Banyuwangi

Berita

Seputar KPPN Banyuwangi

TRADISI MUDIK DAN EFISIENSI ANGGARAN

Mudik menjadi hal rutin yang dilakukan setiap akan merayakan idul fitri khususnya di Indonesia. Perjalanan dari ranah rantau kembali ke kampung halaman demi menyampaikan rindu akan sanak saudara dan bertemu dengan keluarga besar yang lama tidak berjumpa menjadi tujuan utama. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, di tahun 2020 sekitar 56,7 persen populasi Indonesia tinggal di wilayah perkotaan atau meningkat 6,9% dari tahun 2010, serta diprediksi akan meningkat menjadi 66,6% di tahun 2035, hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan urbanisasi. Dengan meningkatnya urbanisasi, menyebabkan tradisi mudik saat momen tertentu khususnya mudik hari raya idul fitri akan terus meningkat sesuai dengan tingkat perpindahan penduduk.

Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah paling timur pulau jawa yang berada di Provinsi jawa timur. Kabupaten yang dapat dijangkau dengan perjalanan darat selama 8 jam dari ibukota provinsi Jawa Timur, Surabaya atau dijangkau melalui perjalanan laut 1 jam dan 3 jam perjalanan darat dari ibukota Provinsi Bali, Denpasar serta melalui perjalanan menggunakan pesawat udara. Dengan akses transportasi yang lengkap proses mudik bagi para perantau dari dan yang akan berkunjung ke Banyuwangi sangat lengkap. Penduduk banyuwangi sebagaian besar merantu guna menyelesaikan Pendidikan, khususnya pada universitas yang berada disekitar wilayah Jawa Timur, seperti Universitas Jember, Jember, Universitas Negeri Malang ataupun Universitas Brawijaya, di Malang serta Universitas Airlangga ataupun Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Surabaya, ataupun yang telah menyelesaikan Pendidikan dan bekerja di wilayah pulau jawa ataupun pulau bali yang wilayah nya dekat dengan wilayah Kab. Banyuwangi.

Tradisi mudik di tahun 2025 di Indonesia diprediksi akan turun, hal itu terlihat dari survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama dengan Badan Litbang Kompas. Pada Idulfitri 2025, potensi pergerakan diprediksi sebanyak 146,48 juta jiwa. Angka prediksi itu turun dari angka prediksi Lebaran 2024 yang mencapai 193 juta pemudik. Bahkan, angka realisasinya jauh lebih tinggi yakni mencapai sekitar 242 juta orang di tahun 2024. Dengan potensi turunnya jumlah pemudik tersebut, terdapat beberapa factor yang menyebabkan turunnya minat pemudik yang berkunjung ke banyuwangi

 

Maskapai penerbangan masih belum pulih seperti era sebelum Covid melanda

Salah satu moda transportasi yang dapat digunakan untuk sampai Banyuwangi yaitu pesawat terbang melalui  Bandar Udara Banyuwangi. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari General Manajer Bandara Banyuwangi, Johan Seno Acton pada web.liputan6.com disebutkan bahwa Pergerakan pesawat di Bandara Banyuwangi turun hingga 26 persen, jika bandingkan pada musim angkutan lebaran tahun 2024 lalu. Namun demikian, dari sisi jumlah penumpang pesawat diprediksi terjadi kenaikan sekitar satu persen. Turunnya pergerakan pesawat dan tidak signifikan naiknya jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi tersebut diakibatkan sejumlah faktor, terutama terkait situasi perkembangan penerbangan di Indonesia. "Air lines masih belum pulih seperti era sebelum Covid melanda negeri, dan hingga kini belum ada penambahan jumlah armada yang signifikan,".

Sebagai salah satu opsi moda transportasi fasilitas yang digunakan juga telah memadai, namun dibandingkan dengan tahun 2024, terdapat penurunan jumlah maskapai yang menjangkau bandara banyuwangi diantaranya yaitu citylink dan super air jet yang terbang dari bandara Soekarno Hatta, Tangerang, sedangkan di tahun 2024 terdapat maskapai lainnya yaitu Batik Air dari Soekarno Hatta, Tangerang dan Wings Air dari Bandar Udara Juanda, Sidoarjo. Penurunan jumlah maskapai juga terpengaruh akibat menurunkan tingkat perjalanan menuju dan dari Banyuwangi.

 

Kenaikan Harga Tiket Kapal Ketapang – Gilimanuk

Moda transportasi lain yang dapat digunakan guna menjangkau Banyuwangi yaitu kapal laut, transportasi antar pulau dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ataupun sebaliknya. berdasar Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 131 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 2023 tentang Tarif Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi Lintas Antarprovinsi dan Antarnegara. Kenaikan ini Terkait kenaikan tarif tersebut, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam web: radarbanyuwangi.jawapos.com, mengatakan bahwa penyesuaian ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan operasional serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang di setiap lintasan. ”Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, dengan mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa,”. Namun, dengan kenaikan ini pada sejak November 2024 menyebabkan menurunnya tingkat pengguna penyeberangan, khususnya pemudik di tahun 2025 yang langsung berdampak pada biaya mudik yang perlu dikeluarkan.

 

Dampak Efisiensi Anggaran

Instruksi presiden Nomor 1 tahun 2025 yang mengharuskan adanya efisiensi anggaran, sangat berdampak langsung terhadap proses pembangunan guna perbaikan infrastruktur yang mendukung lancanya perjalanan mudik tahun 2025, namun hal ini mungkin tidak berdampak langsung terhadap naik turun nya jumlah pemudik yang akan melalui Kab. Banyuwangi. Berdasarkan informasi dari web: Kompas.com disebutkan “Ada sembilan titik pembangunan ruas jalan di Banyuwangi yang berasal dari anggaran pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK),” kata Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman Kabupaten Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo. Untuk sembilan ruas jalan itu, nilainya adalah Rp 59 miliar, dan telah dipastikan bahwa pembangunan jalan itu batal terlaksana.

Dalam hal tingkat prioritas yang hendak akan dilakukan perbaikan jalan di wilayah Banyuwangi yaitu jalan utama atau jalan primer, jalan yang akan digunakan untuk rute tour de Banyuwangi Ijen, jalan menuju destinasi wisaya serta jalan produksi pertanian. Penentuan prioritas tersebut dapat memberikan gambaran atas jalan yang akan segera diperbaiki ataupun dilakukan pemeliharaan di tahun 2025.

 

Sambut Pemudik 2025 dengan beragam terobosan

Turunnya jumlah pemudik, meningkatnya harga tiket kapal laut hingga belum normalnya harga tiket pesawat tidak menyurutkan pemerintah daerah Banyuwangi untuk menyambut para pemudik yang hendak berkunjung, berbagai­­ atraksi budaya disajikan pada periode libur lebaran tahun 2025. Salah satu kegiatan yang setiap tahun dilaksanakan yaitu tari seblang, yang merupakan kegiatan yang dilakukan penari di salah satu desa di kab Banyuwangi, yang dilaksanakan pada 2hari setelah hari raya idul fitri hingga 7 hari serta kegiatan Puter Kayun yang merupakan ritual kuno guna melestarikan budaya Banyuwangi, khususnya di wilayah Kelurahan Boyolangu. Kegiatan yang akan berjalan hingga penutup libur lebaran diharapkan mampu memberikan impresi untuk dapat Kembali ke Banyuwangi.

Selain itu, guna mendukung kelancaran perjalan para pemudik, Pemerintah Banyuwangi juga mengerahkan personal gabungan untuk pengamanan dan pelayanan yang akan turun pada 227 objek yang tersebar di wilayah Banyuwangi serta terdapat 45 puskesmas dan 2 rumah sakti daerah untuk memberikan layanan Kesehatan bagi pemduk dan wisatawan. Dalam hal pelayanan kependudukan dan catata sipil, Pemerintah Banyuwangi juga membuka layanan Dispendukcapil yang akan bukan pada masa libur lebaran 2025 yaitu  pada tanggal 31 Maret 2025 hinggal 6 april 2025, kecuali hari H Lebaran.

 

Penulis: Muhammad Riza Widoyo (PTPN Mahir KPPN Banyuwangi)

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

KPPN Banyuwangi
Jalan A. Yani No. 120 Banyuwangi 68416
Tel: 0333-410969 Fax: 0333-410078
Surel: kppn100@kemenkeu.go.id
Saluran Pengaduan: 08113196100
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

Search