Banjarnegara

 

 

WULUNGSARI BERMARTABAT, SIAP MENGOPTIMALKAN POTENSI DESA UNTUK KESEJAHTERAAN WARGANYA

(Oleh: Weningtyas Trishandayani, Kepala Seksi PDMS KPPN Banjarnegara)

 

 

Salah satu desa di Kabupaten Wonosobo yang sedang menggeliat membangun desanya adalah Desa Wulungsari yang terletak di Kecamatan Selomerto. Dengan memanfaatkan potensi desa yang dimilikinya, tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat warga Wulungsari itu sendiri.

Sebagai gambaran bahwa luas wilayah Desa Wulungsari sekitar 120 Ha terbagi menjadi 4 dusun, yaitu Dusun Kacepit sebagai pusat pemerintahannya, Dusun Blindeng, Dusun Kemranggen dan Dusun Depok. Dimana setiap dukuhan mempunyai karakteristik alam dan sosial yang berbeda-beda. Ada berbagai macam pemeluk agama yang hidup rukun berdampingan dalam keharmonisan. Ini ditunjukkan dengan berdirinya beberapa tempat peribadatan antara lain, gereja di Dusun Kemranggen dan masjid yang berdiri disetiap dusun. Sehingga memang layak kalau motto Desa Wulungsari adalah WULUNGSARI BERMARTABAT.

Adapun kehidupan masyarakat di Desa Wulungsari ditopang oleh beberapa sektor ekonomi antara lain:

  1.      52,4 % sektor pertanian
  2.      8,4 % PNS
  3.      3.9 % Pedagang
  4.      35,1 % buruh

          Sedangkan sebaran lahan Desa Wulungsari adalah:

  1.  pertanian seluas 69,3 Ha
  2.  perikanan 2,1 Ha
  3.  perkebunan 30,4 Ha
  4.  pemukiman 14,5 Ha.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pekerjaan masyarakat terbesar adalah dari sektor pertanian dan buruh. Dan sumber daya alam Desa Wulungsari lebih digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan dan perikanan.

Berdasarkan hal ini maka Kepala Desa, Perangkat Desa dan Masyarakat Wulungsari bersepakat untuk menentukan arah pembangunan yang lebih fokus pada potensi penduduk dan potensi wilayah, melalui sektor pertanian dan perikanan dengan melihat potensi daerah dan masyarakatnya.

Sebelumnya, seperti yang terjadi di banyak desa bahwa penggunaan Dana Desa lebih kepada bagito bagidil (bagi rata, bagi adil) setiap RW atau RT. Namun sekarang lebih pada penggunaan Dana Desa melalui metode pendekatan money follow program, yaitu dengan pendekatan penggunaan Dana Desa berbasis potensi wilayah. Dengan harapan bahwa dampak pembangunan desa dapat mengatasi permasalahan dan mengentaskan kemiskinan di Desa Wulungsari. Hasil musyawarah masyarakat dalam penguatan program dengan mengoptimalkan penggunaan Dana Desa maupun sumber pendanaan yang lain yaitu untuk:

  1. Penguatan BUMDES

Penguatan Badan Usaha Milik Desa atau disebut BUMDes yang diawali pada sektor perikanan. Sektor perikanan menjadi usaha utama BUMDes karena sumber daya alam yang dimiliki Desa Wulungsari, yaitu memanfaatkan debit air dari arus sungai yang melewati desa ini. Sektor perikanan ini menangani perikanan dari pembenihan,  pembibitan dan juga pembesaran. Dimana mereka menjalin kerjasama dengan beberapa pasar potensial untuk pemasarannya, baik dalam wilayah Kabupaten Wonosobo maupun dari kabupaten lain. Misalnya dalam pembibitan, hasil bibit dijual kepada kelompok-kelompok Pokdakan (Kelompok Pembudi Daya Ikan) pembesaran ikan, dalam hal pembesaran dijual sebagai ikan konsumsi baik untuk memenuhi kebutuhan ikan kota Wonosobo sendiri maupun daerah lain.          

  1. Pengolahan Sampah Mandiri

Masyarakat Desa Wulungsari bertekad menyelesaikan sampah dari asalnya. Maka dengan semangat tersebut diwujudkan dengan mendirikan Bank Sampah sebagai pemisah sampah organik dan non organik. Sampah plastik yang masih bisa di daur ulang dijadikan produk lain yang mempunyai nilai ekonomi, sedangkan sampah organik dibuat menjadi pupuk kompos. Sehingga di tahun 2021 ini Bank Sampah “Berkah Mulya” Desa Wulungsari mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagai Bank Sampah Terinovatif dan Inspiratif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya desa lain baik dari wilayah Kabupaten Wonosobo maupun dari luar wilayah  melakukan studi banding ke Bank Sampah Berkah Mulya ini.

  1. Kampung Hijau Kemranggen

Salah satu dusun dikuatkan sebagai kampung holtikultura, yaitu sebagai pusat budidaya bunga dan tanaman holtikultura yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT). Adalah Dusun Kemranggen yang dijadikan sentra budidaya KWT. Dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga tani. Setiap rumah diwajibkan menanam pohon buah dan tanaman hias. Tanahnya yang subur sangat memudahkan dalam pengolahan lahan. Para wisatawan yang berkunjung ke Wonosobo tak jarang memborong tanaman hias hasil budidaya KWT ini, karena harga tergolong murah dibandingkan dari daerah lain penghasil tanaman hias yang sama.

 

Pemanfaatan Dana Desa pada Desa Wulungsari yang tepat sasaran dapat dilihat dari dampak yang ditimbulkan, yakni peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahunnya. Perkembangan perekonomian desa ini dapat dilihat dari peningkatan PDRB penduduk dari tahun ke tahun, sebagai berikut:

TAHUN 2018

693.054

/KAPITA

TAHUN 2019

762.504

/KAPITA

TAHUN 2020

1.019.871

/KAPITA


Dari data tersebut didapatkan fakta, bahwa terjadi kenaikan PDRB setiap tahunnya sejak tiga tahun terakhir, bahkan sangat signifikan pada tahun 2020. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dana Desa yang digunakan sesuai dengan regulasi, terlebih untuk menguatkan potensi desa, akan berdampak langsung kepada masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang ada di desa berkenaan.

Pemanfaatan Dana Desa serta peran APBD berbasis potensi daerah di Desa Wulungsari diharapkan akan semakin menguatkan optimalisasi potensi desa yang ada. Penguatan tersebut yaitu untuk kelompok-kelompok usaha perikanan dan pertanian yang berjumlah delapan kelompok, yang harus didukung dan lebih dikembangkan. Kemudian penguatan untuk pemanfaatan keluasan wilayah dan potensi yang dimilikinya, sehingga kedepan harus lebih dioptimalkan lagi, seperti pada data sebagai berikut:

  • Dusun Kacepit, memiliki potensi Sumber Daya Alam, Perikanan, Pangan dengan luas wilayah yang dimiliki 6,708737 Ha.
  • Dusun Kemranggen, memiliki potensi Sumber Daya Manusia, Ketahanan Pangan, Hortikultural dengan luas wilayah yang dimiliki 3,402223 Ha.
  • Dusun Depok, memiliki potensi Sumber Daya Alam, Hortikultural dengan luas wilayah yang dimiliki 2,939502 Ha.
  • Dusun Blindeng, memiliki potensi Sumber Daya Alam, Perikanan, Pangan dengan luas wilayah yang dimiliki1,327348 Ha.

Walaupun modernisasi tidak dapat dihindari, namun ada asa yang kuat bahwa suatu saat Desa Wulungsari akan menjadi desa yang maju tanpa meninggalkan potensi asli daerahnya. Yaitu masyarakat agraris, dengan pemanfaatan Dana Desa berbasis potensi daerah dengan azas money follow program. Kepala desa, Perangkat Desa dan Masyarakat Wulungsari telah berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi desa yang dimilikinya untuk seutuhnya meningkatkan kesejahteraan warganya. Mari, dari desa membangun Indonesia!

 

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search