli lingkungan di kalangan pegawai dan organisasi.
Penerapan Eco-Office:
- Pengelolaan sampah:
- Memisahkan sampah sesuai jenisnya (organik, anorganik, B3), menyediakan tempat sampah terpilah, dan membangun bank sampah.
- Penghematan energi:
- Mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan, menggunakan peralatan hemat energi, dan memanfaatkan pencahayaan alami.
- Penghematan air:
- Memperbaiki keran bocor, menggunakan kran otomatis, dan memanfaatkan air hujan untuk menyiram tanaman.
- Penggunaan bahan ramah lingkungan:
- Mengurangi penggunaan kertas, menggunakan produk daur ulang, dan memilih peralatan kantor yang ramah lingkungan.
- Penyediaan Ruang Terbuka Hijau:
- Menanam pohon dan tanaman di area kantor untuk menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan asri.
- Penggunaan transportasi ramah lingkungan:
- Mendorong penggunaan transportasi umum, sepeda, atau kendaraan listrik untuk mengurangi emisi.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait implementasi Eco Office dan kaitannya dengan profesionalisme bekerja yaitu:
- Lingkungan Kerja yang Mendukung:
Eco Office menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan sehat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan fokus, konsentrasi, dan produktivitas karyawan.
- Efisiensi:
Praktik-praktik seperti penghematan energi, penggunaan air yang bijaksana, dan pengelolaan sampah yang baik dapat mengurangi biaya operasional kantor dan meningkatkan efisiensi.
- Citra Positif:
Penerapan eco office menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, yang dapat meningkatkan citra perusahaan di mata karyawan, klien, dan masyarakat umum.
- Kesehatan Karyawan:
Lingkungan kerja yang bersih dan sehat, dengan udara yang baik dan minim polusi, dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental karyawan, mengurangi absensi dan meningkatkan kinerja.
- Peningkatan Kualitas Kerja:
Dengan lingkungan kerja yang lebih baik, karyawan cenderung lebih termotivasi, kreatif, dan inovatif, yang dapat menghasilkan kualitas kerja yang lebih baik.
B. Permasalahan
- Potensi bahaya sampah dilihat dari kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
C. Solusi
- Penerapan eco officedalam pengelolaan sampah dengan mengubah sampah anorganik menjadi barang daur ulang, menjadi solusi menjaga lingkungan untuk generasi mendatang, mulai pilah dan kelola sampahmu.
- Masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah dengan menekankan prinsip pengurangan sampah, penanganan sampah yang berwawasan lingkungan, dan pemanfaatan sampah sebagai sumber daya.
- Pemerintah Daerah menyelenggarakan pengelolaan sampah, termasuk penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan.
- Rumor untuk pengendalian sampah.
Mengingat masih ada aja orang yang buang sampah ke Danau Toba atau area sekitarnya, apa perlu kita kasih rumor atau mitos baru, seandainya buang sampah sembarangan bakal dihantuin “penghuni” Danau Toba. Rumor tersebut antara lain Santabi Oppung dan Ikan Mas Raksasa
D. Simpulan
- Implementasi Eco Office dan kaitannya dengan profesionalisme bekerja adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan sehat, yang dapat meningkatkan fokus, konsentrasi, dan produktivitas karyawan.
- Semoga semakin banyak masyarakat yang dapat bertanggung jawab serta peduli terhadap sampahnya, dan Bank Sampah Tarhilala juga dapat memberikan lebih banyak manfaat dan kontribusi terhadap lingkungan di sekitar danau Tobadengan menekankan prinsip pengurangan sampah, penanganan sampah yang berwawasan lingkungan, dan pemanfaatan sampah sebagai sumber daya, serta Pemerintah Daerah menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan.